Teror Molotov Diduga Dilakukan oleh Kelompok Sama, Ini Kata Polisi
loading...
A
A
A
BANDUNG - Pelaku teror bom molotov di Kantor Sekretariat Pimpinan Anak Cabang (PAC) PDI Perjuangan Megamendung dan PAC PDIP Cileungsi, Kabupaten Bogor, diduga dilakukan oleh orang dan dari kelompok yang sama.
Namun untuk memastikan dugaan tersebut, Polres Bogor yang dibantu Ditreskrimum Polda Jabar masih melakukan penyelidikan. (BACA JUGA: 3 Bom Molotov Dilemparkan ke Kantor PAC PDIP Cileungsi Bogor )
Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Saptono Erlangga Waskitoroso mengatakan, polisi belum bisa menyimpulkan dua teror bom molotov yang terjadi pada Selasa (28/7/2020) dan Rabu (29/7/2020) dini hari itu dilakukan oleh pelaku dan kelompok yang sama atau bukan. (BACA JUGA: PDIP Jabar Kecam Teror Bom Molotov, Desak Polisi Usut Tuntas )
Saat ini, kata Kombes Pol S Erlangga, polisi masih mempelajari adakah keterkaitan antara dua peristiwa itu. Terkait kasus teror bom molotov di Kantor Sekretariat PAC PDIP Megamendung, polisi telah memeriksa terhadap tiga saksi termasuk pemilik rumah yang merupakan Wakil Ketua DPC PDIP Kabupaten Bogor. (BACA JUGA: Rumah Pengurus Diteror Bom Molotov di Bogor, Ini Instruksi PDIP ke Kader )
"Kami masih pelajari (ada keterkaitan atau kesamaan antara pelaku teror bom molotov di Megamendung dan Cileungsi atau tidak). Tapi kalau modusnya kan sama, pelemparan molotov," kata Kabid Humas.
Kombes Pol S Erlangga mengemukakan, untuk menguak kasus teror molotov di di Megamendung, selain memeriksa saksi, polisi juga mempelajari rekaman closed circuit television (CCTV).
Sedangkan berkaitan dengan kasus teror di Cileungsi, polisi telah memintai keterangan dari Ketua PAC PDIP dan dua tukang yang merenovasi rumah. Sebab, di Cileungsi tak ada CCTV.
Di Cileungsi, polisi meminta keterangan saksi dua tukang bangunan dan Ketua PAC PDIP Cileungsi. "Kejadian pelemparan bom molotov (Cileungsi) juga ada tiga juga. Dua (bom molotov) pecah dan satu lagi masih utuh. Sebenarnya, kantor masih dalam proses renovasi jadi di dalam tidak ada penghuni dan hanya tukang yang sedang melakukan kegiatan renovasi di rumah itu," ujar dia.
Namun untuk memastikan dugaan tersebut, Polres Bogor yang dibantu Ditreskrimum Polda Jabar masih melakukan penyelidikan. (BACA JUGA: 3 Bom Molotov Dilemparkan ke Kantor PAC PDIP Cileungsi Bogor )
Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Saptono Erlangga Waskitoroso mengatakan, polisi belum bisa menyimpulkan dua teror bom molotov yang terjadi pada Selasa (28/7/2020) dan Rabu (29/7/2020) dini hari itu dilakukan oleh pelaku dan kelompok yang sama atau bukan. (BACA JUGA: PDIP Jabar Kecam Teror Bom Molotov, Desak Polisi Usut Tuntas )
Saat ini, kata Kombes Pol S Erlangga, polisi masih mempelajari adakah keterkaitan antara dua peristiwa itu. Terkait kasus teror bom molotov di Kantor Sekretariat PAC PDIP Megamendung, polisi telah memeriksa terhadap tiga saksi termasuk pemilik rumah yang merupakan Wakil Ketua DPC PDIP Kabupaten Bogor. (BACA JUGA: Rumah Pengurus Diteror Bom Molotov di Bogor, Ini Instruksi PDIP ke Kader )
"Kami masih pelajari (ada keterkaitan atau kesamaan antara pelaku teror bom molotov di Megamendung dan Cileungsi atau tidak). Tapi kalau modusnya kan sama, pelemparan molotov," kata Kabid Humas.
Kombes Pol S Erlangga mengemukakan, untuk menguak kasus teror molotov di di Megamendung, selain memeriksa saksi, polisi juga mempelajari rekaman closed circuit television (CCTV).
Sedangkan berkaitan dengan kasus teror di Cileungsi, polisi telah memintai keterangan dari Ketua PAC PDIP dan dua tukang yang merenovasi rumah. Sebab, di Cileungsi tak ada CCTV.
Di Cileungsi, polisi meminta keterangan saksi dua tukang bangunan dan Ketua PAC PDIP Cileungsi. "Kejadian pelemparan bom molotov (Cileungsi) juga ada tiga juga. Dua (bom molotov) pecah dan satu lagi masih utuh. Sebenarnya, kantor masih dalam proses renovasi jadi di dalam tidak ada penghuni dan hanya tukang yang sedang melakukan kegiatan renovasi di rumah itu," ujar dia.
(awd)