Revitalisasi Anjungan Jatim di TMII Wujudkan Kunjungan Wisata di Jatim Semakin Meningkat
loading...
A
A
A
JAWA TIMUR - Menyadari potensi besar bidang sumber daya alam, investasi dan pariwisata, Pemerintah Provinsi Jawa Timur melalui Badan Penghubung Daerah (Bapengda) yang berkedudukan di Jakarta secara aktif melakukan kegiatan promosi berbagai potensi daerah Jawa Timur. Kegiatan tersebut terus dilakukan selama empat tahun kepemimpinan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dan Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak.
Promosi tersebut dilakukan melalui revitalisasi Anjungan Jawa Timur yang terdapat di Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta. Revitalisasi Anjungan Jawa Timur tidak hanya dari segi renovasi fisik, namun juga penambahan fasilitas pendukung seperti videotron dan robot pemandu otomatis.
“Saya optimis bahwa dengan upaya revitalisasi ini, kunjungan wisata di Jatim kedepan akan semakin meningkat. Keberhasilan revitalisasi ini juga tidak lepas dari kolaborasi dan sinergi bersama OPD terkait antara lain Bapengda, Dinas Kominfo dan Disperindag,” ungkapnya.
Revitalisasi ini menjadi salah satu program prioritas karena Anjungan Jawa Timur merupakan salah satu fasilitator utama dalam upaya mempromosikan potensi daerah Jawa Timur di Jakarta. Anjungan Jawa Timur kerap dijadikan sebagai destinasi wisata edukasi dan rekreasi, baik oleh masyarakat umum maupun kunjungan khusus seperti field- trip sekolah mulai tingkat Taman Kanak-Kanak hingga Universitas.
“Selain rutin melaksanakan pergelaran kesenian daerah dari tiap Kabupaten/Kota yang se-Jatim, Anjungan ini juga menyelenggarakan diklat tari Jawa Timuran. Bahkan hingga saat ini tercatat ada lebih dari 630 peserta diklat yang berdomisili di Jabodetabek,” ucapnya
Imbas terjadinya covid-19 pun turut memberikan dampak besar. Sebab, keterpurukan ekonomi pun justru semakin meningkat. “Oleh karena itu perlu adanya peluang dan inovasi baru di era saat ini sebagai modal untuk bertahan hidup di Ibu Kota,” kata Khofifah sapaan lekatnya.
“Melalui Bapengda, Pemprov Jatim secara aktif melakukan pembinaan dan pelatihan terhadap warga Jawa Timur yang bertempat tinggal di Jabodetabek dimana mereka tergabung dalam suatu Paguyuban bernama Pawarta Jatim (Paguyuban Warga Jakarta Asal Jawa Timur),” imbuhnya
Pada pelatihan tersebut, anggota Pawarta diberikan pelatihan untuk membantu mereka dalam menambah keterampilan, ilmu pengetahuan serta melatih skill anggota Pawarta yang berada di Jabodetabek.
“Harapannya pelatihan ini dapat berguna dan bermanfaat untuk pemberdayaan warga perantauan ditengah ketatnya persaingan hidup di Jakarta. Selain itu anggota Pawarta dapat melanjutkan ilmunya agar bisa dipraktekan dan menghasilkan karya sehingga bisa menambah pendapatan keluarga dengan berwirausaha dari hasil pelatihan yang telah diberikan,” jelasnya
Selain memberikan pelatihan, anggota Pawarta juga diberi kesempatan untuk menunjukkan hasil karyanya dalam pameran UMKM atau pameran yang diselenggarakan oleh Badan Penghubung Daerah Prov. Jatim.
Promosi tersebut dilakukan melalui revitalisasi Anjungan Jawa Timur yang terdapat di Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta. Revitalisasi Anjungan Jawa Timur tidak hanya dari segi renovasi fisik, namun juga penambahan fasilitas pendukung seperti videotron dan robot pemandu otomatis.
“Saya optimis bahwa dengan upaya revitalisasi ini, kunjungan wisata di Jatim kedepan akan semakin meningkat. Keberhasilan revitalisasi ini juga tidak lepas dari kolaborasi dan sinergi bersama OPD terkait antara lain Bapengda, Dinas Kominfo dan Disperindag,” ungkapnya.
Revitalisasi ini menjadi salah satu program prioritas karena Anjungan Jawa Timur merupakan salah satu fasilitator utama dalam upaya mempromosikan potensi daerah Jawa Timur di Jakarta. Anjungan Jawa Timur kerap dijadikan sebagai destinasi wisata edukasi dan rekreasi, baik oleh masyarakat umum maupun kunjungan khusus seperti field- trip sekolah mulai tingkat Taman Kanak-Kanak hingga Universitas.
“Selain rutin melaksanakan pergelaran kesenian daerah dari tiap Kabupaten/Kota yang se-Jatim, Anjungan ini juga menyelenggarakan diklat tari Jawa Timuran. Bahkan hingga saat ini tercatat ada lebih dari 630 peserta diklat yang berdomisili di Jabodetabek,” ucapnya
Imbas terjadinya covid-19 pun turut memberikan dampak besar. Sebab, keterpurukan ekonomi pun justru semakin meningkat. “Oleh karena itu perlu adanya peluang dan inovasi baru di era saat ini sebagai modal untuk bertahan hidup di Ibu Kota,” kata Khofifah sapaan lekatnya.
“Melalui Bapengda, Pemprov Jatim secara aktif melakukan pembinaan dan pelatihan terhadap warga Jawa Timur yang bertempat tinggal di Jabodetabek dimana mereka tergabung dalam suatu Paguyuban bernama Pawarta Jatim (Paguyuban Warga Jakarta Asal Jawa Timur),” imbuhnya
Pada pelatihan tersebut, anggota Pawarta diberikan pelatihan untuk membantu mereka dalam menambah keterampilan, ilmu pengetahuan serta melatih skill anggota Pawarta yang berada di Jabodetabek.
“Harapannya pelatihan ini dapat berguna dan bermanfaat untuk pemberdayaan warga perantauan ditengah ketatnya persaingan hidup di Jakarta. Selain itu anggota Pawarta dapat melanjutkan ilmunya agar bisa dipraktekan dan menghasilkan karya sehingga bisa menambah pendapatan keluarga dengan berwirausaha dari hasil pelatihan yang telah diberikan,” jelasnya
Selain memberikan pelatihan, anggota Pawarta juga diberi kesempatan untuk menunjukkan hasil karyanya dalam pameran UMKM atau pameran yang diselenggarakan oleh Badan Penghubung Daerah Prov. Jatim.