26 Sekolah Rusak Akibat Gempa Cianjur, Disdik Jabar Pastikan KBM Tetap Berjalan
Selasa, 22 November 2022 - 23:44 WIB
BANDUNG - Dinas Pendidikan (Disdik) Jawa Barat mencatat, puluhan SMA/SMK di Kabuapaten Cianjur rusak ringan hingga berat akibat guncangan gempa dahsyat berkekuatan magnitudo 5,6. Namun demikian, kegiatan belajar mengajar (KBM) dipastikan tetap berjalan.
Kepala Disdik Jabar, Dedi Supandi menyatakan, terdapat 26 sekolah baik SMA maupun SMK yang terdampak gempa dengan kategori rusak ringan, sedang, hingga berat.
"Jadi dari 26 sekolah itu hampir 138 ruang kelas rusak, termasuk ruang guru di antaranya rusak berat. Dari pantauan kami, yang terberat di daerah Cugenang dan daerah Cilaku, termasuk di SMAN 1 Cianjur," ungkap Dedi dalam peninjauan di lokasi terdampak gempa Cianjur, Selasa (22/11/2022).
Meski pun sejumlah sekolah mengalami kerusakan, lanjut Dedi, pihaknya memastikan bahwa kegiatan belajar mengajar (KBM) di wilayah terdampak tetap berjalan.
Disebutkan Dedi, ada tiga pola yang dapat dipilih oleh satuan pendidikan sesuai dengan kondisi sekolah, yakni daring, hybrid (luring dan daring), dan sistem shift (pagi dan siang).
"Dan kewenangan itu saya serahkan kepada satuan pendidikan atau sekolah-sekolah untuk membuat kebijakan mana yang kira-kira bisa memudahkan dalam proses belajar mengajar tersebut," paparnya.
Menurut dia, tiga pola KBM di wilayah yang masuk dalam lingkungan Kantor Cabang Dinas (KCD) Wilayah VI Jabar ini akan dipantau selama dua pekan. Selain itu, Dedi berpesan khusus kepada Kepala Sekolah dan KCD Wilayah VI Jabar agar menerapkan pola yang lebih ramah dalam Ujian Akhir Semester (UAS) di tanggal 5 Desember 2022 mendatang.
"Kepala sekolah dan cabang dinas agar tolong dalam rangka ujian akhir semester di tanggal 5, ada pola-pola yang lebih ramah anak pada saat anak-anak masih dalam kondisi trauma," katanya.
Kepala Disdik Jabar, Dedi Supandi menyatakan, terdapat 26 sekolah baik SMA maupun SMK yang terdampak gempa dengan kategori rusak ringan, sedang, hingga berat.
"Jadi dari 26 sekolah itu hampir 138 ruang kelas rusak, termasuk ruang guru di antaranya rusak berat. Dari pantauan kami, yang terberat di daerah Cugenang dan daerah Cilaku, termasuk di SMAN 1 Cianjur," ungkap Dedi dalam peninjauan di lokasi terdampak gempa Cianjur, Selasa (22/11/2022).
Meski pun sejumlah sekolah mengalami kerusakan, lanjut Dedi, pihaknya memastikan bahwa kegiatan belajar mengajar (KBM) di wilayah terdampak tetap berjalan.
Disebutkan Dedi, ada tiga pola yang dapat dipilih oleh satuan pendidikan sesuai dengan kondisi sekolah, yakni daring, hybrid (luring dan daring), dan sistem shift (pagi dan siang).
"Dan kewenangan itu saya serahkan kepada satuan pendidikan atau sekolah-sekolah untuk membuat kebijakan mana yang kira-kira bisa memudahkan dalam proses belajar mengajar tersebut," paparnya.
Menurut dia, tiga pola KBM di wilayah yang masuk dalam lingkungan Kantor Cabang Dinas (KCD) Wilayah VI Jabar ini akan dipantau selama dua pekan. Selain itu, Dedi berpesan khusus kepada Kepala Sekolah dan KCD Wilayah VI Jabar agar menerapkan pola yang lebih ramah dalam Ujian Akhir Semester (UAS) di tanggal 5 Desember 2022 mendatang.
"Kepala sekolah dan cabang dinas agar tolong dalam rangka ujian akhir semester di tanggal 5, ada pola-pola yang lebih ramah anak pada saat anak-anak masih dalam kondisi trauma," katanya.
tulis komentar anda