BPSDMP Kemenhub Komitmen Hapus Kekerasan di Lingkungan Kampus
loading...
A
A
A
SURABAYA - Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan (BPSDMP) Kementerian Perhubungan (Kemenhub) berkomitmen menghapus tindak kekerasan atau zero violence di lingkungan kampus di bawahnya. Upaya ini terus disosialisasikan kepada para taruna/taruni dan civitas akademika di kampus/sekolah tinggi perhubungan (darat, laut, udara) se-Indonesia.
Kepala BPSDMP Djoko Sasono turun langsung ke kampus-kampus memberi pengarahan kepada taruna/taruni dan memastikan mereka sepakat hapus kekerasan dalam bentuk apapun.
Salah satunya sosialiasai di kampus Politeknik Penerbangan (Poltekbang) Surabaya. Djoko Sasono mengumpulkan manajemen dan taruna/taruni dari beberapa kampus, mulai Poltekbang Surabaya, Politeknik Pelayaran (Poltekpel) Surabaya dan Politeknik Pelayaran (Poltekpel) Malahayati Aceh.
Dihadiri lebih dari 700 taruna/taruni dan manajemen kampus, Djoko membuka pengarahan dengan mengingatkan pentingnya kasih sayang yang didapatkan setiap individu sejak kecil hingga tumbuh dewasa seperti sekarang. Terutama kasih sayang yang berasal dari keluarga masing-masing.
“Saya yakin kita semua lahir dengan rasa cinta dan dibesarkan dengan kasih sayang. Ibu kita, ayah kita ingin kita tumbuh dengan kasih sayang. Ayo ingat kembali memori kalian. Saya ingin kita semua menghargai kepercayaan orang tua kalian, bahwa kalian masuk disini, dengan menjadi taruna/taruni disini kan modalnya rasa percaya yang diberikan oleh orangtua. Mereka rela melepas kalian untuk menuntut ilmu dengan menjadi taruna/taruni dan jauh dari mereka. Maka hargai kepercayaan mereka. Kekerasan tidak boleh lagi ada di kampus-kampus BPSDM Perhubungan, sepakat?,” ujar Kabadan Djoko Sasono dikutip Senin (31/7/2023).
Menanggapi hal itu, taruna/taruni kompak menjawab dengan kata sepakat. “Sepakat,” jawab taruna/taruni. Tindakan kekerasan, tidak ada manfaatnya. Terlebih dilakukan di lingkungan kampus.
“Kekerasan adalah sesuatu yang tidak beradab. Kita ini kan sudah punya peraturan-peraturan. Adanya peraturan untuk menjadikan kita menjadi manusia punya kehidupan yang lebih baik. Kekerasan justru melahirkan kebencian, dendam dan segala macam hal buruk. Maka, stop kekerasan, budayakan zero violence. Dengan rasa kasih sayang kita wujudkan prestasi,” pesan dia.
Sebagai bentuk keseriusan membudayakan zero violence ini dilakukan penandatanganan Komitmen Bersama Pendidikan dan Pengasuhan Menyatakan Terus Menjaga Kampus Humanis yang Menerapkan Stop Kekerasan.
Yang menandatangani komitmen tersebut adalah Civitas Akademika dari Poltekpel Surabaya. Mulai Direktur Poltekpel Surabaya, perwakilan dosen, perwakilan pegawai, perwakilan pengasuh dan perwakilan taruna.
Direktur Poltekbang Surabaya Agus Pramuka juga mengapresiasi upaya gencarnya sosialisasi dan komitmen dari Kepala BPSDMP Djoko Sasono untuk menciptakan zero violence di lingkungan kampus/sekolah tinggi perhubungan.
“Kami mengapresiasi setinggi-tingginya upaya Kabadan mengawal hal ini. Beliau memberikan motivasi dan mengingatkan kepada kami semua. Kami juga manajemen (Poltekbang Surabaya), pengasuh terus mengingatkan kepada taruna/taruni kita agar bersikap dewasa dan menghindari cara-cara kekerasan. Kampus kita bukan militer, kita menegakkan disiplin tapi tidak memakai cara-cara kekerasan. Insya Allah kami siap mewujudkan zero violence,” ujar Agus.
