Teh Jamus Polres Ngawi Cegah Kecelakaan Lalu Lintas di Sekitar Sekolah
loading...
A
A
A
NGAWI - Polres Ngawi, Polda Jawa Timur, mempunyai program Teh Jamus demi keamanan dan kenyamanan masyarakat dalam melaksanakan aktivitas pagi hari.
Teh Jamus Ngawi adalah singkatan dari Titik ETLE/Kepolisian Hadir Jaga Mobilisasi Masuk Sekolah Ngawi.
Kegiatan Rutin Yang Ditingkatkan (KRYD) Teh Jamus merupakan manajemen operasional kepolisian berupa penempatan kehadiran anggota Polres Ngawi di titik rute kawasan aman sekolah dengan pengaturan lalu lintas dan pengamanan zone rute aman sekolah.
Hal ini berdasarkan data survei volume transportasi dan potensi kecelakaan karena tingginya mobilitas transportasi dari lokasi pemukiman menuju sekolah pada pukul 06.30-07.00 WIB.
"Kegiatan KRYD Teh Jamus ini diselenggarakan mulai dari kawasan pemukiman sampai dengan kawasan sekolah, meliputi SD, SMP, dan SMA. Dalam pendahuluan ini akan dibahas bagaimanakah kondisi potensi di Kabupaten Ngawi terutama kondisi kerawanan terjadinya kecelakaan lalu lintas di depan sekolah baik SD, SMP, SMA," jelas Kapolres Ngawi AKBP Dwiasi Wiyatputera dalam keterangannya, Minggu (5/3/2023).
Program Teh Jamus Ngawi ini berupaya untuk mencegah dan menanggulangi kecelakaan lalu lintas di sekitar sekolah. Tugas pokok Polri adalah melindungi, melayani dan mengayomi masyarakat. Tujuan dari KRYD ini adalah menjaga anak sekolah yang masuk di Ngawi terhindar dari kecelakaan dan tertib berlalu lintas.
"Tujuan program KRYD Teh Jamus ini adalah menjaga anak sekolah yang masuk sekolah terhindar dari kecelakaan dan pengguna jalan raya tertib berlalu lintas," jelas Kapolres.
Kondisi lalu lintas di Kabupaten Ngawi, terutama kondisi perlunya kehadiran polisi di depan sekolah baik SD, SMP, SMA. Metode Preventif pencegahan yang digunakan sebagai dasar penempatan personel di titik yang dibutuhkan di zone area aman sekolah oleh Kabag Ops diawali penelitian oleh Unit Laka lantas Ngawi ini berdasarkan survei (traffic counting dan spot speed), metode analisis pedestrian dan analisis deskriptif.
Dari hasil pengolahan data didapatkan jumlah pejalan kaki relatif besar (rata-rata 98 orang) dan kecepatan kendaraan relatif tinggi (kecepatan rata rata mobil 40 km/jam dan kecepatan rata-rata motor 49 km/jam).
"Oleh karena itu, sangat diperlukan Teh Jamus di Kabupaten Ngawi guna mencegah terjadinya kecelakaan yang melibatkan pelajar sekolah," pungkas Kapolres.
Teh Jamus Ngawi adalah singkatan dari Titik ETLE/Kepolisian Hadir Jaga Mobilisasi Masuk Sekolah Ngawi.
Kegiatan Rutin Yang Ditingkatkan (KRYD) Teh Jamus merupakan manajemen operasional kepolisian berupa penempatan kehadiran anggota Polres Ngawi di titik rute kawasan aman sekolah dengan pengaturan lalu lintas dan pengamanan zone rute aman sekolah.
Hal ini berdasarkan data survei volume transportasi dan potensi kecelakaan karena tingginya mobilitas transportasi dari lokasi pemukiman menuju sekolah pada pukul 06.30-07.00 WIB.
"Kegiatan KRYD Teh Jamus ini diselenggarakan mulai dari kawasan pemukiman sampai dengan kawasan sekolah, meliputi SD, SMP, dan SMA. Dalam pendahuluan ini akan dibahas bagaimanakah kondisi potensi di Kabupaten Ngawi terutama kondisi kerawanan terjadinya kecelakaan lalu lintas di depan sekolah baik SD, SMP, SMA," jelas Kapolres Ngawi AKBP Dwiasi Wiyatputera dalam keterangannya, Minggu (5/3/2023).
Program Teh Jamus Ngawi ini berupaya untuk mencegah dan menanggulangi kecelakaan lalu lintas di sekitar sekolah. Tugas pokok Polri adalah melindungi, melayani dan mengayomi masyarakat. Tujuan dari KRYD ini adalah menjaga anak sekolah yang masuk di Ngawi terhindar dari kecelakaan dan tertib berlalu lintas.
"Tujuan program KRYD Teh Jamus ini adalah menjaga anak sekolah yang masuk sekolah terhindar dari kecelakaan dan pengguna jalan raya tertib berlalu lintas," jelas Kapolres.
Kondisi lalu lintas di Kabupaten Ngawi, terutama kondisi perlunya kehadiran polisi di depan sekolah baik SD, SMP, SMA. Metode Preventif pencegahan yang digunakan sebagai dasar penempatan personel di titik yang dibutuhkan di zone area aman sekolah oleh Kabag Ops diawali penelitian oleh Unit Laka lantas Ngawi ini berdasarkan survei (traffic counting dan spot speed), metode analisis pedestrian dan analisis deskriptif.
Dari hasil pengolahan data didapatkan jumlah pejalan kaki relatif besar (rata-rata 98 orang) dan kecepatan kendaraan relatif tinggi (kecepatan rata rata mobil 40 km/jam dan kecepatan rata-rata motor 49 km/jam).
"Oleh karena itu, sangat diperlukan Teh Jamus di Kabupaten Ngawi guna mencegah terjadinya kecelakaan yang melibatkan pelajar sekolah," pungkas Kapolres.
(nag)