Sandiaga Uno Dorong Santri Cirebon Go Digital dan Ciptakan Lapangan Kerja
loading...
A
A
A
CIREBON - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Salahudin Uno mengunjungi Pondok Pesantren Nurul Huda, Desa Munjul, Astanajapura, Cirebon, Jawa Barat. Sandiaga menghadiri seminar gerakan usaha kreatif bagi santri go digital.
Menparekraf menyapa ratusan santri dan mengajak para santri yang tengah menuntut ilmu di pesantren untuk bisa menguasai digitalisasi di era go digital. Sehingga bisa menciptakan lapangan kerja saat lulus dari pesantren dan hidup di lingkungan masyarakat.
Sandiaga menjelaskan bahwa para santri ini bukan hanya kuat dalam ilmu agama islam. Namun, kini harus diperkuat dengan digitalisasinya agar saat keluar dari pesantren bukan hanya mencari lapangan pekerjaan, akan tetapi harus mampu menciptakan lapangan kerja.
"Saya berharap santri ini kedepannya bukan hanya keluar mencari lapangan kerja, tapi juga mampu membuat lapangan pekerjaan bagi masyarakat," katanya, Rabu (5/4/2023).
Menurutnya, santri santri di Cirebon ini sudah mulai go digital. Dia telah melihat contoh tiga santri yang sudah memiliki usaha dibidang sport fashion, muslim fashion dan kuliner.
"Semua ini kita harus didukung dengan pengembangan fasilitas dari pemerintah daerah. Agar para santri ini mampu bersaing dengan pembisnis pembisnis di luar pesantren," ujarnya.
Sandiaga menyatakan bahwa di Cirebon sekarang ini telah menjadi destinasi wisata unggulan. Hal itu karena Cirebon tersambung dengan seluruh infrastruktur utama seperti Bandara Kertajati, Tol Cipali, Trans Jawa.
"Cirebon ini akan dilewati oleh 123, 8 juta pemudik. Jadi santri ini harus mengambil peluang sebagai bagian dari penciptaan 4,4 juta lapangan kerja baru di tahun 2024 mendatang," katanya.
Dengan adanya program digitalisasi di kalangan pesantren ini, ia berharap bahwa santri-santri di era digital ini dapat mampu bersaing dengan industri luar negeri. Karena, santri telah memiliki kekuatan agama islam yang tinggi sehingga mampu mengemban amanah.
"Di era digitalisasi ini, berharap santri santri, khususnya santri Cirebon bisa mengembangkan lapangan kerja melalui go digital," ujarnya.
Lihat Juga: Tuntut Proses Hukum Kasus Penusukan Santri Krapyak, Ribuan Santri Gelar Aksi di Mapolda DIY
Menparekraf menyapa ratusan santri dan mengajak para santri yang tengah menuntut ilmu di pesantren untuk bisa menguasai digitalisasi di era go digital. Sehingga bisa menciptakan lapangan kerja saat lulus dari pesantren dan hidup di lingkungan masyarakat.
Sandiaga menjelaskan bahwa para santri ini bukan hanya kuat dalam ilmu agama islam. Namun, kini harus diperkuat dengan digitalisasinya agar saat keluar dari pesantren bukan hanya mencari lapangan pekerjaan, akan tetapi harus mampu menciptakan lapangan kerja.
"Saya berharap santri ini kedepannya bukan hanya keluar mencari lapangan kerja, tapi juga mampu membuat lapangan pekerjaan bagi masyarakat," katanya, Rabu (5/4/2023).
Menurutnya, santri santri di Cirebon ini sudah mulai go digital. Dia telah melihat contoh tiga santri yang sudah memiliki usaha dibidang sport fashion, muslim fashion dan kuliner.
"Semua ini kita harus didukung dengan pengembangan fasilitas dari pemerintah daerah. Agar para santri ini mampu bersaing dengan pembisnis pembisnis di luar pesantren," ujarnya.
Sandiaga menyatakan bahwa di Cirebon sekarang ini telah menjadi destinasi wisata unggulan. Hal itu karena Cirebon tersambung dengan seluruh infrastruktur utama seperti Bandara Kertajati, Tol Cipali, Trans Jawa.
"Cirebon ini akan dilewati oleh 123, 8 juta pemudik. Jadi santri ini harus mengambil peluang sebagai bagian dari penciptaan 4,4 juta lapangan kerja baru di tahun 2024 mendatang," katanya.
Dengan adanya program digitalisasi di kalangan pesantren ini, ia berharap bahwa santri-santri di era digital ini dapat mampu bersaing dengan industri luar negeri. Karena, santri telah memiliki kekuatan agama islam yang tinggi sehingga mampu mengemban amanah.
"Di era digitalisasi ini, berharap santri santri, khususnya santri Cirebon bisa mengembangkan lapangan kerja melalui go digital," ujarnya.
Lihat Juga: Tuntut Proses Hukum Kasus Penusukan Santri Krapyak, Ribuan Santri Gelar Aksi di Mapolda DIY
(shf)