Jawa Timur - Belanda Jajaki Kerjasama Pengelolaan Air hingga Pariwisata
loading...
A
A
A
SURABAYA - Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa menerima kunjungan Deputy Chief of Mission and Head of Economic Affairs of The Kingdim of The Netherlands to Indonesia, Ardi Stoios-Braken, di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Selasa (4/4/2023) malam.
Dalam kesempatan itu, Khofifah menawarkan beberapa peluang untuk bisa dikerjasamakan dengan Negara Belanda. Salah satunya adalah sektor wisata dan pengelolaan air. Mengingat Belanda terkenal dengan pengelolaan air yang sangat baik.
Kerjasama yang sekarang berjalan adalah pengelolaan air di sungai Welang di Pasuruan. “Beberapa hal kita mendapatkan support dari pemerintah Kerajaan Belanda adalah terkait dengan pengelolahan air,” kata Khofifah.
Khofifah juga menyebut destinasi wisata yang potensial untuk dikerjasamakan adalah gereja Katolik yang ada di Surabaya. Dimana, gereja ini sering dikunjungi wisatawan dari Belanda untuk mencari tahu bahwa kakek buyut mereka menjalani proses pembabtisa di gereja-gereja tersebut.
Baca juga: Khofifah Pastikan Kebutuhan Bahan Pokok Jelang Lebaran Tercukupi dan Harga Stabil
"Jatim juga ada benteng Van de Bosch di Ngawi. Benteng ini cukup menarik untuk dikunjungi wisatawan dari Belanda," ujarnya.
Orang nomor satu di Jatim ini menyebutkan, di benteng tersebut ada titik yang tersambung dengan pelabuhan cukup besar. Dimana, dulu pengiriman rempah-rempah dari Indonesia Timur dan Jatim berangkatnya dari belakang benteng Van de Bosch. Namun sekarang tinggal sungai yang lebarnya tiga meteran. "Di Ngawi ada Gunung Lawu. Di kawasan tersebut ada area yang sangat langka di dunia, yaitu perkebunan edelwais," ujarnya.
Deputy Chief of Mission and Head of Economic Affairs of The Kingdim of The Netherlands to Indonesia, Ardi Stoios-Braken mengatakan, ada banyak sekali peluang kerjasama antara Belanda dan Pemprov Jatim, di antaranya adalah pariwisata.
"Sebenarnya kolaborasi dengan Pemprov Jatim terkait manajemen air sudah berjalan. Tapi ada juga peluang-peluang kerjasama baru semisal pengelolahan limbah," katanya
Dalam kesempatan itu, Khofifah menawarkan beberapa peluang untuk bisa dikerjasamakan dengan Negara Belanda. Salah satunya adalah sektor wisata dan pengelolaan air. Mengingat Belanda terkenal dengan pengelolaan air yang sangat baik.
Kerjasama yang sekarang berjalan adalah pengelolaan air di sungai Welang di Pasuruan. “Beberapa hal kita mendapatkan support dari pemerintah Kerajaan Belanda adalah terkait dengan pengelolahan air,” kata Khofifah.
Khofifah juga menyebut destinasi wisata yang potensial untuk dikerjasamakan adalah gereja Katolik yang ada di Surabaya. Dimana, gereja ini sering dikunjungi wisatawan dari Belanda untuk mencari tahu bahwa kakek buyut mereka menjalani proses pembabtisa di gereja-gereja tersebut.
Baca juga: Khofifah Pastikan Kebutuhan Bahan Pokok Jelang Lebaran Tercukupi dan Harga Stabil
"Jatim juga ada benteng Van de Bosch di Ngawi. Benteng ini cukup menarik untuk dikunjungi wisatawan dari Belanda," ujarnya.
Orang nomor satu di Jatim ini menyebutkan, di benteng tersebut ada titik yang tersambung dengan pelabuhan cukup besar. Dimana, dulu pengiriman rempah-rempah dari Indonesia Timur dan Jatim berangkatnya dari belakang benteng Van de Bosch. Namun sekarang tinggal sungai yang lebarnya tiga meteran. "Di Ngawi ada Gunung Lawu. Di kawasan tersebut ada area yang sangat langka di dunia, yaitu perkebunan edelwais," ujarnya.
Deputy Chief of Mission and Head of Economic Affairs of The Kingdim of The Netherlands to Indonesia, Ardi Stoios-Braken mengatakan, ada banyak sekali peluang kerjasama antara Belanda dan Pemprov Jatim, di antaranya adalah pariwisata.
"Sebenarnya kolaborasi dengan Pemprov Jatim terkait manajemen air sudah berjalan. Tapi ada juga peluang-peluang kerjasama baru semisal pengelolahan limbah," katanya
(msd)