Ramalan Sunan Giri soal Mataram Membuat Raja Pajang Jaka Tingkir Was-was
loading...
A
A
A
Di Mataram ramalan itu memberi alasan kepada Kiai Gede Mataram untuk mengeluarkan empat peraturan.
Serat Kandha (508-523) menurut De Graaf tidak memperlihatkan perbedaan yang penting. Tulisan itu lebih panjang lebar dan lebih berbunga-bunga. Ki Pamanahan membawa serta 100 orang, gustinya membawa 1.000 orang bersenjata.
Sultan Pajang juga naik gajah. Ditunjukkan dengan tegas bahwa Sultan Pajang sudah diangkat oleh rakyat Demak sebagai raja, jadi ia memohon pengukuhan Sunan Giri.
Maka, berlangsunglah penobatan yang khidmat di hadapan para bupati ujung timur Pulau Jawa. Sedangkan Sultan duduk di atas permadani.
Waktu diadakan selamatan setelah penobatan itu, Bupati Mataram memperlihatkan kesopanan yang jauh melebihi para hadirin lainnya. Daun-daun pisang pembungkus nasi dilipatnya dengan rapi dan tempatnya dibersihkannya kembali, sehingga tampak rapi dan menarik perhatian.
Setelah itu Sunan Giri mengucapkan ramalannya, dan Ki Gede Mataram lalu mencium kaki raja.
Serat Kandha (508-523) menurut De Graaf tidak memperlihatkan perbedaan yang penting. Tulisan itu lebih panjang lebar dan lebih berbunga-bunga. Ki Pamanahan membawa serta 100 orang, gustinya membawa 1.000 orang bersenjata.
Sultan Pajang juga naik gajah. Ditunjukkan dengan tegas bahwa Sultan Pajang sudah diangkat oleh rakyat Demak sebagai raja, jadi ia memohon pengukuhan Sunan Giri.
Maka, berlangsunglah penobatan yang khidmat di hadapan para bupati ujung timur Pulau Jawa. Sedangkan Sultan duduk di atas permadani.
Waktu diadakan selamatan setelah penobatan itu, Bupati Mataram memperlihatkan kesopanan yang jauh melebihi para hadirin lainnya. Daun-daun pisang pembungkus nasi dilipatnya dengan rapi dan tempatnya dibersihkannya kembali, sehingga tampak rapi dan menarik perhatian.
Setelah itu Sunan Giri mengucapkan ramalannya, dan Ki Gede Mataram lalu mencium kaki raja.
(shf)