2 Orang Hilang Tertimbun Longsoran Tebing Gunung Kritis Setinggi 100 Meter
Sabtu, 19 November 2022 - 10:34 WIB
Taryono mengatakan, sejak Jumat (18/11/2022) sore, hujan deras memang melanda kawasan tersebut. Namun kala itu belum ada tanda-tanda akan terjadi longsoran karena memang sebelumnya tidak menunjukkan sesuatu yang mengkhawatirkan.
"Itu hujan ya bagi kami biasa saja," kata dia.
Hanya saja, lepas tengah malam ada warga di bagian bawah mendengar suara seperti gemuruh. Namun karena hujan mereka tidak begitu memperdulikannya. Selanjutnya sekitar pukul 02.00 WIB longsor mulai terjadi dan menimpa rumah di bagian paling atas.
Kala itu Karni bersama tiga anak cucunya berusaha menyelamatkan diri, sementara orang tuanya Karsoijoyo masih di dalam rumah. Tiga orang berhasil menyelamatkan diri, namun karena teringat kembali ibunya lantas Karni pun kembali ke dalam rumah.
Saat itu Karni bermaksud hendak menyelamatkan ibunya. Namun ternyata tiba-tiba longsoran semakin besar. Bahkan 3 rumah di bawahnya turut tertimbun dan satu rumah terkena dampak sebagian ruangan hancur.
"Ya sudah, habis semua. Jam dua belas itu ada bunyi tapi karena hujan ya enggan keluar," kata dia.
Sejak peristiwa itu terjadi gelombang relawan dan masyarakat datang untuk membantu melakukan pembersihan puing dan mencari korban longsoran. Mereka bahu membahu melakukan gotong royong.
Kapolsek Semin, AKP Arif Heryanto menuturkan pihaknya mengalami kesulitan untuk melakukan pencarian korban karena memang area longsoran cukup luas dan tebingnya cukup tinggi. Situasi di lapangan juga menyulitkan karena kontur tanah perbukitan.
Pihaknya saat ini baru melakukan pembersihan secara manual karena tanah masih labil. Pihaknya membutuhkan bantuan alat berat untuk melakukan evakuasi dan pencarian korban yang sampai saat ini masih hilang.
"Memang masih perlu alat berat agar mempercepat pencarian," ujar Kapolsek Semin.
"Itu hujan ya bagi kami biasa saja," kata dia.
Hanya saja, lepas tengah malam ada warga di bagian bawah mendengar suara seperti gemuruh. Namun karena hujan mereka tidak begitu memperdulikannya. Selanjutnya sekitar pukul 02.00 WIB longsor mulai terjadi dan menimpa rumah di bagian paling atas.
Kala itu Karni bersama tiga anak cucunya berusaha menyelamatkan diri, sementara orang tuanya Karsoijoyo masih di dalam rumah. Tiga orang berhasil menyelamatkan diri, namun karena teringat kembali ibunya lantas Karni pun kembali ke dalam rumah.
Saat itu Karni bermaksud hendak menyelamatkan ibunya. Namun ternyata tiba-tiba longsoran semakin besar. Bahkan 3 rumah di bawahnya turut tertimbun dan satu rumah terkena dampak sebagian ruangan hancur.
"Ya sudah, habis semua. Jam dua belas itu ada bunyi tapi karena hujan ya enggan keluar," kata dia.
Sejak peristiwa itu terjadi gelombang relawan dan masyarakat datang untuk membantu melakukan pembersihan puing dan mencari korban longsoran. Mereka bahu membahu melakukan gotong royong.
Kapolsek Semin, AKP Arif Heryanto menuturkan pihaknya mengalami kesulitan untuk melakukan pencarian korban karena memang area longsoran cukup luas dan tebingnya cukup tinggi. Situasi di lapangan juga menyulitkan karena kontur tanah perbukitan.
Pihaknya saat ini baru melakukan pembersihan secara manual karena tanah masih labil. Pihaknya membutuhkan bantuan alat berat untuk melakukan evakuasi dan pencarian korban yang sampai saat ini masih hilang.
"Memang masih perlu alat berat agar mempercepat pencarian," ujar Kapolsek Semin.
tulis komentar anda