Kisah Mistis Kematian Raja Pajang karena Campur Tangan Jin Peliharaan Panembahan Senopati
loading...
A
A
A
Pangeran Benawa menyampaikan berita tentang penumpukan kembang selasih, yang menimbulkan rasa terima kasih Sultan Pajang itu. Jin itu datang lagi menghampiri sang Sultan Pajang, tak seorang pun melihatnya hingga akhirnya duduk di atas dada Sultan Hadiwijaya.
Setelah itu sang sultan pingsan tak sadarkan diri. Sultan Pajang itu sempat siuman dari pingsannya. Tetapi setelah siuman, penyakitnya bertambah parah. Tak lama kemudian ia meninggal. Jenazahnya dimakamkan di Butuh.
Kisah kematian Sultan Pajang ini dikisahkan berbeda pada Serat Kandha, yang diceritakan perbedaan yang aneh. Di naskah kuno ini tampaknya seolah-olah ingin membersihkan Senopati dari segala noda. Sebab sebelum meninggalnya Raja ia kembali ke Mataram.
Berdasarkan cerita tentang kemunculan dan pengabdian juru taman Senapati (544-547), mestinya disebut berada di sini, ternyata tidak ada. Raja meninggal karena sebab-sebab alamiah.
Konon kata-katanya yang terakhir menganjurkan diterimanya Senopati, harus diundang pada upacara pemakamannya dan diikuti nasehat -nasehatnya.
Sekembalinya di Pajang, Panembahan Senopati mencium kaki Raja yang sudah meninggal sambil menangis. Raja dimakamkan di Butuh.
Lihat Juga: Kisah Cinta Jenderal Sudirman dengan Siti Alfiah, Gambaran Tentang Cinta yang Tak Memandang Harta
Setelah itu sang sultan pingsan tak sadarkan diri. Sultan Pajang itu sempat siuman dari pingsannya. Tetapi setelah siuman, penyakitnya bertambah parah. Tak lama kemudian ia meninggal. Jenazahnya dimakamkan di Butuh.
Kisah kematian Sultan Pajang ini dikisahkan berbeda pada Serat Kandha, yang diceritakan perbedaan yang aneh. Di naskah kuno ini tampaknya seolah-olah ingin membersihkan Senopati dari segala noda. Sebab sebelum meninggalnya Raja ia kembali ke Mataram.
Berdasarkan cerita tentang kemunculan dan pengabdian juru taman Senapati (544-547), mestinya disebut berada di sini, ternyata tidak ada. Raja meninggal karena sebab-sebab alamiah.
Konon kata-katanya yang terakhir menganjurkan diterimanya Senopati, harus diundang pada upacara pemakamannya dan diikuti nasehat -nasehatnya.
Sekembalinya di Pajang, Panembahan Senopati mencium kaki Raja yang sudah meninggal sambil menangis. Raja dimakamkan di Butuh.
Lihat Juga: Kisah Cinta Jenderal Sudirman dengan Siti Alfiah, Gambaran Tentang Cinta yang Tak Memandang Harta
(ams)