Asal usul Nama dan Sejarah Bojonegoro, Daerah yang Disukai VOC di Indonesia
loading...
A
A
A
Namun Pangeran Benawa, putra Sultan Pajang, Adiwijaya tidak mampu melawan senopati Mataram. Sehingga tidak lama dari perebutan kekuasaan nya, tepat pada tahun 1587 Kerajaan Pajang tidak lagi menguasai Bojonegoro.
Maka dari itu senopati pun memboyong semua benda pusaka keraton Pajang ke Mataram sebagai penanda Bojonegoro resmi berada di bawah kekuasaannya.
Akan tetapi pada kekuasaannya yang kedua, Mataram tidak lagi tenang karena ada VOC yang berusaha mendesak untuk menyerahkan daerah kekuasaannya dengan melakukan berbagai invasi militer di wilayah Bojonegoro.
Atas kekalahannya dari VOC, kemudian Mataram melalui Sunan Amangkurat menyerahkan wilayah kekuasaannya melalui perjanjian yang dibuat pada tahun 1677.
Dengan berada di bawah kekuasaan VOC, mulailah dibuat wilayah administrasi resmi. Status Kadipaten pun diubah menjadi Kabupaten dengan wedana Bupati Mancanegara Wetan, Mas Toemapel yang juga merangkap sebagai Bupati I berkedudukan di Jipang Pada tanggal 20 Oktober 1677.
Maka tanggal, bulan dan tahun tersebut kemudian ditetapkan sebagai Hari Jadi Kabupaten Bojonegoro yang masih dirayakan hingga sekarang ini oleh masyarakat setempat.
Asal usul Nama Bojonegoro
Diketahui asal usul nama Bojonegoro berasal dari kata Boja yang berarti bersenang-senang dan negoro berarti wilayah atau negara. Jadi dapat diartikan bahwa Bojanegoro adalah negara bersenang-senang atau berpesta.
Dikarenakan pemerintahan Belanda suka dan berpesta di kadipaten ini, kemudian memberikan nama untuk wilayah kekuasaannya dengan nama Bojanegoro atau Bojonegoro pada wilayah kabupaten yang dikuasainya tersebut.
Maka dari itu senopati pun memboyong semua benda pusaka keraton Pajang ke Mataram sebagai penanda Bojonegoro resmi berada di bawah kekuasaannya.
Akan tetapi pada kekuasaannya yang kedua, Mataram tidak lagi tenang karena ada VOC yang berusaha mendesak untuk menyerahkan daerah kekuasaannya dengan melakukan berbagai invasi militer di wilayah Bojonegoro.
Atas kekalahannya dari VOC, kemudian Mataram melalui Sunan Amangkurat menyerahkan wilayah kekuasaannya melalui perjanjian yang dibuat pada tahun 1677.
Dengan berada di bawah kekuasaan VOC, mulailah dibuat wilayah administrasi resmi. Status Kadipaten pun diubah menjadi Kabupaten dengan wedana Bupati Mancanegara Wetan, Mas Toemapel yang juga merangkap sebagai Bupati I berkedudukan di Jipang Pada tanggal 20 Oktober 1677.
Maka tanggal, bulan dan tahun tersebut kemudian ditetapkan sebagai Hari Jadi Kabupaten Bojonegoro yang masih dirayakan hingga sekarang ini oleh masyarakat setempat.
Asal usul Nama Bojonegoro
Diketahui asal usul nama Bojonegoro berasal dari kata Boja yang berarti bersenang-senang dan negoro berarti wilayah atau negara. Jadi dapat diartikan bahwa Bojanegoro adalah negara bersenang-senang atau berpesta.
Dikarenakan pemerintahan Belanda suka dan berpesta di kadipaten ini, kemudian memberikan nama untuk wilayah kekuasaannya dengan nama Bojanegoro atau Bojonegoro pada wilayah kabupaten yang dikuasainya tersebut.
(bim)