Perguruan Silat di Tulungagung Diminta Tidak Rekrut Anak di Bawah Umur
loading...
A
A
A
TULUNGAGUNG - Buntut kasus pengeroyokan , perguruan silat di tulungagung diminta tidak menerima anggota yang belum dewasa. Terkait pengeroyokan ini, Polres Tulungagung telah menangkap empat oknum pesilat yang diduga terlibat aksi penganiayaan di wilayah Kecamatan Bandung, Kabupaten Tulungagung Jawa Timur.
Keempat oknum pesilat itu masih berusia di bawah umur. Menyusul penangkapan itu Kapolres Tulungagung merekomendasikan perguruan silat untuk tidak lagi menerima anggota di bawah umur.
“Sebaiknya tidak merekrut anggota yang usianya masih di bawah umur karena kondisi mentalnya masih labil,” ujar Kapolres Tulungagung AKBP Eko Hartanto kepada wartawan.
Insiden penganiayaan terjadi pada Minggu 5 Februari 2023 lalu. Korban seorang perempuan berinisial SW (42) dan keponakannya berinisial GK yang berumur 17 tahun.
Pengeroyokan terjadi saat korban berboncengan sepeda motor hendak mengantarkan berkat acara selamatan. Baru tiba di ujung gang yang tidak jauh dari rumahnya, sejumlah orang yang diduga rombongan pesilat datang menghampiri.
GK tiba-tiba dikeroyok. Melihat keponakannya jadi bulan-bulanan, SW berusaha melindungi. Akibatnya ia ikut juga menjadi sasaran penganiayaan. Aksi pengeroyokan ini sempat viral di media sosial.
Korban melapor ke kepolisian. Dalam penyelidikan, empat pelaku pengeroyokan berhasil ditangkap. Mereka masing-masing berusia 14 tahun, 17 tahun dan 18 tahun. Semuanya warga Kecamatan Campurdarat, Tulungagung.
Saat ini petugas masih memburu satu terduga pelaku yang berhasil kabur. “Para pelaku diamankan di rumahnya masing-masing,” kata Eko. Atas pertimbangan usia, polisi tidak menahan para pelaku yang masih berusia di bawah umur.
Namun kendati demikian, Eko merekomendasikan kepada perguruan silat di Tulungagung untuk tidak menerima lagi anggota berusia di bawah umur. Mental labil karena usia yang belum cukup dinilai mudah memantik aksi kekerasan.
Karena emosinya gampang tersulut, mereka seringkali tidak mempertimbangkan dampak hukum yang bisa terjadi. Eko juga meminta para perguruan silat untuk memperkuat tali silaturahmi antar perguruan.
"Silaturahmi yang dilakukan diharapkan bisa mencegah aksi kekerasan antar pesilat. Diharapkan antar perguruan silat saling menjalin silaturahmi,” pungkasnya.
Keempat oknum pesilat itu masih berusia di bawah umur. Menyusul penangkapan itu Kapolres Tulungagung merekomendasikan perguruan silat untuk tidak lagi menerima anggota di bawah umur.
Baca Juga
“Sebaiknya tidak merekrut anggota yang usianya masih di bawah umur karena kondisi mentalnya masih labil,” ujar Kapolres Tulungagung AKBP Eko Hartanto kepada wartawan.
Insiden penganiayaan terjadi pada Minggu 5 Februari 2023 lalu. Korban seorang perempuan berinisial SW (42) dan keponakannya berinisial GK yang berumur 17 tahun.
Pengeroyokan terjadi saat korban berboncengan sepeda motor hendak mengantarkan berkat acara selamatan. Baru tiba di ujung gang yang tidak jauh dari rumahnya, sejumlah orang yang diduga rombongan pesilat datang menghampiri.
GK tiba-tiba dikeroyok. Melihat keponakannya jadi bulan-bulanan, SW berusaha melindungi. Akibatnya ia ikut juga menjadi sasaran penganiayaan. Aksi pengeroyokan ini sempat viral di media sosial.
Korban melapor ke kepolisian. Dalam penyelidikan, empat pelaku pengeroyokan berhasil ditangkap. Mereka masing-masing berusia 14 tahun, 17 tahun dan 18 tahun. Semuanya warga Kecamatan Campurdarat, Tulungagung.
Saat ini petugas masih memburu satu terduga pelaku yang berhasil kabur. “Para pelaku diamankan di rumahnya masing-masing,” kata Eko. Atas pertimbangan usia, polisi tidak menahan para pelaku yang masih berusia di bawah umur.
Namun kendati demikian, Eko merekomendasikan kepada perguruan silat di Tulungagung untuk tidak menerima lagi anggota berusia di bawah umur. Mental labil karena usia yang belum cukup dinilai mudah memantik aksi kekerasan.
Karena emosinya gampang tersulut, mereka seringkali tidak mempertimbangkan dampak hukum yang bisa terjadi. Eko juga meminta para perguruan silat untuk memperkuat tali silaturahmi antar perguruan.
"Silaturahmi yang dilakukan diharapkan bisa mencegah aksi kekerasan antar pesilat. Diharapkan antar perguruan silat saling menjalin silaturahmi,” pungkasnya.
(don)