Ratusan Petani Geruduk Kantor Bupati Karawang, Minta Saluran Irigasi Dibersihkan

Selasa, 24 Januari 2023 - 11:25 WIB
loading...
Ratusan Petani Geruduk Kantor Bupati Karawang, Minta Saluran Irigasi Dibersihkan
Ratusan petani mendatangi kantor Bupati Karawang menyampaikan keluhan soal air irigasi yang tidak sampai ke sawah mereka, Selasa (24/1/2023).
A A A
KARAWANG - Ratusan petani mendatangi kantor Bupati Karawang menyampaikan keluhan soal air irigasi yang tidak sampai ke sawah mereka, Selasa (24/1/2023).

Mereka meminta Bupati Cellica Nurrachadiana memerintahkan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PRKP) membersihkan saluran irigasi yang tersumbat. Saluran irigasi sulit dibersihkan karena dipenuhi warung-warung disepanjang sungai.

Pantauan di lapangan, para petani dari Desa Pasir Kaliki dan Pasir Awi, Kecamatan Rawamerta datang ke kantor bupati sekitar pukul 10.00 WIB. Kedatangan mereka untuk menyampaikan keluhan air irigasi tidak sampai ke sawah karena tersumbat oleh pendangkalan dan sampah.

Baca juga: Gempa Dangkal M4,3 di Cianjur Dipicu Aktivitas Sesar Cugenang

Petani mengaku tidak bisa membesihkan sungai karena disepanjang sungai berdiri warung-warung. "Kami tidak bisa membersihkan sungai karena ada warung-warung. kami sudah melaporkan masalah ini ke kantor Kecamatan Rawamerta sejak 3 tahun lalu tapi tidak ada tanggapan,", kata Sarman, seorang petani.

Menurut Sarman, akibat sungai irigasi tersumbat petani dari dua desa yang berjumlah 500 orang kesulitan mendapatkan air dari sungai irigasi. Lahan sawah seluas 800 hektar terpaksa mendapatkan air dengan cara dipompa. "Kami harus mengeluarkan biaya lagi untuk memompa air hingga sampai ke sawah. Namun kalau terus menerus seperti ini kami jadi rugi," katanya.

Ketua Serikat Tani Karawang, Deden Sofian mengatakan petani di Desa Pasir Kaliki dan Pasir Awi kesulitan mendapatkan air dari sungai irigasi karena tersumbat. Akibatnya air yang mengalir ke sawah petani terlalu kecil untuk menanam padi.

Petani sudah melaporkan penyumbatan air ke pihak kecamatan sejak tahun 2019 lalu. "Sampai saat ini pihak kecamatan belum juga menangani keluhan petani, makanya sekarang kami mendatangi kantor bupati," kata Deden.

Menurut Deden, pihaknya mendesak agar bupati segera merealisasikan keluhan petani dengan memperbaiki saluran irigasi yang sudah dipenuhi sampah dan juga pedangkalan. Selain itu keberadaan warng-warung di atas sungai irigasi harus ditertibkan agar tidak ada lagi sampah dan mudah dibersihkan. "Kami menunggu jawaban bupati agar petani bisa menanam padi secara norml," katanya.
(msd)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1822 seconds (0.1#10.140)