Bawaslu Kota Cimahi Waspadai Munculnya Oknum Mengaku Pengawas Minta Uang ke Caleg
loading...
A
A
A
CIMAHI - Badan Pengawas Pemilu ( Bawaslu ) Kota Cimahi mewaspadai adanya oknum yang mengatasnamakan anggota atau staf pengawas Bawaslu menjelang Pemilu Serentak 2024.
Berkaca dari pengalaman sebelumnya, sempat muncul adanya laporan dari partai politik dan juga sejumlah calon legislatif (caleg), terkait adanya orang yang mengaku sebagai pengawas Bawaslu datang ke mereka.
"Sempat ada beberapa pihak yang mengaku pengawas dari Bawaslu di Pemilu lalu. Itu kami antisipasi karena khawatir muncul lagi yang bisa merusak nama baik Bawaslu dan merugikan Parpol atau Caleg," kata Kordinator Divisi SDM Organisasi Diklat, Bawaslu Kota Cimahi, Ahmad Hidayat, Selasa (21/2/2023).
Baca juga: Korban Pembacokan Geng Motor di Sukabumi Harus Jalani Amputasi Jari Tangan
Menurutnya, oknum tersebut datang ke Caleg dan Parpol dengan meminta sejumlah uang dengan alasan tertentu. Mereka pun sepertinya percaya karena oknum tersebut membawa surat Bawaslu yang adalah dipalsukan.
Pihaknya tidak mengetahui siapa pelaku yang mengatasnamakan pengawas Bawaslu tersebut. Hanya sudah ada laporan dan kasusnya muncul pada Pemilu 2019 lalu. Sehingga menjadi pelajaran untuk menutup ruang gerak tersebut agar tidak ada lagi oknum-oknum seperti itu.
"Kami ini semangatnya adalah pencegahan, bagaimana tidak muncul berbagai pelanggatan Pemilu dalam tahapan pra dan pasca. Caranya dengan melakukan sosialisasi agar tunduk dan patuh ke aturan pusat," tegasnya.
Disinggung soal pengawasan di lapangan, personel yang dimiliki Bawaslu Cimahi belum ideal. Sebab di Cimahi ada 600.000 jiwa lebih yang terbagi di tiga kecamatan dan 15 kelurahan. Tapi dengan sudah bentuk dan dilantiknya pengawas satu kelurahan satu, mereka bisa dioptimalkan untuk pengawasan.
"Meski personel yang ada tidak ideal tapi kami akan maksimalkan pengawasan. Termasuk memberdayakan personel dari Sekolah Pengawasan Partisipatif yang sudah dilatih," pungkasnya.
Berkaca dari pengalaman sebelumnya, sempat muncul adanya laporan dari partai politik dan juga sejumlah calon legislatif (caleg), terkait adanya orang yang mengaku sebagai pengawas Bawaslu datang ke mereka.
"Sempat ada beberapa pihak yang mengaku pengawas dari Bawaslu di Pemilu lalu. Itu kami antisipasi karena khawatir muncul lagi yang bisa merusak nama baik Bawaslu dan merugikan Parpol atau Caleg," kata Kordinator Divisi SDM Organisasi Diklat, Bawaslu Kota Cimahi, Ahmad Hidayat, Selasa (21/2/2023).
Baca juga: Korban Pembacokan Geng Motor di Sukabumi Harus Jalani Amputasi Jari Tangan
Menurutnya, oknum tersebut datang ke Caleg dan Parpol dengan meminta sejumlah uang dengan alasan tertentu. Mereka pun sepertinya percaya karena oknum tersebut membawa surat Bawaslu yang adalah dipalsukan.
Pihaknya tidak mengetahui siapa pelaku yang mengatasnamakan pengawas Bawaslu tersebut. Hanya sudah ada laporan dan kasusnya muncul pada Pemilu 2019 lalu. Sehingga menjadi pelajaran untuk menutup ruang gerak tersebut agar tidak ada lagi oknum-oknum seperti itu.
"Kami ini semangatnya adalah pencegahan, bagaimana tidak muncul berbagai pelanggatan Pemilu dalam tahapan pra dan pasca. Caranya dengan melakukan sosialisasi agar tunduk dan patuh ke aturan pusat," tegasnya.
Disinggung soal pengawasan di lapangan, personel yang dimiliki Bawaslu Cimahi belum ideal. Sebab di Cimahi ada 600.000 jiwa lebih yang terbagi di tiga kecamatan dan 15 kelurahan. Tapi dengan sudah bentuk dan dilantiknya pengawas satu kelurahan satu, mereka bisa dioptimalkan untuk pengawasan.
"Meski personel yang ada tidak ideal tapi kami akan maksimalkan pengawasan. Termasuk memberdayakan personel dari Sekolah Pengawasan Partisipatif yang sudah dilatih," pungkasnya.
(msd)