Asmindo Emoh DIY Provinsi Termiskin di Pulau Jawa
loading...
A
A
A
JOGJAKARTA - Para pengusaha yang tergabung dalam Asosiasi Mebel dan Kerajinan Indonesia (Asmindo) emoh ketika Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) disebut provinsi termiskin di Pulau Jawa. Karena faktanya perekonomian DIY terus tumbuh.
"Kita (DIY) itu daerahnya santai, tidak kemrungsung (terburu-buru-red), secara IPM umur pun juga lebih baik dari daerah lain," ujar Ketua Asmindo Komda DIY, Timbul Raharjo.
Menurut Timbul, ada indikator lain yang justru bertolak belakang dengan fakta kemiskinan yang terjadi. Di mana Indeks Pembangunan Manusia (IPM) disebut justru nomor dua se-Indonesia setelah DKI Jakarta. Usia harapan hidup di DIY pun mencapai 75,08 tahun dan lama sekolah 15 tahun atau setara D3.
Oleh karena itu, Timbul mengaku tidak percaya jika DIY menjadi daerah termiskin di Pulau Jawa. Mereka tidak yakin data tersebut valid atau sengaja di-blow up. Dia juga tidak begitu yakin dengan data Badan Pusat Statistik (BPS) jika Jogja paling miskin se-Jawa.
"Data dari mereka itu valid di mana DIY itu sejatinya sejahtera. Data di sini valid entah di data yang lain mungkin angka kemiskinan tidak valid, (atau malah) ditingkatkan," ujar dia.
Menurut dia, kemiskinan itu sengaja di-blow up agar bisa mendapat bantuan. Diapun bertanya apakah data kemiskinan DIY yang disampaikan itu benar atau tidak. Dia justru tidak percaya dengan data tersebut karena kenyataannya berbeda. Baca Juga: Pelemahan Rupiah Tak Pengaruhi Penjualan Barang Impor
Timbul berpendapat, angka kemiskinan bisa saja disampaikan demi kepentingan tertentu. Misalnya saja untuk mendapatkan bantuan dari pemerintah. Karena ekonomi di DIY justru menggeliat dan semakin meningkat. "Kita contohkan saja kinerja ekspor, kita semakin membaik," ujar dia.
Timbul menambahkan, apalagi perekonomian DIY kini bergerak membaik usai dihantam pandemi COVID-19. Ekspor berbagai kerajinan, mebel dan furniture juga semakin meningkat dari waktu ke waktu.
Meski konflik perang Ukraina dengan Rusia masih berjalan, buyer dari berbagai negara masih mengimpor berbagai produk dari DIY. Tetapi berbagai sektor mulai membaik, termasuk kerajinan dan mebel yang jadi salah satu bisnis penunjang perekonomian DIY.
"Kita (DIY) itu daerahnya santai, tidak kemrungsung (terburu-buru-red), secara IPM umur pun juga lebih baik dari daerah lain," ujar Ketua Asmindo Komda DIY, Timbul Raharjo.
Menurut Timbul, ada indikator lain yang justru bertolak belakang dengan fakta kemiskinan yang terjadi. Di mana Indeks Pembangunan Manusia (IPM) disebut justru nomor dua se-Indonesia setelah DKI Jakarta. Usia harapan hidup di DIY pun mencapai 75,08 tahun dan lama sekolah 15 tahun atau setara D3.
Oleh karena itu, Timbul mengaku tidak percaya jika DIY menjadi daerah termiskin di Pulau Jawa. Mereka tidak yakin data tersebut valid atau sengaja di-blow up. Dia juga tidak begitu yakin dengan data Badan Pusat Statistik (BPS) jika Jogja paling miskin se-Jawa.
"Data dari mereka itu valid di mana DIY itu sejatinya sejahtera. Data di sini valid entah di data yang lain mungkin angka kemiskinan tidak valid, (atau malah) ditingkatkan," ujar dia.
Menurut dia, kemiskinan itu sengaja di-blow up agar bisa mendapat bantuan. Diapun bertanya apakah data kemiskinan DIY yang disampaikan itu benar atau tidak. Dia justru tidak percaya dengan data tersebut karena kenyataannya berbeda. Baca Juga: Pelemahan Rupiah Tak Pengaruhi Penjualan Barang Impor
Timbul berpendapat, angka kemiskinan bisa saja disampaikan demi kepentingan tertentu. Misalnya saja untuk mendapatkan bantuan dari pemerintah. Karena ekonomi di DIY justru menggeliat dan semakin meningkat. "Kita contohkan saja kinerja ekspor, kita semakin membaik," ujar dia.
Timbul menambahkan, apalagi perekonomian DIY kini bergerak membaik usai dihantam pandemi COVID-19. Ekspor berbagai kerajinan, mebel dan furniture juga semakin meningkat dari waktu ke waktu.
Meski konflik perang Ukraina dengan Rusia masih berjalan, buyer dari berbagai negara masih mengimpor berbagai produk dari DIY. Tetapi berbagai sektor mulai membaik, termasuk kerajinan dan mebel yang jadi salah satu bisnis penunjang perekonomian DIY.
(don)