3 Sumur Warga PALI Keluarkan Pertalite, Pertamina: Tidak Ada Pipa Bocor
loading...
A
A
A
PALI - Tiga sumur milik warga yang berada di Dusun II Desa Betung Selatan, Kecamatan Abab, Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) mengeluarkan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Pertalite. Pertamina Hulu Rokan Zona 4 memastikan bahwa tidak ada pipa yang bocor.
Head Of Communication, Relation & CID Pertamina Hulu Rokan Zona 4, Tuti Dwi Patmayanti mengatakan, bahwa hasil dari perut bumi atau pertambangan, yang dikeluarkan merupakan crude oil atau sering dikenal dengan minyak mentah.
"Kalau pertalite sudah jelas bukan dari pipa Pertamina, karena kalau pipa kita yang bocor maka yang keluar pasti crude oil atau minyak mentah," ujar Tuti, Selasa (27/6/2023).
Menurutnya, jika yang dikeluarkan bukan produk jadi, maka perlu proses lebih lanjut dan pengolahan agar menjadi produk."Yang jelas bukan dari produksi kita kalau wujudnya sudah Pertalite . Coba dicek saja di sekeliling sumur warga tersebut mungkin ada penampungan pertalite yang bocor," jelasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten PALI, Bakrin mengatakan, pihaknya bersama pihak kepolisian dan PT Pertamina Adera Field telah mengecek ke lokasi untuk memastikan penyebab tercemarnya sumur warga tersebut.
Setelah dilihat, lanjut Bakrin, ketiga sumur warga tersebut memang benar tercemar minyak. Sampai sekarang pihaknya belum mengetahui pencemaran tersebut berasal dari mana.
"Tapi minyak ini sudah jadi, bukan minyak mentah, kelihatannya seperti minyak pertalite. Tetapi, biasanya kalau tercemar minyak dari perusahaan itu minyak mentah bukan minyak yang sudah jadi seperti ini," jelasnya.
Bakrin menjelaskan, tercemarnya tersebut diduga dari rembesan bunker minyak Pertashop dan kios BBM Pertalite yang kebetulan jarak dari kedua kios BBM tersebut dekat dengan sumur warga.
"Makanya kami bersama Polres ingin mengecek dulu guna memastikan minyak tersebut dari mana. Saat ini telah kami ambil tiga botol sampel dari tiga sumur tersebut untuk di uji laboratorium dan kita tunggu hasilnya nanti serta untuk langkah yang akan diambil," jelasnya.
Head Of Communication, Relation & CID Pertamina Hulu Rokan Zona 4, Tuti Dwi Patmayanti mengatakan, bahwa hasil dari perut bumi atau pertambangan, yang dikeluarkan merupakan crude oil atau sering dikenal dengan minyak mentah.
"Kalau pertalite sudah jelas bukan dari pipa Pertamina, karena kalau pipa kita yang bocor maka yang keluar pasti crude oil atau minyak mentah," ujar Tuti, Selasa (27/6/2023).
Menurutnya, jika yang dikeluarkan bukan produk jadi, maka perlu proses lebih lanjut dan pengolahan agar menjadi produk."Yang jelas bukan dari produksi kita kalau wujudnya sudah Pertalite . Coba dicek saja di sekeliling sumur warga tersebut mungkin ada penampungan pertalite yang bocor," jelasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten PALI, Bakrin mengatakan, pihaknya bersama pihak kepolisian dan PT Pertamina Adera Field telah mengecek ke lokasi untuk memastikan penyebab tercemarnya sumur warga tersebut.
Setelah dilihat, lanjut Bakrin, ketiga sumur warga tersebut memang benar tercemar minyak. Sampai sekarang pihaknya belum mengetahui pencemaran tersebut berasal dari mana.
"Tapi minyak ini sudah jadi, bukan minyak mentah, kelihatannya seperti minyak pertalite. Tetapi, biasanya kalau tercemar minyak dari perusahaan itu minyak mentah bukan minyak yang sudah jadi seperti ini," jelasnya.
Bakrin menjelaskan, tercemarnya tersebut diduga dari rembesan bunker minyak Pertashop dan kios BBM Pertalite yang kebetulan jarak dari kedua kios BBM tersebut dekat dengan sumur warga.
"Makanya kami bersama Polres ingin mengecek dulu guna memastikan minyak tersebut dari mana. Saat ini telah kami ambil tiga botol sampel dari tiga sumur tersebut untuk di uji laboratorium dan kita tunggu hasilnya nanti serta untuk langkah yang akan diambil," jelasnya.
(don)