Kontak Erat 25 Dokter PPDS UNS Solo Positif COVID-19 Terus Dilacak
Minggu, 12 Juli 2020 - 18:50 WIB
SOLO - Data kontak erat 25 dokter peserta program pendidikan dokter spesialis (PPDS) Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo yang terkonfirmasi positif COVID-19 terus dikumpulkan. Tracking bakal dilakukan guna memantau kemungkinan adanya penyebaran.
Dekan Fakultas Kedokteran UNS Solo Profesor Reviono mengatakan, pihaknya belum mendapatkan laporan terkait perkembangan terbaru hasil swab secara PCR terhadap sekitar 80 dokter PPDS.
Namun diakui, ada peluang bertambah mengingat 25 dokter PPDS di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Moewardi Solo telah dinyatakan positif COVID-19. "Tracking belum selesai karena siapa siapa yang kontak masih terus didata," kata Reviono saat dihubungi Sindonews, Minggu (12/7/2020).
Tracking diantaranya menyasar kontak erat 25 dokter PPDS UNS yang terkonfirmasi positif COVID-19. "Saat ini baru mengumpulkan data nama-nama," bebernya.
Sedangkan RSUD Dr Moewardi Solo menyampaikan tracking di antaranya akan menyasar penghuni rumah kontrakan yang ditempati dokter PPDS yang terkonfirmasi positif COVID-19. (Baca: Puluhan Dokter PPDS UNS Positif COVID-19, 15 dari Solo).
"Karena hasil swab 80 dokter PPDS UNS belum semuanya keluar, maka mereka diminta untuk karantina mandiri. Mereka karantina di rumah sendiri dan diminta untuk tidak keluar terlebih dahulu," pungkasnya.
Sebelumnya, sekitar 80 dokter yang menempuh program pendidikan dokter spesialis (PPDS) paru UNS Solo menjalani swab dan isolasi. Langkah itu dilakukan setelah salah satu diantaranya dinyatakan positif COVID-19.
Para dokter PPDS paru tersebut selama ini turut memberikan pelayanan kesehatan kepada pasien COVID-19 di RSUD Dr Moewardi Solo.
Dekan Fakultas Kedokteran UNS Solo Profesor Reviono mengatakan, pihaknya belum mendapatkan laporan terkait perkembangan terbaru hasil swab secara PCR terhadap sekitar 80 dokter PPDS.
Namun diakui, ada peluang bertambah mengingat 25 dokter PPDS di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Moewardi Solo telah dinyatakan positif COVID-19. "Tracking belum selesai karena siapa siapa yang kontak masih terus didata," kata Reviono saat dihubungi Sindonews, Minggu (12/7/2020).
Tracking diantaranya menyasar kontak erat 25 dokter PPDS UNS yang terkonfirmasi positif COVID-19. "Saat ini baru mengumpulkan data nama-nama," bebernya.
Sedangkan RSUD Dr Moewardi Solo menyampaikan tracking di antaranya akan menyasar penghuni rumah kontrakan yang ditempati dokter PPDS yang terkonfirmasi positif COVID-19. (Baca: Puluhan Dokter PPDS UNS Positif COVID-19, 15 dari Solo).
"Karena hasil swab 80 dokter PPDS UNS belum semuanya keluar, maka mereka diminta untuk karantina mandiri. Mereka karantina di rumah sendiri dan diminta untuk tidak keluar terlebih dahulu," pungkasnya.
Sebelumnya, sekitar 80 dokter yang menempuh program pendidikan dokter spesialis (PPDS) paru UNS Solo menjalani swab dan isolasi. Langkah itu dilakukan setelah salah satu diantaranya dinyatakan positif COVID-19.
Para dokter PPDS paru tersebut selama ini turut memberikan pelayanan kesehatan kepada pasien COVID-19 di RSUD Dr Moewardi Solo.
(nag)
tulis komentar anda