Akses Jalan Jembatan Gantung Tokampu di Wajo Roboh
loading...
A
A
A
WAJO - Jalan akses menuju jembatan gantung Tokampu, Kelurahan Siengkang, Kecamatan Tempe roboh, Rabu (15/7/2020). Wilayah tersebut diketahui diguyur hujan sejak kemarin.
Menurut salah seorang warga setempat bernama Mustari, akses jalan menuju jembatan gantung Tokampu itu roboh akibat terkikis derasnya air sungai Walanae.
"Iye sebahagian badan jalan menuju jembatan gantung roboh, saat ini akses jalan memgalami penyempitan akibat roboh terkikis air sungai, namun masih bisa dilewati kendaraan roda dua," ujarnya
Akses jalan tersebut telah ditinjau pemerintah. Sebagai antisipasi, Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang dan Pertanahan (PUPRP) Kabupaten Wajo sedang berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) untuk penanganan sementara.
"Untuk penanganan sementara pakai bambu dan karung oleh BPBD, setelah banjir surut kami kerja permanen," kata Kepala Dinas PUPRP Kabupaten Wajo, Andi Pameneri.
Sebagaimana diketahui, bencana banjir di Kabupaten Wajo selama sebulan terakhir masih merendam sedikitnya 10.572 rumah di 37 desa dan 19 kelurahan.
Ketinggian air yang sudah mencapai 3 meter di pemukiman warga juga memaksa sekitar 154 kepala keluarga mengungsi.
Lihat Juga: Jalan Rusak Tak Kunjung Diperbaiki, Ratusan Warga Asahan Tutup Jalan Provinsi Kisaran-Simalungun
Menurut salah seorang warga setempat bernama Mustari, akses jalan menuju jembatan gantung Tokampu itu roboh akibat terkikis derasnya air sungai Walanae.
"Iye sebahagian badan jalan menuju jembatan gantung roboh, saat ini akses jalan memgalami penyempitan akibat roboh terkikis air sungai, namun masih bisa dilewati kendaraan roda dua," ujarnya
Akses jalan tersebut telah ditinjau pemerintah. Sebagai antisipasi, Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang dan Pertanahan (PUPRP) Kabupaten Wajo sedang berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) untuk penanganan sementara.
"Untuk penanganan sementara pakai bambu dan karung oleh BPBD, setelah banjir surut kami kerja permanen," kata Kepala Dinas PUPRP Kabupaten Wajo, Andi Pameneri.
Sebagaimana diketahui, bencana banjir di Kabupaten Wajo selama sebulan terakhir masih merendam sedikitnya 10.572 rumah di 37 desa dan 19 kelurahan.
Ketinggian air yang sudah mencapai 3 meter di pemukiman warga juga memaksa sekitar 154 kepala keluarga mengungsi.
Lihat Juga: Jalan Rusak Tak Kunjung Diperbaiki, Ratusan Warga Asahan Tutup Jalan Provinsi Kisaran-Simalungun
(luq)