Anggota Perguruan Bela Diri Dievakuasi dengan 5 Truk, Polisi Lakukan Penyekatan di Perbatasan
loading...
A
A
A
YOGYAKARTA - Usai melokalisir anggota perguruan bela diri ke Pendopo Tamansiswa , polisi akhirnya harus mengevakuasi mereka ke lokasi yang lebih aman.
Pasalnya jumlah massa yang datang ke kawasan Jalan Tamansiswa kian banyak.
Sekira pukul 21.30 WIB, polisi terpaksa mengevakuasi puluhan anggota perguruan bela diri tersebut. Dengan menggunakan 5 truk Dalmas dan dikawal ketat petugas, mereka dievakuasi keluar jalan Tamansiswa.
Sepanjang jalan Tamansiswa, massa yang berada di pinggir jalan nampak ada yang melempari truk Dalmas pembawa anggota perguruan bela diri tersebut.
Dari belakang, nampak ratusan warga juga berusaha menyerang truk paling bontot.
Massa akhirnya bubar setelah polisi menembakkan gas air mata ke mereka. Petugas nampak terus mengevakuasi anggota perguruan bela diri ke tempat aman agar tidak menjadi sasaran amukan massa.
Sebelumnya, Kapolda DIY, Irjen Pol Suwondo Nainggolan nampak bernegosiasi dengan massa dan juga dengan anggota perguruan bela diri tersebut. Kapolda berharap agar massa menahan diri agar kerusuhan tidak meluas.
Kasi Humas Polresta Yogyakarta, AKP Timbul Sasana Raharja menuturkan mereka sudah menempatkan personelnya di titik-titik rawan terjadinya kerusuhan. Kendati demikian, dia tidak menyebut titik mana saja dan berapa personil yang diturunkan.
"Kita turunkan personil di titik rawan agar kerusuhan tidak meluas,"tutur dia.
Beredar informasi melalui media sosial jika gelombang pendukung perguruan bela diri datang dari berbagai daerah. Petugas polisi pun dikerahkan untuk melakukan penyekatan sebelum masuk ke DIY.
"(Penyekatan) ada di Prambanan dan Tempel Sleman. Berubah hanya patroli biasa,"terang Kapolsek Berbah, Kompol Parliska Febriyanto.
Pasalnya jumlah massa yang datang ke kawasan Jalan Tamansiswa kian banyak.
Sekira pukul 21.30 WIB, polisi terpaksa mengevakuasi puluhan anggota perguruan bela diri tersebut. Dengan menggunakan 5 truk Dalmas dan dikawal ketat petugas, mereka dievakuasi keluar jalan Tamansiswa.
Sepanjang jalan Tamansiswa, massa yang berada di pinggir jalan nampak ada yang melempari truk Dalmas pembawa anggota perguruan bela diri tersebut.
Dari belakang, nampak ratusan warga juga berusaha menyerang truk paling bontot.
Massa akhirnya bubar setelah polisi menembakkan gas air mata ke mereka. Petugas nampak terus mengevakuasi anggota perguruan bela diri ke tempat aman agar tidak menjadi sasaran amukan massa.
Sebelumnya, Kapolda DIY, Irjen Pol Suwondo Nainggolan nampak bernegosiasi dengan massa dan juga dengan anggota perguruan bela diri tersebut. Kapolda berharap agar massa menahan diri agar kerusuhan tidak meluas.
Kasi Humas Polresta Yogyakarta, AKP Timbul Sasana Raharja menuturkan mereka sudah menempatkan personelnya di titik-titik rawan terjadinya kerusuhan. Kendati demikian, dia tidak menyebut titik mana saja dan berapa personil yang diturunkan.
"Kita turunkan personil di titik rawan agar kerusuhan tidak meluas,"tutur dia.
Beredar informasi melalui media sosial jika gelombang pendukung perguruan bela diri datang dari berbagai daerah. Petugas polisi pun dikerahkan untuk melakukan penyekatan sebelum masuk ke DIY.
"(Penyekatan) ada di Prambanan dan Tempel Sleman. Berubah hanya patroli biasa,"terang Kapolsek Berbah, Kompol Parliska Febriyanto.
(nic)