Spirit Pemekaran Papua, Pemuda Suku Yali Ini Ingin Meniti Karir sebagai ASN di Provinsi Baru
Senin, 19 Desember 2022 - 10:57 WIB
KEEROM - Pemekaran Provinsi Papua seakan memberikan harapan baru bagi Wira Wesley Tama (23). Pasalnya, dengan adanya pemekaran tersebut memberikan peluang kerja bagi pemuda kelahiran Arso Timur, Kabupaten Keerom tersebut.
Sebelumnya, pemuda yang akrab disapa Wesley itu sempat mendaftar menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN) di tempatnya sekarang, namun belum beruntung. Dengan adanya pemekaran provinsi, tentu peluang meniti karir di ASN semakin terbuka.
Kedua orang tua Wesley berasal dari Suku Yali, Kabupaten Yahukimo yang sudah puluhan tahun menetap di Arso Timur, Keerom. Di tempat ini mereka hidup membaur bersama warga dari berbagai daerah Nusantara lainnya yang mengikuti program transmigrasi nasional di era 1980-an.
Pendidikan sekolah dasar hingga SMA dijalani Wesley di wilayah Keerom. Wesley kemudian melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi di Universitas Cenderawasih (Uncen) di Jayapura.
Namun, tiga tahun lalu ketika Covid-19 baru mulai melanda negeri ini, ekonomi keluarganya pun ikut terdampak, sehingga Wesley berhenti kuliah lantaran kesulitan biaya.
Wesley kembali ke Arso membantu orang tuanya mengolah kebun yang selama ini menjadi tempat mereka menggantungkan hidup. Ia mencoba mendaftar menjadi ASN di Kabupaten Keerom, tetapi keberuntungan belum berpihak kepadanya.
Wesley tidak putus asa. Kuliah formal di kampus memang terhenti namun semangat belajarnya masih tetap tinggi. Selain ikut aktif mengembangkan kegiatan kepemudaan di kampungnya, Wesley juga terus mengikuti perkembangan ekonomi dan pembangunan, bidang yang pernah dipelajarinya selama tiga semester di Uncen.
Akhir Juni 2022 ketika Pemerintah resmi membentuk tiga Daerah Otonom Baru (DOB) hasil pemekaran dari Provinsi Papua, yaitu Provinsi Papua Tengah, Papua Selatan, dan Papua Pegunungan. Wesley berharap, keberadaan Provinsi Papua Pegunungan dapat mengubah masa depannya.
“Kondisi kami di Keerom dalam sepuluh tahun terakhir, sama saja, tidak ada perkembangan,” kata Wesley di Keerom, Minggu (18/12/2022)
Sebelumnya, pemuda yang akrab disapa Wesley itu sempat mendaftar menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN) di tempatnya sekarang, namun belum beruntung. Dengan adanya pemekaran provinsi, tentu peluang meniti karir di ASN semakin terbuka.
Kedua orang tua Wesley berasal dari Suku Yali, Kabupaten Yahukimo yang sudah puluhan tahun menetap di Arso Timur, Keerom. Di tempat ini mereka hidup membaur bersama warga dari berbagai daerah Nusantara lainnya yang mengikuti program transmigrasi nasional di era 1980-an.
Pendidikan sekolah dasar hingga SMA dijalani Wesley di wilayah Keerom. Wesley kemudian melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi di Universitas Cenderawasih (Uncen) di Jayapura.
Namun, tiga tahun lalu ketika Covid-19 baru mulai melanda negeri ini, ekonomi keluarganya pun ikut terdampak, sehingga Wesley berhenti kuliah lantaran kesulitan biaya.
Wesley kembali ke Arso membantu orang tuanya mengolah kebun yang selama ini menjadi tempat mereka menggantungkan hidup. Ia mencoba mendaftar menjadi ASN di Kabupaten Keerom, tetapi keberuntungan belum berpihak kepadanya.
Wesley tidak putus asa. Kuliah formal di kampus memang terhenti namun semangat belajarnya masih tetap tinggi. Selain ikut aktif mengembangkan kegiatan kepemudaan di kampungnya, Wesley juga terus mengikuti perkembangan ekonomi dan pembangunan, bidang yang pernah dipelajarinya selama tiga semester di Uncen.
Akhir Juni 2022 ketika Pemerintah resmi membentuk tiga Daerah Otonom Baru (DOB) hasil pemekaran dari Provinsi Papua, yaitu Provinsi Papua Tengah, Papua Selatan, dan Papua Pegunungan. Wesley berharap, keberadaan Provinsi Papua Pegunungan dapat mengubah masa depannya.
“Kondisi kami di Keerom dalam sepuluh tahun terakhir, sama saja, tidak ada perkembangan,” kata Wesley di Keerom, Minggu (18/12/2022)
tulis komentar anda