Jalani Perawatan di Rumah, D Tetap Harus Terapi hingga 6 Bulan ke Depan
loading...

Putra pengurus GP Ansor D (17), akhirnya dibolehkan menjalani perawatan di rumah lantaran masa kritisnya telah lewat. Foto: Tangkapan layar
A
A
A
JAKARTA - Putra pengurus GP Ansor D (17), akhirnya dibolehkan menjalani perawatan di rumah lantaran masa kritisnya telah lewat. Meski begitu, D tetap harus menjalani terapi hingga enam bulan ke depan.
"Kondisi D saat ini masih perlu terapi kognitif dan motorik untuk enam bulan ke depan. Karena masa kritisnya sudah terlalui, tim dokter merujuk untuk lanjut perawatan di rumah (homecare)," ujar keluarga D, Alto Luger kepada wartawan, Sabtu (15/4/2023).
Menurutnya, perawatan medis pada D di rumah dilakukan sama seperti saat korban penganiayaan Mario Dandy Satriyo (20), di ruang ICU RS Mayapada, Jakarta Selatan, untuk menjalani perawatannya. Tim dokter bakal harus berkunjung ke rumah D agar bisa menjalani terapinya.
"Perlakuan homecare ini sama seperti ICU, yaitu tim perawat 24 jam, kunjungan dokter, okupasi terapi, fisio terapi, terapi wicara, pemasangan bed standar perawatan RS, oksigen concentrate, dan monitor EKG," tuturnya.
Pasalnya, kata dia, D masih harus dilakukan terapi hingga enam bulan ke depan. Maka itu, meski D menjalani perawatan di rumah, dia belum bisa dikunjungi ataupun dijenguk secara bebas.
"Karena masih masuk pada penanganan perawatan tingkat tinggi (HCU) maka D belum bisa dikunjungi secara bebas," katanya.
Lihat Juga: Sempat Misteri, Ayah Bocah di Nisel yang Viral Diduga Patah Kaki Karena Dianiaya Akhirnya Angkat Bicara
"Kondisi D saat ini masih perlu terapi kognitif dan motorik untuk enam bulan ke depan. Karena masa kritisnya sudah terlalui, tim dokter merujuk untuk lanjut perawatan di rumah (homecare)," ujar keluarga D, Alto Luger kepada wartawan, Sabtu (15/4/2023).
Menurutnya, perawatan medis pada D di rumah dilakukan sama seperti saat korban penganiayaan Mario Dandy Satriyo (20), di ruang ICU RS Mayapada, Jakarta Selatan, untuk menjalani perawatannya. Tim dokter bakal harus berkunjung ke rumah D agar bisa menjalani terapinya.
"Perlakuan homecare ini sama seperti ICU, yaitu tim perawat 24 jam, kunjungan dokter, okupasi terapi, fisio terapi, terapi wicara, pemasangan bed standar perawatan RS, oksigen concentrate, dan monitor EKG," tuturnya.
Pasalnya, kata dia, D masih harus dilakukan terapi hingga enam bulan ke depan. Maka itu, meski D menjalani perawatan di rumah, dia belum bisa dikunjungi ataupun dijenguk secara bebas.
"Karena masih masuk pada penanganan perawatan tingkat tinggi (HCU) maka D belum bisa dikunjungi secara bebas," katanya.
Lihat Juga: Sempat Misteri, Ayah Bocah di Nisel yang Viral Diduga Patah Kaki Karena Dianiaya Akhirnya Angkat Bicara
(mhd)