Atasi Persoalan Perkotaan, Pemprov DKI Bertukar Pikiran dengan Mitra Organisasi
Senin, 21 November 2022 - 09:46 WIB
JAKARTA - Pemrov DKI Jakarta bertukar pikiran dengan berbagai organisasi internasioanl untuk mengatasi persoalan perkotaan. Ada pun persoalan yang dibahas antara lain pengendalian banjir dan ruang terbuka hijau (RTH), pengembangan Smart City, Green Building, elektrifikasi kendaraan umum, dan penataan pedestrian serta jalur sepeda di Jakarta.
Kepala Biro Kerja Sama Daerah Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta, Marulina Dewi mengatakan, Pemprov DKI Jakarta merupakan anggota aktif di berbagai organisasi internasional seperti United Cities and Local Governments (UCLG), C40, dan ICLEI.
"Kerja sama dengan Mitra Organisasi Internasional bertujuan bertukar pikiran, dan menemukan serta mengimplementasikan solusi-solusi adaptif atas berbagai tantangan urban yang dihadapi oleh Kota Jakarta," kata Marulina dalam keterangan resmi, Minggu (20/11/2022).
Menurut Marulina, kerja sama dengan mitra organisasi internasional yang telah terjalin dengan baik tersebut memiliki peran penting untuk mendukung perwujudan visi dan misi pembangunan Kota Jakarta. "Kerja sama ini mendukung Jakarta sebagai simpul kemajuan Indonesia yang bercirikan keadilan, kebangsaan dan kebhinekaan," tegas Marulina.
Karena itu, Pemprov DKI berharap kerja sama yang telah terjalin dengan baik dapat terus berlanjut dan terus ditingkatkan untuk memberikan manfaat konkret bagi Jakarta.
Sebelumnya, Pj. Gubernur Provinsi DKI Jakarta, Heru Budi Hartono melaksanakan pertemuan Mitra Organisasi Internasional di Ruang Indonesia, Plataran Senayan, Jumat (18/11/2022). Pertemuan ini antara lain membahas program kolaborasi yang sudah, dan akan dilaksanakan ke depannya.
Adapun organisasi yang hadir antara lain UCLG ASPAC, ICLEI Indonesia, GIZ, C40, UNICEF, Smart Change Project, UNDP Indonesia, The World Bank, FAO, ITDP, WRI, RDI, ICCT, UNRC, Vital Strategic. Pembahasan dilakukan dengan suasana hangat yang diselingi dengan jamuan makan siang.
Marulina mengatakan, program kolaborasi yang dibahas adalah terkait perbaikan kualitas udara, pengendalian banjir dan ruang terbuka hijau (RTH), pengembangan Smart City, Green Building, elektrifikasi kendaraan umum, dan penataan pedestrian serta jalur sepeda di Jakarta.
Di samping itu, juga dibahas terkait Inovasi Layanan Pencegahan dan Penanggulangan Gender-Based Violence di Jakarta hingga Kegiatan Kampanye Food Loss dan banyak hal lainnya.
Kepala Biro Kerja Sama Daerah Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta, Marulina Dewi mengatakan, Pemprov DKI Jakarta merupakan anggota aktif di berbagai organisasi internasional seperti United Cities and Local Governments (UCLG), C40, dan ICLEI.
Baca Juga
"Kerja sama dengan Mitra Organisasi Internasional bertujuan bertukar pikiran, dan menemukan serta mengimplementasikan solusi-solusi adaptif atas berbagai tantangan urban yang dihadapi oleh Kota Jakarta," kata Marulina dalam keterangan resmi, Minggu (20/11/2022).
Menurut Marulina, kerja sama dengan mitra organisasi internasional yang telah terjalin dengan baik tersebut memiliki peran penting untuk mendukung perwujudan visi dan misi pembangunan Kota Jakarta. "Kerja sama ini mendukung Jakarta sebagai simpul kemajuan Indonesia yang bercirikan keadilan, kebangsaan dan kebhinekaan," tegas Marulina.
Karena itu, Pemprov DKI berharap kerja sama yang telah terjalin dengan baik dapat terus berlanjut dan terus ditingkatkan untuk memberikan manfaat konkret bagi Jakarta.
Sebelumnya, Pj. Gubernur Provinsi DKI Jakarta, Heru Budi Hartono melaksanakan pertemuan Mitra Organisasi Internasional di Ruang Indonesia, Plataran Senayan, Jumat (18/11/2022). Pertemuan ini antara lain membahas program kolaborasi yang sudah, dan akan dilaksanakan ke depannya.
Adapun organisasi yang hadir antara lain UCLG ASPAC, ICLEI Indonesia, GIZ, C40, UNICEF, Smart Change Project, UNDP Indonesia, The World Bank, FAO, ITDP, WRI, RDI, ICCT, UNRC, Vital Strategic. Pembahasan dilakukan dengan suasana hangat yang diselingi dengan jamuan makan siang.
Marulina mengatakan, program kolaborasi yang dibahas adalah terkait perbaikan kualitas udara, pengendalian banjir dan ruang terbuka hijau (RTH), pengembangan Smart City, Green Building, elektrifikasi kendaraan umum, dan penataan pedestrian serta jalur sepeda di Jakarta.
Di samping itu, juga dibahas terkait Inovasi Layanan Pencegahan dan Penanggulangan Gender-Based Violence di Jakarta hingga Kegiatan Kampanye Food Loss dan banyak hal lainnya.
(don)
tulis komentar anda