Kementan: Pompanisasi di Labuhanbatu Utara demi IP 2 dan Produktivitas

Selasa, 02 April 2024 - 22:50 WIB
loading...
Kementan: Pompanisasi di Labuhanbatu Utara demi IP 2 dan Produktivitas
Irigasi perpompaan dilaksanakan di Kabupaten Labuhanbatu Utara, Sumatera Utara. Foto/Kemantan
A A A
LABUHANBATU UTARA - Irigasi perpompaan dilaksanakan di Kabupaten Labuhanbatu Utara, Sumatera sangat membantu petani dalam mengairi sawahnya. Sebelumnya petani hanya bisa satu kali tanam dalam satu tahun dengan adanya irigasi perpompaan menjadi dua kali tanam.

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengatakan, Program Kementerian Pertanian saat ini menggalakan salah satunya program pompanisasi, program ini bertujuan untuk menyediakan air hingga ke lahan.

”Perluasan Areal Tanam (PAT) terus dipacu sehingga dapat meningkatkan produksi tanaman pangan. Kegiatan pompanisasi merupakan upaya mendukung penyediaan air untuk memenuhi kebutuhan air petani khususnya pada daerah-daerah yang jauh dari sumber air,” kata Amran.



Dikatakannya, pompanisasi memanfaatkan potensi sumber air permukaan. Sekaligus meningkatkan intensitas pertanaman dan atau luas areal tanam, meningkatkan produktivitas pertanian, pendapatan dan kesejahteraan petani.

”Semua potensi sumber air harus dimanfaatkan sebagai air irigasi, baik di daerah irigasi maupun non daerah irigasi,” ujarnya.

Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan Ali Jamil menjelaskan, pompanisasi yang dilakukan Desa Sungai Apung, Kecamatan Kualuh Hilir, Labuhanbatu Utara memiliki luas hamparan 34 ha dan semuanya terairi walau belum maksimal.

”Sayangnya di sini IP-nya baru satu kali. Setelah ada pompa harapannya jadi IP 2. Karena dengan pompanisasi percepatan tanam di labuan batu utara dapat optimal,” ujar Ali Jamil.



Dia melanjutkan, pompanisasi ini juga ditujukan untuk perluasan areal tanam di daerah ini. Dengan Pompanisasi dan IP meningkat dua kali, sehingga produktivitas pun akan meningkat.

”Air merupakan faktor penting dalam budidaya pertanian, ketersediaan air sampai ke lahan harus dipenuhi sehingga dapat dilakukan percepatan tanam,” cetusnya.

Program ini, lanjutnya, merupakan langkah awal yang akan ada proses keberlanjutan dengan adanya keswadayaan dari masyarakat.

“Kunci utama irigasi perpompaan adalah adanya sumber air, dengan pola transfer langsung ke petani, bantuan pemerintah tersebut di kelola sendiri oleh petani,” pungkasnya.
(ams)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1166 seconds (0.1#10.140)