Mayat Gadis Belia yang Mengambang di Kolam Ikan Diautopsi
loading...
A
A
A
TASIKMALAYA - Jenazah seorang gadis belia yang ditemukan tewas dikolam ikan di Kampung Cihandiwung, Kelurahan Sukamaju Kaler, Kecamatan Indihiang, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, Minggu (26/7) lalu akhirnya menjalani autopsi di Rumah Sakit Umum Dokter Soekardjo Kota Tasikmalaya Selasa sore (28/7/2020).
Dari hasil pemeriksaan dan autopsi dokter forensik menemukan sejumlah luka dibagian wajah, tangan, leher dan tubuh korban lainnya. Namun untuk menentukan penyebab pasti kematian korban, hasil autopsi baru bisa diketahui tujuh hari mendatang.
Sebelum di lakukan otopsi, saat dilakukan visum pada jenazah korban ditemukan sejumlah luka pada bagian wajah, leher, tangan serta bagian sendi tangan mengalami pergeseran. (BACA JUGA: Tang Juan, Tentara China yang Dikejar-kejar FBI Diadili di AS)
Otopsi dilakukan oleh dokter spesialis forensik Polda Jabar dokter Fahmi Arief Hakim bersama Unit Identifikasi Satreskrim Polresta Tasikmalaya. Proses autopsi berlangsung sekitar dua jam lebih dengan dikawal oleh pihak kepolisian.
Dokter Fahmi mengatakan, bahwa jenazah korban hingga saat ini belum dikenali identitasnya dan korban berjenis klamin perempuan dengan tinggi 163 centi meter dan diperkirakan berumur antara 17 hingga 25 tahun.
Selain itu memiliki ciri khas pada bagian gigi atas patah, luka luka korban pada bagian wajah dan tangan korban diperkirakan sudah meninggal satu hari sebelum mayat korban ditemukan.
Karena tubuh korban sudah mengambang di atas air dan mulai membusuk. Pemeriksaan dalam tubuh juga sudah dilakukan untuk memastikan apakah ada trauma atau tidak.
Namun untuk menentukan penyebab pasti kematian korban hasil otopsi harus diolah terlebih dahulu dan baru bisa diketahui hasilnya sekitar tujuh hari kerja. (BACA JUGA: Minta Maaf, Mendikbud Minta NU, Muhammadiyah, PGRI Kembali Gabung POP)
Selain itu pihaknya juga sudah melakukan pemeriksaan pada bagian organ kemaluan korban dan hasilnya nanti akan diberikan kepada pihak kepolisian sebagai bahan penyelidikan polisi.
Usai diotopsi jenazah korban hingga saat ini masih disimpan di lemari pendingin ruang pemulasaraan jenazah RSUD Dokter Soekardjo sambil menunggu adanya pihak keluarga yang datang.
Sementara terkait kasus temu mayat gadis belia ini, jajaran Satreskrim Polresta Tasikmalaya sudah melakukan pemeriksaan terhadap lima saksi dan kasus ini masih dalam penyelidikan polisi.
Dari hasil pemeriksaan dan autopsi dokter forensik menemukan sejumlah luka dibagian wajah, tangan, leher dan tubuh korban lainnya. Namun untuk menentukan penyebab pasti kematian korban, hasil autopsi baru bisa diketahui tujuh hari mendatang.
Sebelum di lakukan otopsi, saat dilakukan visum pada jenazah korban ditemukan sejumlah luka pada bagian wajah, leher, tangan serta bagian sendi tangan mengalami pergeseran. (BACA JUGA: Tang Juan, Tentara China yang Dikejar-kejar FBI Diadili di AS)
Otopsi dilakukan oleh dokter spesialis forensik Polda Jabar dokter Fahmi Arief Hakim bersama Unit Identifikasi Satreskrim Polresta Tasikmalaya. Proses autopsi berlangsung sekitar dua jam lebih dengan dikawal oleh pihak kepolisian.
Dokter Fahmi mengatakan, bahwa jenazah korban hingga saat ini belum dikenali identitasnya dan korban berjenis klamin perempuan dengan tinggi 163 centi meter dan diperkirakan berumur antara 17 hingga 25 tahun.
Selain itu memiliki ciri khas pada bagian gigi atas patah, luka luka korban pada bagian wajah dan tangan korban diperkirakan sudah meninggal satu hari sebelum mayat korban ditemukan.
Karena tubuh korban sudah mengambang di atas air dan mulai membusuk. Pemeriksaan dalam tubuh juga sudah dilakukan untuk memastikan apakah ada trauma atau tidak.
Namun untuk menentukan penyebab pasti kematian korban hasil otopsi harus diolah terlebih dahulu dan baru bisa diketahui hasilnya sekitar tujuh hari kerja. (BACA JUGA: Minta Maaf, Mendikbud Minta NU, Muhammadiyah, PGRI Kembali Gabung POP)
Selain itu pihaknya juga sudah melakukan pemeriksaan pada bagian organ kemaluan korban dan hasilnya nanti akan diberikan kepada pihak kepolisian sebagai bahan penyelidikan polisi.
Usai diotopsi jenazah korban hingga saat ini masih disimpan di lemari pendingin ruang pemulasaraan jenazah RSUD Dokter Soekardjo sambil menunggu adanya pihak keluarga yang datang.
Sementara terkait kasus temu mayat gadis belia ini, jajaran Satreskrim Polresta Tasikmalaya sudah melakukan pemeriksaan terhadap lima saksi dan kasus ini masih dalam penyelidikan polisi.
(vit)