Tantangan NU Abad ke-2: Ciptakan Sumber Daya Profesional di Era Digital
loading...
A
A
A
"Otomatis akan berdampak pula pada perangkat-perangkat lain yang harus disiapkan di madrasah. Kelas yang nyaman akan turut pula berdampak pada aktivitas belajar anak di kelas," kata Adri.
Menurut Adri, di masa pandemi ada banyak guru yang telah membuat tutorial khusus untuk perangkat pembelajaran. "Di masa pandemi guru lebih kreatif dan inovatif menyiapkan media ajar," tandasnya.
Adapun Prof Dr Ir Achmad Jazidie, M.Eng, Ketua Lembaga Pendidikan Tinggi Nahdlatul Ulama (LPTNU) Jatim, menuturkan sejatinya warga Nahdliyin sudah mengerahkan segala upaya dalam memobilisasi massa. Namun terkadang masih agak tidak profesional.
"Kita harus bisa menjadi orang-orang yang profesional. Apalagi di era teknologi ini tantangan menjadi tidak ringan," ujarnya saat menjadi pembicara dalam diskusi yang dihadiri kalangan guru, mahasiswa, dan dosen.
Menurutnya, salah satu cara untuk menjawab tantangan tersebut adalah memperbaiki bidang pendidikan terutama di jenjang perguruan tinggi.
"Hindari juga gesekan. (Diakui atau tidak) kita ini masih sering gegeran (ribut) sendiri," tukas rektor Unusa ini.
Dalam diskusi yang digelar dalam rangka menyambut perayaan 1 abad NU itu juga dihadiri Prof Muhammad Nuh, DEA, Rois Syuriah PBNU, sebagai keynote speaker.
Menurut Adri, di masa pandemi ada banyak guru yang telah membuat tutorial khusus untuk perangkat pembelajaran. "Di masa pandemi guru lebih kreatif dan inovatif menyiapkan media ajar," tandasnya.
Adapun Prof Dr Ir Achmad Jazidie, M.Eng, Ketua Lembaga Pendidikan Tinggi Nahdlatul Ulama (LPTNU) Jatim, menuturkan sejatinya warga Nahdliyin sudah mengerahkan segala upaya dalam memobilisasi massa. Namun terkadang masih agak tidak profesional.
"Kita harus bisa menjadi orang-orang yang profesional. Apalagi di era teknologi ini tantangan menjadi tidak ringan," ujarnya saat menjadi pembicara dalam diskusi yang dihadiri kalangan guru, mahasiswa, dan dosen.
Menurutnya, salah satu cara untuk menjawab tantangan tersebut adalah memperbaiki bidang pendidikan terutama di jenjang perguruan tinggi.
"Hindari juga gesekan. (Diakui atau tidak) kita ini masih sering gegeran (ribut) sendiri," tukas rektor Unusa ini.
Dalam diskusi yang digelar dalam rangka menyambut perayaan 1 abad NU itu juga dihadiri Prof Muhammad Nuh, DEA, Rois Syuriah PBNU, sebagai keynote speaker.
(msd)