Dukung Konsep Edu Agrowisata, Pemdes Bangelan Malang Kembangkan Food Estate
loading...
A
A
A
Areal sisa, kata Anang, yang 4,5 hektare kini secara bertahap akan ditanami. "BRIN juga memberikan bimbingan teknis tidak hanya saat cocok tanam tetapi juga pasca panen termasuk memperkenalkan industri pengolahannya," ungkapnya
Camat Wonosari, Desy Ariyanti tengah mendorong desa-desa di wilayahnya berbenah dan berkembang.
"Saat ini setidaknya ada 2 desa yang telah memiliki wisata tematik yaitu Desa Bangelan dengan andalan Edu Wisata Air Tanaka dan kini didukung pengembangan program holtikulturanya, satu desa lainnya yaitu Desa Sumberdem yang kawasannya telah terbagi dengan konsep wisata tematik. Ada kampung kopi, kampung rosela, kampung toga dan kampung KRPL. Desa-desa lainnya di Kec. Wonosari mesti dikembangkan dengan basis potensi yang ada," kata Desy pada kesempatan sama.
Desy menyatakan kedua desa tersebut telah diakui keberadaannya bukan hanya di Kabupaten Malang tetapi juga telah meraih penghargaan tingkat provinsi.
"Pemerintah Kecamatan Wonosari optimis desa-desa di Kecamatan Wonosari akan semakin melangit [terkenal] meski tetap membumi dengan berbasis potensi yang ada," tegasnya.
Pada kesempatan panen perdana komoditas kubis itu turut hadir Danramil Wonosari, perwakilan Polsek Wonisari, BRIN, BRI, Dinas Ketahanan Pangan Kab. Malang, Tenaga Profesional Pendamping Kab Malang, Tenaga penyuluh pertanian.
Terpisah, Koordinator Tenaga Ahli Pemberdayaan Masyarakat (TAPM) Kab. Malang, Winartono menyatakan pagu dana desa di wilayahnya yang terbagi untuk 378 desa mencapai sekitar Rp453 miliar.
"Sesuai kebijakan Kemenetrian Desa dengan prioritas penggunaan dana desa maka ada pagu 20% untuk program ketahanan pangan yang total alokasinya sekitar Rp96 miliar. Hal ini kini tengah kami upayakan agar bisa semakin tersinergikan dengan sejumlah pihak sehingga kemanfaatannya semakin tampak," kata Winartono saat dihubungi.
Pihaknya kini tengah menyusun program aksi agar dua desa di Kec. Wonosari yaitu Bangelan dan Sumberdem bisa jadi lokasi studi banding untuk program ketahanan pangan.
"Dua desa tersebut [Bangelan dan Sumberdem] kami nilai sangat layak jadi lokasi studi banding atau studi tiru untuk program ketahanan pangan berbasis desa. TPP Kab Malang tengah menyusun rencana aksinya yang akan diimplementasikan segera dengan melibatkan sejumlah pihak terkait," imbuhnya.
Camat Wonosari, Desy Ariyanti tengah mendorong desa-desa di wilayahnya berbenah dan berkembang.
"Saat ini setidaknya ada 2 desa yang telah memiliki wisata tematik yaitu Desa Bangelan dengan andalan Edu Wisata Air Tanaka dan kini didukung pengembangan program holtikulturanya, satu desa lainnya yaitu Desa Sumberdem yang kawasannya telah terbagi dengan konsep wisata tematik. Ada kampung kopi, kampung rosela, kampung toga dan kampung KRPL. Desa-desa lainnya di Kec. Wonosari mesti dikembangkan dengan basis potensi yang ada," kata Desy pada kesempatan sama.
Desy menyatakan kedua desa tersebut telah diakui keberadaannya bukan hanya di Kabupaten Malang tetapi juga telah meraih penghargaan tingkat provinsi.
"Pemerintah Kecamatan Wonosari optimis desa-desa di Kecamatan Wonosari akan semakin melangit [terkenal] meski tetap membumi dengan berbasis potensi yang ada," tegasnya.
Pada kesempatan panen perdana komoditas kubis itu turut hadir Danramil Wonosari, perwakilan Polsek Wonisari, BRIN, BRI, Dinas Ketahanan Pangan Kab. Malang, Tenaga Profesional Pendamping Kab Malang, Tenaga penyuluh pertanian.
Terpisah, Koordinator Tenaga Ahli Pemberdayaan Masyarakat (TAPM) Kab. Malang, Winartono menyatakan pagu dana desa di wilayahnya yang terbagi untuk 378 desa mencapai sekitar Rp453 miliar.
"Sesuai kebijakan Kemenetrian Desa dengan prioritas penggunaan dana desa maka ada pagu 20% untuk program ketahanan pangan yang total alokasinya sekitar Rp96 miliar. Hal ini kini tengah kami upayakan agar bisa semakin tersinergikan dengan sejumlah pihak sehingga kemanfaatannya semakin tampak," kata Winartono saat dihubungi.
Pihaknya kini tengah menyusun program aksi agar dua desa di Kec. Wonosari yaitu Bangelan dan Sumberdem bisa jadi lokasi studi banding untuk program ketahanan pangan.
"Dua desa tersebut [Bangelan dan Sumberdem] kami nilai sangat layak jadi lokasi studi banding atau studi tiru untuk program ketahanan pangan berbasis desa. TPP Kab Malang tengah menyusun rencana aksinya yang akan diimplementasikan segera dengan melibatkan sejumlah pihak terkait," imbuhnya.