Agar Terhindar dari Penipuan saat Belanja Online, 3 Hal Ini Perlu Diketahui
loading...
A
A
A
LEBAK - Belanja online melalui berbagai marketplace dan media sosial sudah menjadi tren banyak orang saat ini. Masyarakat memilih belanja online karena kemudahannya dan menghemat waktu serta tenaga. Namun, di balik itu ketidakpuasan dan kekecewaan karena penipuan juga sering terjadi. Bagaimana caranya agar tidak mudah tertipu saat melakukan belanja online?
Dalam diskusi literasi digital bertajuk ”Indonesia Makin Cakap Digital” yang digelar Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) di Lebak-Banten, Sabtu (18/2/2023), disampaikan beberapa tips agar terhindar dari penipuan.
Tutor Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) Ilmu Komunikasi Universitas Pelita Harapan Herman Purba dalam paparannya menyampaikan, sejauh ini pada rentang waktu 2017-2022 telah ada 12.000 laporan penipuan yang disampaikan ke Kominfo. Menurutnya, untuk menghindari kasus penipuan, perlu diterapkan etika yang baik oleh penjual dan pembeli.
Salah satu etika yang perlu diterapkan adalah pentingnya membaca dan memahami informasi produk dan aturan dalam bertransaksi online. "Penerapan etika yang benar akan meminimalisir terjadinya penipuan transaksi online yang akan merugikan pembeli," jelas Herman dalam diskusi luring yang diikuti ratusan peserta.
Selain itu penerapan etika, lanjut Herman, juga sangat penting menjaga kerahasiaan data pribadi. Menjaga data pribadi saat bertransaksi di ruang digital juga penting dilakukan untuk terhindar dari bahaya phising.
”Selain menerapkan etika, juga penting bagi kita menjaga data pribadi saat bertransaksi online agar tidak terkena phising (penipuan). Salah satunya dengan mengelola password secara berkala dan tidak dengan mudah mengklik utas atau aplikasi yang dikirimkan melalui pesan singkat," kaya Herman.
Narasumber lain yaitu musisi Mia Marcelina, juga menekankan pentingnya menjaga keamanan data pribadi saat berbelanja online agar terhindar dari berbagai tindak kejahatan siber.
”Salah satu tips penting menjaga keamanan data pribadi saat bertransaksi online adalah jangan mudah menekan klik dan oke, juga buatlah password yang dapat diubah secara berkala,” tutur Mia yang tampil sebagai key opinion leader dalam diskusi itu.
Mia menjelaskan, kasus penipuan pada transaksi online pada dasarnya dapat dengan mudah dihindari jika penggunanya waspada, selektif, dan cakap dalam bermedia digital.
”Kita, sebagai pengguna berbagai aplikasi belanja online tetap harus meliterasi diri dengan berbagai ilmu untuk terampil dalam bermedia digital,” tutup Mia.
Diketahui, diskusi #MakinCakapDigital merupakan bagian dari program nasional Indonesia Makin Cakap Digital (IMCD) 2023, yang kick off-nya dilaksanakan pada 27 Januari lalu. Program Kominfo ini berkolaborasi dengan Siberkreasi dan 18 mitra jejaring ini membidik segmen pendidikan dan segmen kelompok masyarakat sebagai peserta.
Tahun ini, IMCD menargetkan 5,5 juta warga masyarakat, utamanya yang belum pernah mengikuti kegiatan literasi digital, sebagai peserta. IMCD sendiri bertujuan meningkatkan kemampuan masyarakat Indonesia dalam memanfaatkan teknologi digital secara positif, produktif, dan aman.
Dalam diskusi literasi digital bertajuk ”Indonesia Makin Cakap Digital” yang digelar Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) di Lebak-Banten, Sabtu (18/2/2023), disampaikan beberapa tips agar terhindar dari penipuan.
Baca Juga
Tutor Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) Ilmu Komunikasi Universitas Pelita Harapan Herman Purba dalam paparannya menyampaikan, sejauh ini pada rentang waktu 2017-2022 telah ada 12.000 laporan penipuan yang disampaikan ke Kominfo. Menurutnya, untuk menghindari kasus penipuan, perlu diterapkan etika yang baik oleh penjual dan pembeli.
Salah satu etika yang perlu diterapkan adalah pentingnya membaca dan memahami informasi produk dan aturan dalam bertransaksi online. "Penerapan etika yang benar akan meminimalisir terjadinya penipuan transaksi online yang akan merugikan pembeli," jelas Herman dalam diskusi luring yang diikuti ratusan peserta.
Selain itu penerapan etika, lanjut Herman, juga sangat penting menjaga kerahasiaan data pribadi. Menjaga data pribadi saat bertransaksi di ruang digital juga penting dilakukan untuk terhindar dari bahaya phising.
”Selain menerapkan etika, juga penting bagi kita menjaga data pribadi saat bertransaksi online agar tidak terkena phising (penipuan). Salah satunya dengan mengelola password secara berkala dan tidak dengan mudah mengklik utas atau aplikasi yang dikirimkan melalui pesan singkat," kaya Herman.
Narasumber lain yaitu musisi Mia Marcelina, juga menekankan pentingnya menjaga keamanan data pribadi saat berbelanja online agar terhindar dari berbagai tindak kejahatan siber.
”Salah satu tips penting menjaga keamanan data pribadi saat bertransaksi online adalah jangan mudah menekan klik dan oke, juga buatlah password yang dapat diubah secara berkala,” tutur Mia yang tampil sebagai key opinion leader dalam diskusi itu.
Mia menjelaskan, kasus penipuan pada transaksi online pada dasarnya dapat dengan mudah dihindari jika penggunanya waspada, selektif, dan cakap dalam bermedia digital.
”Kita, sebagai pengguna berbagai aplikasi belanja online tetap harus meliterasi diri dengan berbagai ilmu untuk terampil dalam bermedia digital,” tutup Mia.
Diketahui, diskusi #MakinCakapDigital merupakan bagian dari program nasional Indonesia Makin Cakap Digital (IMCD) 2023, yang kick off-nya dilaksanakan pada 27 Januari lalu. Program Kominfo ini berkolaborasi dengan Siberkreasi dan 18 mitra jejaring ini membidik segmen pendidikan dan segmen kelompok masyarakat sebagai peserta.
Tahun ini, IMCD menargetkan 5,5 juta warga masyarakat, utamanya yang belum pernah mengikuti kegiatan literasi digital, sebagai peserta. IMCD sendiri bertujuan meningkatkan kemampuan masyarakat Indonesia dalam memanfaatkan teknologi digital secara positif, produktif, dan aman.
(don)