Kepala BPSDMP Djoko Sasono turun langsung ke kampus-kampus memberi pengarahan kepada taruna/taruni dan memastikan mereka sepakat hapus kekerasan dalam bentuk apapun.
Salah satunya sosialiasai di kampus Politeknik Penerbangan (Poltekbang) Surabaya. Djoko Sasono mengumpulkan manajemen dan taruna/taruni dari beberapa kampus, mulai Poltekbang Surabaya, Politeknik Pelayaran (Poltekpel) Surabaya dan Politeknik Pelayaran (Poltekpel) Malahayati Aceh.
Dihadiri lebih dari 700 taruna/taruni dan manajemen kampus, Djoko membuka pengarahan dengan mengingatkan pentingnya kasih sayang yang didapatkan setiap individu sejak kecil hingga tumbuh dewasa seperti sekarang. Terutama kasih sayang yang berasal dari keluarga masing-masing.
“Saya yakin kita semua lahir dengan rasa cinta dan dibesarkan dengan kasih sayang. Ibu kita, ayah kita ingin kita tumbuh dengan kasih sayang. Ayo ingat kembali memori kalian. Saya ingin kita semua menghargai kepercayaan orang tua kalian, bahwa kalian masuk disini, dengan menjadi taruna/taruni disini kan modalnya rasa percaya yang diberikan oleh orangtua. Mereka rela melepas kalian untuk menuntut ilmu dengan menjadi taruna/taruni dan jauh dari mereka. Maka hargai kepercayaan mereka. Kekerasan tidak boleh lagi ada di kampus-kampus BPSDM Perhubungan, sepakat?,” ujar Kabadan Djoko Sasono dikutip Senin (31/7/2023).
Menanggapi hal itu, taruna/taruni kompak menjawab dengan kata sepakat. “Sepakat,” jawab taruna/taruni. Tindakan kekerasan, tidak ada manfaatnya. Terlebih dilakukan di lingkungan kampus.
“Kekerasan adalah sesuatu yang tidak beradab. Kita ini kan sudah punya peraturan-peraturan. Adanya peraturan untuk menjadikan kita menjadi manusia punya kehidupan yang lebih baik. Kekerasan justru melahirkan kebencian, dendam dan segala macam hal buruk. Maka, stop kekerasan, budayakan zero violence. Dengan rasa kasih sayang kita wujudkan prestasi,” pesan dia.
Sebagai bentuk keseriusan membudayakan zero violence ini dilakukan penandatanganan Komitmen Bersama Pendidikan dan Pengasuhan Menyatakan Terus Menjaga Kampus Humanis yang Menerapkan Stop Kekerasan.
Yang menandatangani komitmen tersebut adalah Civitas Akademika dari Poltekpel Surabaya. Mulai Direktur Poltekpel Surabaya, perwakilan dosen, perwakilan pegawai, perwakilan pengasuh dan perwakilan taruna.
Direktur Poltekbang Surabaya Agus Pramuka juga mengapresiasi upaya gencarnya sosialisasi dan komitmen dari Kepala BPSDMP Djoko Sasono untuk menciptakan zero violence di lingkungan kampus/sekolah tinggi perhubungan.
“Kami mengapresiasi setinggi-tingginya upaya Kabadan mengawal hal ini. Beliau memberikan motivasi dan mengingatkan kepada kami semua. Kami juga manajemen (Poltekbang Surabaya), pengasuh terus mengingatkan kepada taruna/taruni kita agar bersikap dewasa dan menghindari cara-cara kekerasan. Kampus kita bukan militer, kita menegakkan disiplin tapi tidak memakai cara-cara kekerasan. Insya Allah kami siap mewujudkan zero violence,” ujar Agus.
(shf)