Viral Penculikan Anak di SP3 Marga Baru Musi Rawas, Cek Faktanya!
loading...
A
A
A
MUSI RAWAS - Penculikan anak sepulang sholat magrib dan mengaji di wilayah SP3 Marga Baru, Kecamatan Lakitan, Kabupaten Musi Rawas, Sumatera Selatan, viral di media sosial. Kapolsek Muara Lakitan, Iptu M. Abdul Karim mengatakan, peristiwa yang menghebohkan itu terjadi Selasa (31/1/2023), sekitar pukul 19.00 WIB.
Dijelaskan Karim, kronologis kejadian yang diduga penculikan itu dialami oleh dua kakak adik Selviani (10) dan adiknya M. Kamirul Anwar (4) yang saat itu baru pulang dari masjid usai melaksanakan sholat magrib dan mengaji di Masjid Nurul Iman, yang jaraknya sekitar 50 meter dari rumah keduanya.
Dan saat keduanya sedang berjalan berdua, tiba-tiba ada sepeda motor matic warna putih yang dikendarai orang yang tidak dikenal menghampiri keduanya, dan kebetulan dari arah depan datang mobil warna hitam, yang juga tidak dikenal oleh keduanya, melambaikan tangan seperti menyuruh mobil itu terus jalan.
Setelah mobil hitam berlalu, orang yang tidak dikenal ini mengajak kedua kakak adik itu untuk ikut dengannya. Sambil berkata "Dek ayo ikut om pulang. Om disuruh ayahmu, kalau tidak percaya ini ada duit Rp5.000, disuruh ayahmu jemput," jelas Karim.
Kemudian uang Rp5.000 itu sempat diambil oleh Kamirul, tapi mau lari tidak mau ikut. Oleh orang tidak dikenal tersebut dipegangnya tangan Kamirul. Namun satu tangannya lagi dipegang kakaknya Selviani.
Sempat terjadi tarik-menarik antara Selviani dengan orang yang tidak dikenal itu, sambil berkata dengan Kamirul dan Selviani. "Sudah ikut om saja" katanya, oleh kakaknya dikatakan "Sudah lepaskan tangan adikku," kata Selviani.
Dan beruntungnya ada warga yang lewat di lokasi itu, dan melihat ada tarik-menarik tangan antara keduannya. Dengan spontan warga itu berkata "Lek berhenti! Apa kamu mau nyulik,".
Mendengarkan ucapan itu orang yang tidak dikenal itu melepaskan tangannya sambil mengambil uang dari tangan Kamirul dan kabur. Karena takut Selviani sempat minta tolong diantarkan pulang ke rumahnya dengan warga, namun ditolak dengan alasan masih ada kerjaan. Sehingga kedua kakak adik itu pulang sendiri ke rumah.
"Sesampai di rumah Selviani menceritakan peristiwa itu kepada orangtuanya, hingga membuat heboh sekampung, bahkan ada warga yang membuat video cerita tentang penculikan diunggah ke Facebook," katanya.
Bahkan guru mengaji keduannya juga membuat video, dan mengirimkan video itu ke group wali murid, sehingga viral. "Namun penculikan itu belum terjadi," katanya.
Ditambahkan Karim, kondisi jalan menuju ke rumah keduanya memang agak sempit dan gelap. Dan setelah mendapat informasi itu, ia bersama anggota langsung meluncur ke lokasi dan menemui kedua kakak adik tersebut.
"Saya menghimbau agar masyarakat tetap waspada, dan tidak mudah percaya kepada orang yang tidak dikenal, meminta agar orang tua juga lebih hati-hati dan terus memantau anak-anaknya," jelas Karim.
Pihaknya tetap menyelidiki informasi itu, giat patroli terus dilakukan. Masyarakat asing yang tidak dikenal kita periksa juga, siapa tahu ada barang mencurigakan, seperti senjata tajam atau alat-alat sepeti obat bius dan sebagainya.
"Ke depan kita tetap gali informasi. Seperti apa nanti yang sebenarnya. Apakah benar percobaan penculikan atau memang orang tidak dikenal tadi keluarganya dan sebagainya," pungkasnya.
Dijelaskan Karim, kronologis kejadian yang diduga penculikan itu dialami oleh dua kakak adik Selviani (10) dan adiknya M. Kamirul Anwar (4) yang saat itu baru pulang dari masjid usai melaksanakan sholat magrib dan mengaji di Masjid Nurul Iman, yang jaraknya sekitar 50 meter dari rumah keduanya.
Dan saat keduanya sedang berjalan berdua, tiba-tiba ada sepeda motor matic warna putih yang dikendarai orang yang tidak dikenal menghampiri keduanya, dan kebetulan dari arah depan datang mobil warna hitam, yang juga tidak dikenal oleh keduanya, melambaikan tangan seperti menyuruh mobil itu terus jalan.
Setelah mobil hitam berlalu, orang yang tidak dikenal ini mengajak kedua kakak adik itu untuk ikut dengannya. Sambil berkata "Dek ayo ikut om pulang. Om disuruh ayahmu, kalau tidak percaya ini ada duit Rp5.000, disuruh ayahmu jemput," jelas Karim.
Kemudian uang Rp5.000 itu sempat diambil oleh Kamirul, tapi mau lari tidak mau ikut. Oleh orang tidak dikenal tersebut dipegangnya tangan Kamirul. Namun satu tangannya lagi dipegang kakaknya Selviani.
Sempat terjadi tarik-menarik antara Selviani dengan orang yang tidak dikenal itu, sambil berkata dengan Kamirul dan Selviani. "Sudah ikut om saja" katanya, oleh kakaknya dikatakan "Sudah lepaskan tangan adikku," kata Selviani.
Dan beruntungnya ada warga yang lewat di lokasi itu, dan melihat ada tarik-menarik tangan antara keduannya. Dengan spontan warga itu berkata "Lek berhenti! Apa kamu mau nyulik,".
Mendengarkan ucapan itu orang yang tidak dikenal itu melepaskan tangannya sambil mengambil uang dari tangan Kamirul dan kabur. Karena takut Selviani sempat minta tolong diantarkan pulang ke rumahnya dengan warga, namun ditolak dengan alasan masih ada kerjaan. Sehingga kedua kakak adik itu pulang sendiri ke rumah.
"Sesampai di rumah Selviani menceritakan peristiwa itu kepada orangtuanya, hingga membuat heboh sekampung, bahkan ada warga yang membuat video cerita tentang penculikan diunggah ke Facebook," katanya.
Baca Juga
Bahkan guru mengaji keduannya juga membuat video, dan mengirimkan video itu ke group wali murid, sehingga viral. "Namun penculikan itu belum terjadi," katanya.
Ditambahkan Karim, kondisi jalan menuju ke rumah keduanya memang agak sempit dan gelap. Dan setelah mendapat informasi itu, ia bersama anggota langsung meluncur ke lokasi dan menemui kedua kakak adik tersebut.
"Saya menghimbau agar masyarakat tetap waspada, dan tidak mudah percaya kepada orang yang tidak dikenal, meminta agar orang tua juga lebih hati-hati dan terus memantau anak-anaknya," jelas Karim.
Pihaknya tetap menyelidiki informasi itu, giat patroli terus dilakukan. Masyarakat asing yang tidak dikenal kita periksa juga, siapa tahu ada barang mencurigakan, seperti senjata tajam atau alat-alat sepeti obat bius dan sebagainya.
"Ke depan kita tetap gali informasi. Seperti apa nanti yang sebenarnya. Apakah benar percobaan penculikan atau memang orang tidak dikenal tadi keluarganya dan sebagainya," pungkasnya.
(eyt)