Kisah Surontanu, Penjahat Sakti Zaman Majapahit di Balik Nama Jombang
loading...
A
A
A
SURONTANU. Mendengar namanya saja orang sudah ketakutan. Dia adalah sosok penjahat zaman Majapahit paling ditakuti, di Jombang, Jawa Timur. Kesaktiannya tidak ada yang mampu menandingi.
Pada masa Surontanu, Kerajaan Majapahit sudah memasuki masa keruntuhan. Raja Hayam Wuruk sudah tidak lagi menjabat. Takhta kerajaan selanjutnya diemban oleh Prabu Brawijaya V.
Pada masa pemerintahan Brawijaya V, Kerajaan Majapahit mendapat tekanan berat dari dalam. Kediri mulai unjuk gigi, berontak, dan mengambil alih kekuasaan. Sedang Raden Patah mendirikan kerajaan baru.
Ditambah, banteng milik Surontanu mengamuk, lantaran diduga dirasuki siluman. Yang membuat Surontanu sedih, siluman itu menyebarkan penyakit aneh yang mematikan. Siang sakit, malamnya mati dan sebaliknya.
Wabah penyakit ini sulit disembuhkan dan masyarakat menyebutnya pagebluk. Istilah yang ramai digunakan saat wabah Covid-19 melanda dan menyebabkan jutaan orang meninggal dunia.
Dalam cerita rakyat Jawa Timur, kisah ini sangat dikenal. Bahkan, telah menjadi legenda yang sarat kebijakan moral.
Dikisahkan, penyakit itu hanya bisa disembuhkan oleh Kebo Kicak. Maka, diutuslah Kebo Kicak untuk memusnahkan banteng yang diduga telah menyebarkan penyakit pembawa maut bagi warga Jombang tersebut.
Namun, Kebo Kicak manusia durhaka. Dia dikutuk oleh orangtuanya, karena durhaka. Kutukan itu membuat kepala Kebo Kicak seperti kerbau. Sehingga, orang-orang kampung menyebutnya Kebo-kicak.
Pada masa Surontanu, Kerajaan Majapahit sudah memasuki masa keruntuhan. Raja Hayam Wuruk sudah tidak lagi menjabat. Takhta kerajaan selanjutnya diemban oleh Prabu Brawijaya V.
Pada masa pemerintahan Brawijaya V, Kerajaan Majapahit mendapat tekanan berat dari dalam. Kediri mulai unjuk gigi, berontak, dan mengambil alih kekuasaan. Sedang Raden Patah mendirikan kerajaan baru.
Ditambah, banteng milik Surontanu mengamuk, lantaran diduga dirasuki siluman. Yang membuat Surontanu sedih, siluman itu menyebarkan penyakit aneh yang mematikan. Siang sakit, malamnya mati dan sebaliknya.
Wabah penyakit ini sulit disembuhkan dan masyarakat menyebutnya pagebluk. Istilah yang ramai digunakan saat wabah Covid-19 melanda dan menyebabkan jutaan orang meninggal dunia.
Dalam cerita rakyat Jawa Timur, kisah ini sangat dikenal. Bahkan, telah menjadi legenda yang sarat kebijakan moral.
Dikisahkan, penyakit itu hanya bisa disembuhkan oleh Kebo Kicak. Maka, diutuslah Kebo Kicak untuk memusnahkan banteng yang diduga telah menyebarkan penyakit pembawa maut bagi warga Jombang tersebut.
Namun, Kebo Kicak manusia durhaka. Dia dikutuk oleh orangtuanya, karena durhaka. Kutukan itu membuat kepala Kebo Kicak seperti kerbau. Sehingga, orang-orang kampung menyebutnya Kebo-kicak.