Bantul Kembali Diguncang Gempa, BMKG: Sudah Ada 60 Susulan

Senin, 03 Juli 2023 - 11:01 WIB
loading...
Bantul Kembali Diguncang...
BPBD Kabupaten Bantul mencatat ada 35 kerusakan rumah akibat gempa berkekuatan 6,4 magnitudo yang terjadi pada Jumat (30/06/2023). Foto/ANTARA
A A A
BANTUL - Bantul kembali diguncang gempa, Senin (3/7/2023) pagi. Namun kali ini kekuatannya jauh lebih lemah ketimbang gempa bumi magnitudo 6,4 yang terjadi pada hari Jumat (30/6/2023) malam lalu.

Tadi pagi sekira puku 06:22:31WIB, BMKG mencatat terjadi gempa berkelautan M 3,5 dengan Lokasi 8.91LS, 109.98BT atau 119 km BaratDaya BANTUL-DIY, Kedalaman 10 Km. Dan memang banyak yang tidak merasakan gempa.

”Ndak tahu kalau ada gempa, sudah terbiasa,” tutur Septi, warga Kalurahan Timbulharjo, Kapanewon Sewon, Senin (3/7/2023).



Kepala Pusat Peringatan Dini Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono menyebut hingga Senin pagi BMKG mencatat 60 kali gempa susulan terjadi di selatan Yogyakarta sejak gempa besar yang terjadi pada Jumat malam lalu.

Namun skalanya terus menurun sehingga tak banyak yang merasakan. ”Mungkin yang merasakan hanya alat saja. Kalau manusia tidak merasakannya,” kata Daryono.

Daryono menambahkan dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi dangkal akibat adanya aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia ke bawah Lempeng Eurasia.

Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan naik atau thrust fault.



Sebelumnya Kepala BMKG Dwikorawati Karnawati menyebut pemicu gempa bumi magnitudo 6.0 di Bantul karena adanya tumbukan lempeng samudra indo-australia atau samudra hindia di bawah lempeng eurasia atau di bawah Pulau Jawa.

Gempa bakal terus terjadi karena lempeng masih aktif. ”Nah itu maka ada enersi yang terlepas akibat tumbukan tadi dipicu oleh adanya bagian yang patah dari proses tumbukan tadi,” katanya saat mendampingi Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X.

Namun, lanjut dia, karena bebatuannya yang cukup terjal maka gempa-gempa susulan ini relatif jumlahnya. Saat ini, gempa susulan sudah tidak banyak, semakin jarang dan kekuatannya semakin melemah.



Tren gempa susulan setelah gempa kemarin memang terus mengalami penurunan dan semakin jarang. Dimana selang waktunya semakin jarang dan kekuatannya melemah sampai terendah 2,8 itu. Gempa itu tidak dirasakan manusia, hanya dirasakan alat saja.

Dwikorawati menambahkan gempa lain bisa saja terjadi karena potensi zona subduksi selatan laut jawa yang saat ini terus saja aktif. Beberapa kejadian gempa tidak hanya di wilayah selatan DIY, Tetap di beberapa titik itu terus terjadi.

Karenanya gempa semacam ini kemungkinan masih akan terjadi lagi, karena memang zonanya aktif. Namun kekuatannya belum bisa diprediksi. Pihaknya memprediksi yang tertinggi itu misalnya yang megathust, kekuatannya sampai Magnitudo 8,8.

"Itu Kemungkinan yang tertinggi. Tapi semoga tidak terjadi. Kemungkinan ada, potensi ada. potensinya masih ada lah, masih aktif,"ujar dia.
(ams)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1680 seconds (0.1#10.140)