Raden Fatah, Perjuangan Menumbangkan Majapahit dan Mendirikan Kerajaan Islam

Kamis, 10 November 2022 - 05:15 WIB
Dari pernikahannya itu, Raden Fatah memiliki lima orang anak. Terdiri dari Pangeran Prabu, Raden Trenggana, Raden Bagus Seda Kali, Kanduruhan, dan Sayidah Ratinah. Setelah menikah, Raden Fatah meninggalkan Ampeldenta.

Selama berada di Ampeldenta, Raden Fatah mendalami agama Islam. Selain Raden Fatah, terdapat sejumlah pemuda lain, seperti Raden Paku (Sunan Giri), Makhdum Ibrahim (Sunan Bonang), dan Raden Kosim (Sunan Drajat).

Dalam perjalanan keluar Ampeldenta, Raden Fatah yang juga dikenal dengan Jimbun akhirnya sampai di hutan Gelagah. Dia lalu memegangi pohon itu satu persatu atau di demak-demek. Dicarinya pohon yang baunya harum.

Sesuai dengan arahan Sunan Ampel, jika sudah menemukan pohon Gelagah yang harum, maka Raden Fatah harus mendirikan rumah dan menetap di sana. Akhirnya, Raden Fatah pun berhasil menemukan pohon yang dimaksud.



Lambat laun, wilayah yang didiami Raden Fatah semakin ramai, hingga membentuk satu kawasan pemukiman baru.

Dalam Babad Demak Pesisiran, keberadaan kawasan pemukiman baru ini diketahui oleh Raja Brawijaya V ayah Raden Fatah. Dia lalu mengirimkan utusan untuk melihat kawasan yang dikenal sebagai Demak Bintara itu.

Utusan Majapahit yang datang ke Demak Bintara adalah adik Raden Fatah, Raden Husein. Dia lalu menyampaikan maksud Raja Brawijaya V membawanya ke Majapahit. Anak dan ayah kandung ini pun akhirnya bisa bertemu.

Raja Brawijaya V lalu memberi izin kepada Raden Fatah untuk memerintah Demak Bintara dengan gelar Adipati.

Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More Content