Batam Jadi Surga Pemburu Barang Bekas Impor, Ini Faktanya!

Jum'at, 17 Maret 2023 - 10:44 WIB
loading...
Batam Jadi Surga Pemburu...
Kota Batam, Kepulauan Riau (Kepri), menjadi salah satu pintu masuk berbagai barang bekas impor. Foto/iNews TV/Gusti Yennosa
A A A
BATAM - Terletak di salah satu wilayah terluar Indonesia, Kota Batam, Kepulauan Riau (Kepri), menjadi salah satu pintu masuk barang-barang impor dari luar negeri. Tak hanya barang baru, Kota Batam juga menjadi surga masuknya barang bekas.



Berbagai jenis barang bekas masuk ke Kota Batam, mulai dari pakaian, sepatu, mainan anak-anak, hingga berbagai peralatan rumah tangga. Ironisnya, barang-barang bekas tersebut, masih menjadi buruan masyarakat, karena dianggap memiliki nilai ekonomis.



Barang-barang bekas impor tersebut, dipasarkan begitu bebas di berbagai pasar yang ada di Kota Batam. Sebagian orang memburu barang-barang bekas tersebut, karena tergiur dengan harga murah, merk ternama, serta kualitasnya yang dinilai bagus.



Pasar yang acap kali menjadi tempat pemasaran barang-barang bekas impor itu, salah satunya di pasar kaget kawasan Bengkong. Mulai pukul 17.00 WIB, kawasan pasar kaget tersebut akan selalu dipadati pembeli dan penjual barang bekas impor.

Selepas maghrip, aktivitas jual beli barang bekas impor akan semakin ramai. Para penjual akan menawarkan barang-barang bekas impor mulai tas, sepatu, pakaian, mainan anak-anak, hingga peralatan rumah tangga dengan harga yang sangat murah.

Batam Jadi Surga Pemburu Barang Bekas Impor, Ini Faktanya!


Barang-barang bekas dengan merk ternama dari Malaysia, dan Singapura tersebut, menurut salah satu pedagang barang bekas impor, Rinaldi dijual dengan harga bervariasi. "Harga pakaian dan sepatu bekas impor, tergantung kondisi barang, yakni mulai Rp10 ribu-100 ribu per potong pakaian, atau sepesang sepatu," ungkapnya.

Berbagai jenis barang bekas impor tersebut, didatangkan dari luar negri oleh impotir ke Indonesia, menggunakan kontainer melalui jalur laut. Saat tiba di Kota Batam, barang-barang bekas itu diturunkan di sejumlah pelabuhan tikus yang ada di Kota Batam.



Para pedagang pengecer barang bekas impor, seperti halnya Rinaldi, dapat membeli barang-barang bekas impor yang ada di kontainer tersebut seharga Rp 2 juta per karung, untuk pakaian bekas impor yang berkualitas dan merek ternama. "Setiap minggu bisa dua kali membeli ke importir," ungkapnya.

Salah satu pengunjung pasar dadakan barang bekas impor di Kota Batam, Marlina mengaku, sengaja datang ke pasar dadakan untuk membeli barang-barang bekas impor dengan merk ternama namun harganya miring. "Barang bekas impor ini, akan saya jual lagi ke warga," ungkapnya.

Batam Jadi Surga Pemburu Barang Bekas Impor, Ini Faktanya!


Upaya penindakan terhadap penyelundupan barang bekas impor tersebut, diakui Kepala Bidang Bimbingan Kepatuhan dan Layanan Informasi (BKLI) Kantor Bea dan Cukai Batam, Rizky Fadilah terus dilakukan. "Kami tidak bekerja sendiri, namun juga dibantu oleh semua pihak terutama TNI dan Polri," terangnya.

Dia menjelaskan, modus yang digunakan para pelaku penyelundup barang bekas impor tersebut, lebih banyak menggunakan kapal kapal kayu yang kemudian berlabuh di berbagai pelabuhan tikus. Modus lainnya, yakni dengan menggunakan kontainer, di mana barang bekas impor dicampur dengan barang-barang resmi.



Pada bulan Februari lalu, Polda Kepri berhasil menggagalkan upaya penyelundupan dua kontainer berisi barang bekas impor dari luar negeri. Bahkan, dua pelaku penyelundupan barang bekas impor tersebut, telah ditetapkan sebagai tersangka.
(eyt)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2831 seconds (0.1#10.140)