Perhutani KPH Kedu Selatan Waspadai Kebakaran Hutan

Rabu, 29 Juli 2020 - 20:46 WIB
loading...
Perhutani KPH Kedu Selatan...
Apel siaga yang digelar Perhutani Kesatuan Pemangku Hutan (KPH) Kedu Selatan dalam mewaspadai ancaman kebakaran hutan. Foto: istimewa
A A A
PURWOREJO - Perhutani Kesatuan Pemangku Hutan (KPH) Kedu Selatan mulai mewaspadai ancaman kebakaran hutan yang kini memasuki musim kemarau. Apel siaga pengendalian Kebakaran Hutan (Dalkarhut) digelar dengan melibatkan sekitar 147 orang dari berbagai elemen.

Apel siaga dipimpin Administratur KPH Kedu Selatan Yudha Suswardhanto di Wana Wisata Bukit Sibesek, Purworejo. “KPH Kedu Selatan mempunyai wilayah yang cukup luas, tersebar di lima Kabupaten dengan total luas wilayah 44.659,81 hektar,” kata Yudha Suswardhanto dalam keterangan tertulis yang diterima, Rabu (29/7/2020). Rinciannya, Kabupaten Purworejo 8.832,6 hektar, Kabupaten Kebumen 18.959,73 hektar, dan Kabupaten Wonosobo 8.476,6 hektar.

Kemudian Kabupaten Banjarnegara 5.492,14 hektar, dan Kabupaten Banyumas 2.898,74 hektar. Dengan luasan yang dimiliki, terdapat permasalahan yang beragam dalam pengelolaan sumberdaya hutan. Salah satunya adalah gangguan bencana kebakaran hutan dalam wilayah kelola KPH Kedu Selatan. “Kebakaran hutan berpengaruh terhadap ekosistem setempat, bahkan berpengaruh terhadap kondisi udara dalam radius tertentu,” tandasnya.(Baca juga : Perhutani Randublatung Bagikan 500 Paket Suplemen ke Pekerja Hutan )

Dalam penanganan dan pengendalian kebakaran hutan, diperlukan antisipasi dengan kesiapsiagaan personil untuk menghindarkan terjadinya kerugian jangka pendek dan jangka panjang. Sebab pertumbuhan hutan memerlukan waktu yang panjang. Apalagi dalam memulihkan kondisi tegakan hutan normal. Cara-cara preemtif atau penyadartahuan terus dilakukan guna memutus segitiga faktor penyebab api.

Yakni bahan bakar, udara dan pemicu api serta menjauhkan ketiganya dalam mengantisipasi kejadian yang lebih besar serta menimbulkan risiko yang lebih luas. “Memberikan pencerahan atau sosialisasi serta meningkatkan kepedulian terhadap penggunaan api, yang ketika kecil menjadi teman dan ketika besar menjadi lawan,” urainya. Diharapkan masyarakat sekitar hutan, serta Perhutani, BPBD, TNI, dan Polri untuk siaga dalam mencegah dan mengantisipasi kejadian kebakaran hutan.

Semuanya diajak bahu-membahu dalam penanganan dan pengendalian kebakaran hutan. Dalam kesempatan itu, Perhutani juga membuka wisata alam hutan dengan melaksanakan protokol kesehatan. Yakni harus memakai masker, mencuci tangan, serta menjaga kapasitas pengunjung maksimal 50 % dari kapasitas objek wisata. (Baca juga : Perhutani Surakarta Bersiap Membuka Tempat Wisata saat New Normal )

Sementara dalam apel siaga, dihadiri personel dari Polres Purworejo, Kodim 0708 Purworejo, BPBD, Cabang Dinas Kehutanan Wilayah VII dan Wilayah VIII, Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Makmur Abadi Desa Guntur dan LMDH Lestari Desa Limbangan, Masyarakat Mitra Polhut (MMP) Bener, Pabin Jagawana serta jajaran Perhutani.

Juga diserahkan sarana dan prasana (sarpra) penanganan kebakaran hutan, dan APD Satdalkar secara simbolis, serta digelar simulasi penanganan kebakaran hutan. Administratur KPH juga menyerahkan surat dibukanya kembali tempat wisata Bukit Seribu Besek dengan tetap memberlakukan protokol kesehatan new normal.
(nun)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1619 seconds (0.1#10.140)