Kisah Surontanu, Penjahat Sakti Zaman Majapahit di Balik Nama Jombang

Kamis, 09 Maret 2023 - 05:05 WIB
loading...
A A A
Setelah mendapat kutukan itu, Kebo Kicak hidup berkelana dari satu kampung ke kampung lain. Pengembaraannya ini membuatnya bertemu dengan seorang kiai dan mendalami ilmu agama, hingga menjadi orang saleh.

Saat terjadi pagebluk, Kebo Kicak diperintahkan oleh gurunya untuk mengatasi persoalan itu. Namun, dia harus terlebih dahulu mengalahkan Surontanu, karena banteng yang telah dirasuki siluman itu miliknya.

Surontano sangat sayang dengan bantengnya itu, sehingga dia akan mati-matian melindungi bantengnya.



Bentrok keduanya pun akhirnya terjadi, di blumbang atau kolam. Keduanya sama-sama sakti dan kuat. Akibat pertarungan itu, air kolam berubah warna, bahkan memancarkan cahaya hijau (ijo) dan merah (abang).

Kolam itu pun kemudian dikenal dengan ijo abang. Masyarakat sekitar menyebutnya Jombang. Selain itu, ada tiga dusun di kawasan ini yang juga disebut-sebut sebagai jejak dari pertarungan dua orang sakti itu.

Ketiganya adalah Dusun Ngelawan, Tembelang, dan Senden. Dusun Ngelawan atau Perlawanan, diduga berasal dari lokasi serangan Kebo Kicak terhadap Surontanu. Disebut Ngelawan, karena di sini terjadi perlawanan sengit.

Sedang Dusun Tembalang berasal dari nama Sapi Pontang atau Tembel dan Belang yang ditemui Kebo Kicak. Dari nama Tembel Belang itu, tempat pertemuan tersebut dikenal menjadi Tembalang.



Sementara Senden atau Bersandar, merupakan hutan yang dijadikan tempat Surontanu untuk beristirahat dalam mengembalikan stamina atau tenaganya melawan Kebo Kicak. Hutan itu kemudian dikenal menjadi Senden.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 1.2052 seconds (0.1#10.140)