Binar Semangat Transisi Energi G20 dari Ufuk Timur Indonesia

Sabtu, 05 November 2022 - 18:29 WIB


Menjamin suplai BBM ke pelosok Papua tidaklah mudah. Para penyalur menghadapi tantangan alam dan medan berat. Kondisi cuaca tak menentu berubah sangat cepat. Tak jarang kapal harus berlabuh darurat sambil menunggu kondisi cuaca membaik.

Distribusi BBM ke Kabupaten Asmat, dilakukan menggunakan kapal dari Merauke, atau Timika. Kapal melintasi kerasnya laut dan sungai Papua. Kapal BBM menembus pesisir Laut Arafura yang dikenal dengan cuacanya yang cepat berubah. Dalam waktu singkat, tinggi gelombang laut bisa mencapai 4-6 meter. "Jika dipaksakan melakukan pengiriman, bisa berpotensi terjadinya kecelakaan," kata dia.

Pertamina Patra Niaga sekurang-kurangnya menyalurkan ribuan kiloliter BBM berbagai jenis ke Kabupaten Asmat. Distribusi BBM jenis pertalite mencapai sekitar 12.000 - 14.000 kiloliter (kl) dan biosolar 300-350 kl. Pertamina juga menyalurkan BBM yang lebih ramah lingkungan dari jenis pertamax sekitar 30 kl dan dexlite L sekitar 70 kl.

Pertamina, lanjut dia, selalu konsisten menjamin ketersediaan sumber energi untuk mendukung program green energy. Upaya Pertamina menjamin pasokan BBM di Distrik Agats bukti nyata Pertamina mendukung transisi energi di Indonesia. Di mulai dari pedalaman Papua, Pertamina memastikan transisi energi memberi ruang bagi lingkungan di pedalaman Papua tetap bersih dan sehat.



Menuju Net Zero Emissions 2060

Langkah kecil Pertamina di pedalaman Papua tak lepas dari komitmen BUMN ini menjadi yang terdepan mengkampanyekan energi bersih. Mendukung target pemerintah terhadap pengurangan emisi karbon melalui bauran energi terbarukan sebesar 23% pada tahun 2025 menuju net zero emissions (NZE) 2060.

Pertamina menempatkan posisinya sebagai perusahaan energi yang memiliki peran penting dalam mendorong transisi energi melalui target bauran energi terbarukan dan ramah lingkungan. Target pengurangan gas rumah kaca (GRC) yang dianggap sumber pemanasan global diharapkan cepat tercapai.

Komitmen mendukung transisi energi digagas Pertamina melalui delapan pilar. Di mulai dari menekankan pentingnya kilang Pertamina menghasilkan bahan bakar ramah lingkungan, pengembangan bioenergi dalam bentuk biomassa dan bioetanol, optimalisasi panas bumi (geothermal), hidrogen, mendukung pemanfaatan ekosistem baterai, gasifikasi, mendorong proyek energi baru dan terbarukan (EBT), serta menerapkan carbon capture, utilization, and storage (CCUS) di ladang minyak dan gas.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More Content