Ratusan Karangan Bunga untuk Gelar Doktor Kehormatan Erick 'Banjiri' Universitas Brawijaya
loading...
A
A
A
MALANG - Ratusan karangan bunga ucapan selamat atas penganugerahan gelar Doktor Kehormatan (Honoris Causa) kepada Menteri BUMN Erick memenuhi halaman Gedung Samantha Krida, Universitas Brawijaya, Malang, Jawa Timur, Jumat (3/3/2023) pagi.
Salah satu ucapan terpajang yaitu dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) bertuliskan "Selamat atas Penganugerahan Gelar sebagai Doktor Kehormatan Bidang Manajemen Strategi”.
Selain itu, ucapan selamat lewat karangan bunga juga datang dari sejumlah menteri seperti Menko PMK Muhadjir Effendi, Menteri Agama Yaqut C Staquf, Menteri Pendidikan Nadien Makarim, Menteri Koordinator Maritim dan Investasi Luhut Panjaitan, dan lainnya.
Tak ketinggalan, ada juga karangan bunga dari mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. "Selamat dan sukses Bapak Erick Thohir atas gelar Doktor Kehormatan Universitas Brawijaya-Anies Baswedan," ucapan karangan bunga dari Anies.
Selain Anies, ratusan karangan bunga datang dari berbagai kolega hingga teman-teman SMP dan SMA Erick. Tak hanya karangan bunga, acara penganugerahan Doktor Kehormatan juga dihadiri begitu banyak tokoh seperti Menkopolhukam Mahfud MD, Menteri PUPR Basuki Hadimulyono, Menteri PAN-RB Abdullah Azwar Anas, Kepala BPKP Muhammad Yusuf Ateh, mantan Menteri BUMN Tanri Abeng hingga sejumlah tokoh masyarakat Jawa Timur.
Momen ini semakin terasa istimewa bagi Erick karena dihadiri langsung oleh para sahabat dan keluarga.
Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis UB Dr Abdul Ghofar menyampaikan proses penganugerahan gelar Doktor Kehormatan Honoris Causa telah melalui tahapan akademik yang ketat dan berjenjang selama 1,5 tahun. Ghofar mengatakan Erick memiliki pemikiran yang out of the box dan melintasi berbagai disiplin ilmu.
"Pak Erick bagi kami adalah figur perubahan transformasi yang terus bergerak terus dalam berbagai keadaan meskipun sulit sekali pun," ujar Ghofar dalam penganugerahan gelar Doktor Kehormatan HC kepada Erick Thohir di UB, Malang, Jawa Timur, Jumat (3/3/2023).
Sementara itu, dalam orasi ilmiahnya, Erick menyampaikan transformasi tidak dapat hanya diterapkan sekali-kali atau sekali selesai lalu dilupakan begitu saja. Menurutnya, transformasi harus terus dilakukan karena dinamika perubahan dan tantangan akan terus bergulir hingga akhir hayat negeri ini.
Karenanya, Erick menegaskan bahwa hal terpenting yang perlu dilakukan adalah eternitas transformasi atau transformasi yang dilaksanakan secara berkelanjutan.
Eternalitas yang diserap dari kata eternity atau kekekalan itu, menyiratkan keberlangsungan transformasi di BUMN. Dengan demikian, transformasi BUMN haruslah beyond corporate.
Eternitas transformasi BUMN, menurut Erick Thohir, merupakan manajemen yang bersifat strategis, khas, unik, kekinian, berhasil, dan tetap dalam kerangka konstitusi, UUD 1945. Ini merupakan pilihan perubahan yang diselaraskan dengan karakter.
"Sebuah negara yang berhasil adalah negara yang menyelenggarakan transformasi melalui lokomotif ekonominya, dimulai dari penyempurnaan sumber dayanya, baik manusia, alam, maupun teknologi," ucap Erick.
Selain itu, BUMN memiliki dua fungsi vital bagi Indonesia, yaitu sebagai benteng ekonomi nasional sekaligus sebagai lokomotif ekonomi nasional.
Salah satu ucapan terpajang yaitu dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) bertuliskan "Selamat atas Penganugerahan Gelar sebagai Doktor Kehormatan Bidang Manajemen Strategi”.
Selain itu, ucapan selamat lewat karangan bunga juga datang dari sejumlah menteri seperti Menko PMK Muhadjir Effendi, Menteri Agama Yaqut C Staquf, Menteri Pendidikan Nadien Makarim, Menteri Koordinator Maritim dan Investasi Luhut Panjaitan, dan lainnya.
Tak ketinggalan, ada juga karangan bunga dari mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. "Selamat dan sukses Bapak Erick Thohir atas gelar Doktor Kehormatan Universitas Brawijaya-Anies Baswedan," ucapan karangan bunga dari Anies.
Selain Anies, ratusan karangan bunga datang dari berbagai kolega hingga teman-teman SMP dan SMA Erick. Tak hanya karangan bunga, acara penganugerahan Doktor Kehormatan juga dihadiri begitu banyak tokoh seperti Menkopolhukam Mahfud MD, Menteri PUPR Basuki Hadimulyono, Menteri PAN-RB Abdullah Azwar Anas, Kepala BPKP Muhammad Yusuf Ateh, mantan Menteri BUMN Tanri Abeng hingga sejumlah tokoh masyarakat Jawa Timur.
Momen ini semakin terasa istimewa bagi Erick karena dihadiri langsung oleh para sahabat dan keluarga.
Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis UB Dr Abdul Ghofar menyampaikan proses penganugerahan gelar Doktor Kehormatan Honoris Causa telah melalui tahapan akademik yang ketat dan berjenjang selama 1,5 tahun. Ghofar mengatakan Erick memiliki pemikiran yang out of the box dan melintasi berbagai disiplin ilmu.
"Pak Erick bagi kami adalah figur perubahan transformasi yang terus bergerak terus dalam berbagai keadaan meskipun sulit sekali pun," ujar Ghofar dalam penganugerahan gelar Doktor Kehormatan HC kepada Erick Thohir di UB, Malang, Jawa Timur, Jumat (3/3/2023).
Sementara itu, dalam orasi ilmiahnya, Erick menyampaikan transformasi tidak dapat hanya diterapkan sekali-kali atau sekali selesai lalu dilupakan begitu saja. Menurutnya, transformasi harus terus dilakukan karena dinamika perubahan dan tantangan akan terus bergulir hingga akhir hayat negeri ini.
Karenanya, Erick menegaskan bahwa hal terpenting yang perlu dilakukan adalah eternitas transformasi atau transformasi yang dilaksanakan secara berkelanjutan.
Eternalitas yang diserap dari kata eternity atau kekekalan itu, menyiratkan keberlangsungan transformasi di BUMN. Dengan demikian, transformasi BUMN haruslah beyond corporate.
Eternitas transformasi BUMN, menurut Erick Thohir, merupakan manajemen yang bersifat strategis, khas, unik, kekinian, berhasil, dan tetap dalam kerangka konstitusi, UUD 1945. Ini merupakan pilihan perubahan yang diselaraskan dengan karakter.
"Sebuah negara yang berhasil adalah negara yang menyelenggarakan transformasi melalui lokomotif ekonominya, dimulai dari penyempurnaan sumber dayanya, baik manusia, alam, maupun teknologi," ucap Erick.
Selain itu, BUMN memiliki dua fungsi vital bagi Indonesia, yaitu sebagai benteng ekonomi nasional sekaligus sebagai lokomotif ekonomi nasional.
(nag)