Binar Semangat Transisi Energi G20 dari Ufuk Timur Indonesia
Sabtu, 05 November 2022 - 18:29 WIB
Namun, daerah yang masih menggunakan PLTD dengan BBM sebagai sumber energinya, Pertamina menerapkan pilar pertama yaitu kilang Pertamina menghasilkan bahan bakar ramah lingkungan. BUMN ini melakukan modifikasi kilang agar menghasilkan minyak ramah lingkungan. Modifikasi kilang Pertamina (refinery development master plan/RDMP) telah dilakukan di Kilang Cilacap, Balongan, Dumai, dan Balikpapan.
Kilang Pertamina juga telah berhasil menggabungkan minyak fosil dengan minyak nabati menjadi biosolar. Komposisi biosolar telah berhasil mencapai 20 persen nabati (B20) dan 30 persen (B30) pada 2020 lalu. Energi ramah lingkungan untuk menekan gas buang karbon ini juga terus dikembangkan Pertamina dengan lembaga lainnya untuk bahan bakar pesawat (bioavtur).
Untuk mengurangi gas buang karbon pada PLTD, kata Dicky, Pertamina ikut terlibat pada proyek EBT melalui Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dengan target 200 megawatt (MW), pengembangan panas bumi, pengembangan energi baru seperti hidrogen, dan lainnya. Rencana tersebut diharapkan tercapai dengan kapasitas terpasang 10 Gigawatt (GW) sampai 2030.
"Saat ini Pertamina sudah memiliki proyek pembangkitan Jawa 1 (Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap/PLTGU) dengan basis gas turbin. Ini adalah energi bersih yang bisa mengeluarkan listrik sebesar 1,7 GW. PLTS juga sudah menyentuh 10 MW yang tersebar di lokasi-lokasi operasi Pertamina. Pencapaian penerapan energi bersih panas bumi di 672 MW untuk own operation dan 1.028 MW untuk joint operation," jelas dia.
Berbagai upaya tersebut, kata dia, telah menghasilkan pengurangan emisi karbon CO2 sebesar 6,8 juta metrik ton hingga 2020. Pencapaian ini disumbang dari aset minyak, kilang, dan hulu. "Semua upaya untuk mendorong energi bersih melalui delapan pilar transisi energi berjalan secara terintegrasi dan harmonis. Hasilnya hingga saat ini sudah bisa dilihat dari renewable diesel, PLTS, penggunaan panas bumi, dan lainnya," imbuh dia.
Lintas Sektoral
Semangat transisi energi menuju net zero emissions 2060 juga mendapat dukungan penuh dari pemerintah daerah. Asosiasi Daerah Penghasil Migas dan Energi Terbarukan (ADPMET) telah dibentuk untuk memastikan kehadiran investor memberikan andil ekonomi bagi daerah penghasil migas dan mendorong penggunaan energi terbarukan.
Pada acara Forum Fasilitas Produksi Migas (FFPM) di Bandung, Ketua Umum ADPMET Ridwan Kamil menegaskan komitmen para kepala daerah untuk mendorong transisi energi serta memaksimalkan energi terbarukan menuju net zero emissions 2060 di daerah. Peran daerah dianggap sangat penting untuk mengurangi emisi karbon dunia.
"Fokus kami adalah menyuarakan aspirasi para penghasil migas dan menyiapkan proses transisi energi menuju net zero emissions 2060 di level daerah," ujar Ridwan Kamil di Hotel Pullman, Selasa (18/10/2022).
Kilang Pertamina juga telah berhasil menggabungkan minyak fosil dengan minyak nabati menjadi biosolar. Komposisi biosolar telah berhasil mencapai 20 persen nabati (B20) dan 30 persen (B30) pada 2020 lalu. Energi ramah lingkungan untuk menekan gas buang karbon ini juga terus dikembangkan Pertamina dengan lembaga lainnya untuk bahan bakar pesawat (bioavtur).
Untuk mengurangi gas buang karbon pada PLTD, kata Dicky, Pertamina ikut terlibat pada proyek EBT melalui Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dengan target 200 megawatt (MW), pengembangan panas bumi, pengembangan energi baru seperti hidrogen, dan lainnya. Rencana tersebut diharapkan tercapai dengan kapasitas terpasang 10 Gigawatt (GW) sampai 2030.
"Saat ini Pertamina sudah memiliki proyek pembangkitan Jawa 1 (Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap/PLTGU) dengan basis gas turbin. Ini adalah energi bersih yang bisa mengeluarkan listrik sebesar 1,7 GW. PLTS juga sudah menyentuh 10 MW yang tersebar di lokasi-lokasi operasi Pertamina. Pencapaian penerapan energi bersih panas bumi di 672 MW untuk own operation dan 1.028 MW untuk joint operation," jelas dia.
Berbagai upaya tersebut, kata dia, telah menghasilkan pengurangan emisi karbon CO2 sebesar 6,8 juta metrik ton hingga 2020. Pencapaian ini disumbang dari aset minyak, kilang, dan hulu. "Semua upaya untuk mendorong energi bersih melalui delapan pilar transisi energi berjalan secara terintegrasi dan harmonis. Hasilnya hingga saat ini sudah bisa dilihat dari renewable diesel, PLTS, penggunaan panas bumi, dan lainnya," imbuh dia.
Lintas Sektoral
Semangat transisi energi menuju net zero emissions 2060 juga mendapat dukungan penuh dari pemerintah daerah. Asosiasi Daerah Penghasil Migas dan Energi Terbarukan (ADPMET) telah dibentuk untuk memastikan kehadiran investor memberikan andil ekonomi bagi daerah penghasil migas dan mendorong penggunaan energi terbarukan.
Pada acara Forum Fasilitas Produksi Migas (FFPM) di Bandung, Ketua Umum ADPMET Ridwan Kamil menegaskan komitmen para kepala daerah untuk mendorong transisi energi serta memaksimalkan energi terbarukan menuju net zero emissions 2060 di daerah. Peran daerah dianggap sangat penting untuk mengurangi emisi karbon dunia.
"Fokus kami adalah menyuarakan aspirasi para penghasil migas dan menyiapkan proses transisi energi menuju net zero emissions 2060 di level daerah," ujar Ridwan Kamil di Hotel Pullman, Selasa (18/10/2022).
tulis komentar anda