Masjid Sunan Kalijaga di Gunungkidul, Saksi Penyebaran Islam di Tanah Jawa

Jum'at, 07 April 2023 - 16:07 WIB
loading...
A A A
Bukit tempat Ki Ageng Pemanahan bertapa tersebut, dikenal dengan nama Kembang Semampir. Sunan Kalijaga sengaja mendirikan tajuk, untuk digunakan Ki Ageng Pemanahan saat salat.



Letak tajuk berjarak sekitar beberapa ratus meter dari dari lokasi bertapa, yang kini dikenal dengan sebutan Kembang Lampir. Kini Kembang Lampir juga menjadi tempat petilasan yang sering dikunjungi untuk berziarah.

Lambat laun, warga sekitar kemudian memanfaatkan tajuk tersebut. Warga merawat peninggalan Sunan Kalijaga itu dari generasi ke generasi. Dan pada zaman penjajahan Belanda kubah tajuk sempat hilang.

Hilangnya kubah tajuk berbahan tanah liat tersebut, diakibatkan oleh perbuatan orang-orang Belanda. Kubah hilang tanpa diketahui keberadaannya usai tajuk dibakar oleh penjajah.



Ada kisah yang berkembang di masyarakat setempat, ketika orang Belanda hendak menghakimi orang yang dianggap bersalah, setiap kali bersembunyi di dalam tajuk selalu selamat.

Melalui mata-mata Belanda, barulah diketahui bahwa tempat persembunyiannya berada di dalam tajuk. "Sehingga agar tajuk tidak digunakan oleh warga untuk bersembunyi, maka dibakarlah tajuk tersebut," ungkapnya.

Saat hendak dibangun kembali, warga tak lagi memiliki kubah sebagai penutup atap. Warga kemudian berinisiatif membelinya di wilayah Klaten. Marjiyo melanjutkan kisah, berangkatlah tiga tokoh warga hendak membeli kubah baru. Di tengah perjalanan tiga warga bertemu seseorang yang membawa kubah.

Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2250 seconds (0.1#10.140)