Mantan Ketua DPC PDIP Surabaya Pertanyakan Dana Pembangunan Kantor Partai
loading...
A
A
A
Bila benar ada dana tambahan Rp6 miliar, maka dikemanakan dana Rp10 miliar lebih yang dibawa Whisnu bila hingga kini tanah yang ada di Jemur Andayani tetap sebagaimana awalnya dan bahkan alas hak atas tanah tersebut, yang telah diserahkan kepada Whisnu sampai saat ini belum juga diserahkan kepada DPC Surabaya untuk disimpan sebagai aset partai?
(Saleh Ismail Mukadar, Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Surabaya 2005-2010).
Di sisi lain, sekitar pukul 12.02 WIB, Selasa (14/7/2020), Whisnu Sakti Buana yang digantikan oleh Adi Sutarwijono sebagai Ketua DPC PDIP Surabaya belum berhasil dikonfirmasi. (Baca: Jelang Pilwali, KPU Surabaya Bakal Ketuk Pintu Warga).
Diketahui, PDIP Surabaya selalu menempati kantor sewaan. Pada zaman Whisnu Sakti Buana, menyewa kantor di Jalan Kapuas. Kemudian, Adi Sutarwijono yang diberi tugas menjadi Ketua DPC PDIP Surabaya menggantikan Whisnu menyewa kantor di Jalan Setail atau dekat Kebun Binatang Surabaya.
Lantas, kemana dana pembangunan untuk kantor partai tersebut dialihkan? Hingga kini masih menjadi misteri dan patut dipertanyakan kembali.
(Saleh Ismail Mukadar, Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Surabaya 2005-2010).
Di sisi lain, sekitar pukul 12.02 WIB, Selasa (14/7/2020), Whisnu Sakti Buana yang digantikan oleh Adi Sutarwijono sebagai Ketua DPC PDIP Surabaya belum berhasil dikonfirmasi. (Baca: Jelang Pilwali, KPU Surabaya Bakal Ketuk Pintu Warga).
Diketahui, PDIP Surabaya selalu menempati kantor sewaan. Pada zaman Whisnu Sakti Buana, menyewa kantor di Jalan Kapuas. Kemudian, Adi Sutarwijono yang diberi tugas menjadi Ketua DPC PDIP Surabaya menggantikan Whisnu menyewa kantor di Jalan Setail atau dekat Kebun Binatang Surabaya.
Lantas, kemana dana pembangunan untuk kantor partai tersebut dialihkan? Hingga kini masih menjadi misteri dan patut dipertanyakan kembali.
(nag)