ASN Palsu Komplotan Pencuri Dana BOS Ratusan Juta di Garut Ditangkap, 2 Masih Buron

Selasa, 28 Februari 2023 - 18:17 WIB
loading...
ASN Palsu Komplotan Pencuri Dana BOS Ratusan Juta di Garut Ditangkap, 2 Masih Buron
ASN palsu yang menjadi komplotan pencuri Dana BOS ratusan juta di Garut ditangkap, 2 rekannya masih buron. Foto: MPI/Fani Ferdiansyah
A A A
GARUT - ASN palsu anggota komplotan pencuri uang dana bantuan operasional sekolah (BOS) SD Prima Insani senilai Rp160 juta di Kabupaten Garut akhirnya ditangkap. Aksi komplotan asal Sumatera itu menggasak uang BOS ini terjadi pada 20 Februari 2023 lalu.

Modus yang digunakan yakni gembos ban, komplotan tersebut secara leluasa menggondol uang ratusan juta yang disimpan dari mobil target. Korbannya saat itu adalah Kepala SD Prima Insani, Puji Fauziah, yang baru saja mengambil uang dari Bank BJB Jalan Ahmad Yani Garut.

Kedua pencuri yang ditangkap masing-masing bernama Akbar Wijaya dan Sopian. Mereka beraksi bersama dua pelaku lain yang masih buron, yakni Andi dan Zagot.



Empat komplotan ini membagi tugas dan peran berbeda. Pembagian tugas dilakukan di suatu tempat dekat Alun-alun Garut sekira pukul 09.00 WIB.

Di tempat itu, Akbar Wijaya telah mempersiapkan diri dengan celana cokelat mirip ASN. Tugasnya menyamar menjadi ASN adalah mengawasi dan menandai calon korban di bank dengan berpura-pura menyetor uang.



"Aksi komplotan ini dimulai dengan memprofiling calon korbannya saat masih di bank. Mana yang membawa uang dengan jumlah besar, itulah targetnya, dicari kendaraan seperti mobil atau motornya untuk dijadikan buruan," kata Kapolres Garut AKBP Rio Wahyu Anggoro, dalam konferensi pers di Mapolres Garut, Selasa (28/2/2023).

Setelah calon korbannya ditentukan, Akbar Wijaya menginformasikan ciri target yang akan mereka gasak pada tiga rekan lainnya. Ketiga rekannya ini mengawasi korban berikut kendaraan yang akan digunakan.

"Sesudah kendaraan target diketahui, tersangka Andi yang masih buron kemudian beraksi menempelkan paku pada ban mobil. Tujuannya agar dalam jarak tertentu kendaraan korban mengalami gembos sehingga mereka bisa beraksi," ujarnya.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2900 seconds (0.1#10.140)