Digitalisasi Tempat Ibadah, Gubernur Dorong Masjid dan Musala Punya QRIS

Rabu, 29 Juli 2020 - 15:07 WIB
loading...
Digitalisasi Tempat Ibadah, Gubernur Dorong Masjid dan Musala Punya QRIS
Kang Emil saat launching 1.000 rumah ibadah mengunakan QRIS di Masjid Agung Bandung, Rabu (29/7/2020). Foto/SINDOnews/Arif Budianto
A A A
BANDUNG - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil meminta agar masjid dan mushala di Jawa Barat memiliki metode transaksi non tunai, salah satunya menggunakan Quick Response Indonesia Standar (QRIS). Penggunaan metode transaksi tersebut diharapkan meningkatkan sumbangan sosial masyarakat ke rumah ibadah.

Jumlah masjid dan musala di jabar, kata Kang Emil, sapaan akrab Gubernur, diperkirakan mencapai 128.000. Jika semua rumah ibadah itu memiliki metode pembayaran QRIS, akan semakin banyak masyarakat yang dimudahkan dalam membayar infak, sedekah, dan lainnya. (BACA JUGA: QRIS Bakal Bisa Digunakan di Faskes dan Tempat Wisata )

"Sekarang ini kan masyarakat lebih banyak menggunakan handphone dan jarang yang membawa dompet atau uang cash. Sehingga kalau ada QRIS, masyarakat tinggal buka handphone untuk bersedekah. Bahkan bisa dilakukan kapan saja," kata Kang Emil saat launching 1.000 rumah ibadah mengunakan QRIS di Masjid Agung Bandung, Rabu (29/7/2020). (BACA JUGA: SPIN Kantongi Izin BI untuk Proses Transaksi Gunakan QRIS )

Dia mengemukakan, digitalisasi pada sistem pembayaran, selama ini telah mendorong peningkatan transaksi hingga 5 kali lipat. Dia pun berharap, digitalissis di rumah ibadah, akan menaikkan dana sosial di Jawa Barat hingga lima kali lipat. (Baca Juga: Bank bjb Bidik Penggunaan Uang Elektronik bagi UMKM dan Ritel

Semenatara itu, Kepala BI Jabar Herawanto mengatakan, upaya Bank Indonesia besama perbankan meningkatkan penggunaan QRIS di rumah ibadah diharapkan dapat meningkatkan dana bantuan sosial dari masyarakat.

"Ini potensi untuk menggalang dana sosial lebih besar lagi. Sehingga dana yang diperoleh bisa digunakan secara produktif untuk kepentingan masyarakat," ujar Herawanto.

Dia menuturkan, penggunaan QRIS di Jabar saat ini sudah cukup tinggi. Data terakhir menunjukkan terdapat 1 juta merchan pengguna QRIS. Jumlah tersebut menguasai sekitar 28% dari total maschan secara nasional.

Diperkirakan jumlah pengguna QRIS akan terus bertambah seiring naiknya transaksi digital. Melalui kegiatan launching ini, selain mendorong implementasi transaksi nontunai, juga memudahkan umat Islam dalam melakukan ZISWAF (Zakat, Infaq, Sedekah dan Wakaf).

Jawa Barat sebagai provinsi dengan jumlah penduduk terbesar di Indonesia dan sebagian besar penduduknya beragama Islam, menjadi potensi pengembangan digitalisasi pembayaran dalam transaksi kegiatan ibadah.

Dalam pelaksanaannya, QRIS 1000 Rumah Ibadah di Jawa Barat didukung oleh Bank Mandiri dengan menggunakan QRIS yang berlogo LinkAja. Namun demikian, karena sifatnya yang universal, dapat digunakan pula dengan alat pembayaran lainnya yang diterbitkan oleh penyelenggara jasa sistem pembayaran.
(awd)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 2.3054 seconds (0.1#10.140)