Sempat Berstatus PDP, Balita di Barru Dinyatakan Negatif Covid-19
loading...
A
A
A
BARRU - Seorang balita di Kabupaten Barru, Sulsel, yang sempat berstatus pasien dalam pengawasan (PDP) dinyatakan negatif virus corona alias covid-19. Hal itu merujuk hasil pemeriksaan swab yang baru saja diterima dari pihak rumah sakit setempat.
Balita ini sempat menjalani isolasi di rumah sakit Kabupaten Barru karena diduga terjangkit covid-19. Sang balita masuk kategori PDP karena menunjukkan gejala atau pernah kontak dengan orang yang memiliki riwayat perjalanan ke daerah/negara yang terpapar covid-19.
"Kemarin ada PDP 1 orang. Anak itu demam dan kejang-kejang beberapa hari setelah bapaknya datang dari Dubai. Kita lakukan penanganan cepat. Kedua orangtuanya sempat menjalani rapid test dan hasilnya negatif. Tapi anaknya tetap kita lakukan penanganan medis di RSUD selama beberapa hari. Alhamdulillah, hasil pemeriksaannya itu negatif juga, sehingga sudah keluar dari rumah sakit,” kata Bupati Barru, Suardi Saleh, Selasa (28/4/2020).
Semenjak ada wabah corona, sudah ada tiga warga yang sempat masuk PDP covid-19 di Barru. Dua di antaranya memiliki riwayat perjalanan dari daerah lain. Adapun hasil pemeriksaan atau swab di Makassar, mereka negatif dan sudah dinyatakan sehat.
Dengan hasil itu, maka PDP di Barru per tanggal 28 April 2020, sudah tak ada lagi. Sementara enam warga yang masuk Orang Dalam Pemantauan (ODP) serta lebih 1000 yang dikategorikan Orang Tanpa Gejala (OTG) masih terus dipantau setiap saat.
Suardi menambahkan meski hingga saat ini, PDP sudah tak ada lagi dan belum ada warga yang dinyatakan terinfeksi virus corona. Namun ia terus mengingatkan agar tetap meningkatkan kewaspadaan.
"Kita tetap harus waspada dan tidak boleh lengah terhadap angka ini. Apalagi kita diapit oleh zona merah. Alhamdulillah, masyarakat kita sejauh ini banyak mematuhi anjuran yang kita sampaikan. Seperti maklumat bersama tidak melakukan shalat berjamaah dan tarwih di masjid untuk sementara, itu dipatuhi,” tambah dia.
Selain meningkatkan kewaspadaan, dalam waktu dekat, pihaknya mengagendakan melakukan rapid test massal ke sejumlah OTG dan PDP. Itu dimaksudkan agar jika ada yang mengarah atau positif di pemeriksaan pertama, bisa cepat ditangani dan diisolasi di RSUD.
"Mungkin kita laksanakan di Islamic Center agar bisa diatur dengan jarak tertentu bagi setiap warga yang menjalani rapid test,” pungkasnya.
Balita ini sempat menjalani isolasi di rumah sakit Kabupaten Barru karena diduga terjangkit covid-19. Sang balita masuk kategori PDP karena menunjukkan gejala atau pernah kontak dengan orang yang memiliki riwayat perjalanan ke daerah/negara yang terpapar covid-19.
"Kemarin ada PDP 1 orang. Anak itu demam dan kejang-kejang beberapa hari setelah bapaknya datang dari Dubai. Kita lakukan penanganan cepat. Kedua orangtuanya sempat menjalani rapid test dan hasilnya negatif. Tapi anaknya tetap kita lakukan penanganan medis di RSUD selama beberapa hari. Alhamdulillah, hasil pemeriksaannya itu negatif juga, sehingga sudah keluar dari rumah sakit,” kata Bupati Barru, Suardi Saleh, Selasa (28/4/2020).
Semenjak ada wabah corona, sudah ada tiga warga yang sempat masuk PDP covid-19 di Barru. Dua di antaranya memiliki riwayat perjalanan dari daerah lain. Adapun hasil pemeriksaan atau swab di Makassar, mereka negatif dan sudah dinyatakan sehat.
Dengan hasil itu, maka PDP di Barru per tanggal 28 April 2020, sudah tak ada lagi. Sementara enam warga yang masuk Orang Dalam Pemantauan (ODP) serta lebih 1000 yang dikategorikan Orang Tanpa Gejala (OTG) masih terus dipantau setiap saat.
Suardi menambahkan meski hingga saat ini, PDP sudah tak ada lagi dan belum ada warga yang dinyatakan terinfeksi virus corona. Namun ia terus mengingatkan agar tetap meningkatkan kewaspadaan.
"Kita tetap harus waspada dan tidak boleh lengah terhadap angka ini. Apalagi kita diapit oleh zona merah. Alhamdulillah, masyarakat kita sejauh ini banyak mematuhi anjuran yang kita sampaikan. Seperti maklumat bersama tidak melakukan shalat berjamaah dan tarwih di masjid untuk sementara, itu dipatuhi,” tambah dia.
Selain meningkatkan kewaspadaan, dalam waktu dekat, pihaknya mengagendakan melakukan rapid test massal ke sejumlah OTG dan PDP. Itu dimaksudkan agar jika ada yang mengarah atau positif di pemeriksaan pertama, bisa cepat ditangani dan diisolasi di RSUD.
"Mungkin kita laksanakan di Islamic Center agar bisa diatur dengan jarak tertentu bagi setiap warga yang menjalani rapid test,” pungkasnya.
(tri)