Akhir Tragis Preman Kampung, Tewas Dibakar Massa setelah Mengaku Tak Takut Tuhan

Selasa, 28 Maret 2023 - 16:44 WIB
loading...
Akhir Tragis Preman...
Preman kampung yang sok jagoan mengancam warga dengan parang dan mengaku tidak takut Tuhan ini berakhir tragis, massa marah dan membakarnya. Foto: Istimewa
A A A
LANGKAT - Seorang preman kampung berinisial NS alias Ngertiken (48), dengan sombongnya mengaku tak takut Tuhan dan mengancam warga dengan parang. Dia pun berakhir tragis dan tewas dibakar massa.

Sebelum dibakar, preman kampung itu dikeroyok warga di Dusun I Selampe, Desa Namo Mbelin, Kecamatan Kuala, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, Senin, (27/3/2023).

Ngertikan dikeroyok dan dibakar warga yang mengamuk lantaran aksinya mengancam sejumlah warga dengan senjata tajam.

Informasi yang dihimpun, peristiwa itu terjadi sekitar pukul 11.00 WIB. Saat itu, Ngertiken yang dalam keadaan mabuk keluar dari rumahnya di Dusun Buluh Duri, Desa Bekiung, Kecamatan Kuala menuju Simpang Buluh Diri.


Sesampainya di Saimoang Buluh Duri, Ngertiken mendatangi seorang perempuan bernama Desi, warga Desa Namo Mbelin yang saat itu sedang minum jamu.

Ngertiken pun langsung mengancam Desi dengan senjata tajam jenis parang panjang. Beruntung saat Ngertiken lengah, Desi berhasil melarikan diri.

"Dia sempat tanya, kau kenal aku engga. Lalu kubilang enggak tahu. Terus dia bilang kalau dia Ketua Ngertiken. Dia bilang dia enggak takut Tuhan dan enggak takut mati," kata Desi.



Tak berhenti di Desi, Ngertiken yang merupakan anggota salah satu organisasi masyarakat kepemudaan itu juga mengancam tiga warga lainnya dengan senjata tajam yang ia bawa. Yakni Marlina, Legino dan Fernando.

Melihat aksi Ngertikan, sejumlah warga yang saat itu tengah berkumpul langsung mengeroyok Ngertikan. Warga kemudian membakar Ngertikan hingga tewas. Ratusan warga melihat peristiwa itu.



Polisi yang mendapat laporan adanya peristiwa itu kemudian mengevakuasi jasad korban ke Puskesmas Kuala. Saat ini personel Polsek Kuala masih menyelidiki kasus tersebut.

Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Langkat, Iptu Luis Betrand, saat dikonfirmasi membenarkan adanya insiden tersebut. Ia mengaku saat ini pihaknya masih mendalami kasus itu.

"Iya benar, yang bersangkutan meninggal dunia setelah diamuk warga yang resah akibat perbuatan yang bersangkutan. Yang mengancam warga dalam keadaan mabuk. Saat ini kondisi di lokasi sudah kondusif. Untuk kasusnya sendiri ditangani Polsek Kualuh," ungkapnya.
(nic)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1835 seconds (0.1#10.140)