Truk Pengangkut Barang Bekas Terguling di Tanjakan Cino Mati Bantul Gara-gara Ikuti Google Maps
loading...
A
A
A
BANTUL - Truk pengangkut barang bekas terguling di tanjakan Cino Mati, Kabupaten Bantul, Jogjakarta, Rabu (25/1/2023). Pengemudi truk salah masuk ke jalur yang sangat terjal hinggal terguling, gara-gara mengikuti panduan arah dari Google Maps.
Tidak ada korban jiwa dalam kecelakaan tersebut, namun jalur lalu linta sempat mengalami kemacetan karena menunggu proses evakuasi truk yang terguling. Diduga pengemudi truk tidak mengetahui jalur yang dilintasinya, sehingga menggunakan panduan Google Maps.
Kasi Humas Polres Bantul, Iptu I Nengah Jeffry mengatakan, truk bernomor polisi E 8275 VG ini membawa muatan bahan bekas, dengan tujuan ke arah Wonosari. "Kendaraan dari arah bawah. Lewat Pleret menuju ke Dlingo, melalui Cino Mati," katanya, Rabu (16/1/2023) malam.
Pengemudi kemungkinan juga tidak mengetahui karakteristik jalur di tanjakan Cino Mati, yang menghubungkan Kapanewon Pleret, dengan Kapanewon Dlingo. Kondisi ini membuat pengemudi truk telat memindahkan gigi presneling, saat memasuki jalur menanjak.
Truk tak kuat menanjak, dan sempat berjalan mundur. Pengemudi truk yang khawatir truk masuk ke jurang, akhirnya banting stir hingga truk menghantam tepi di tepi jalan. "Truk terbalik melintang di jalan. Kami terpaksa menutup jalan dan mengalihkan arus lalu lintas ke jalur lain," imbuhnya.
Hingga Rabu (25/1/2023) malam, polisi bersama relawan dan masyarakat masih berupaya mengevakuasi bangkai truk berserta muatannya. Proses evakuasi truk membutuhkan waktu cukup lama, karena kondisi medan sangat sulit.
Tidak ada korban jiwa dalam kecelakaan tersebut, namun jalur lalu linta sempat mengalami kemacetan karena menunggu proses evakuasi truk yang terguling. Diduga pengemudi truk tidak mengetahui jalur yang dilintasinya, sehingga menggunakan panduan Google Maps.
Kasi Humas Polres Bantul, Iptu I Nengah Jeffry mengatakan, truk bernomor polisi E 8275 VG ini membawa muatan bahan bekas, dengan tujuan ke arah Wonosari. "Kendaraan dari arah bawah. Lewat Pleret menuju ke Dlingo, melalui Cino Mati," katanya, Rabu (16/1/2023) malam.
Baca Juga
Pengemudi kemungkinan juga tidak mengetahui karakteristik jalur di tanjakan Cino Mati, yang menghubungkan Kapanewon Pleret, dengan Kapanewon Dlingo. Kondisi ini membuat pengemudi truk telat memindahkan gigi presneling, saat memasuki jalur menanjak.
Truk tak kuat menanjak, dan sempat berjalan mundur. Pengemudi truk yang khawatir truk masuk ke jurang, akhirnya banting stir hingga truk menghantam tepi di tepi jalan. "Truk terbalik melintang di jalan. Kami terpaksa menutup jalan dan mengalihkan arus lalu lintas ke jalur lain," imbuhnya.
Baca Juga
Hingga Rabu (25/1/2023) malam, polisi bersama relawan dan masyarakat masih berupaya mengevakuasi bangkai truk berserta muatannya. Proses evakuasi truk membutuhkan waktu cukup lama, karena kondisi medan sangat sulit.
(eyt)