Dukung Ganjar, Santri dan Kiai Muda Jatim: Konkret Sejahterakan Pesantren
Kamis, 13 Oktober 2022 - 11:38 WIB
SIDOARJO - Lantunan sholawat dan doa bersama untuk Indonesia aman, damai, dan sejahtera menggema di Pondok Pesantren Manbaul Quran, Porong, Sidoarjo, Jatim, Rabu (12/10/22). Acara yang diinisiasi Santri Dukung Ganjar (SDG) ini dihadiri ribuan santri, kiai-kiai muda, ustadz, pengasuh pondok pesantren, dan masyarakat sekitar.
Koordinator Wilayah SDG Jatim, Huriyahi mengatakan, deklarasi dan doa bersama ini merupakan rangkaian kegiatan SDG Jatim untuk sosialisasi ke daerah-daerah. “Besarnya animo masyarakat yang hadir dilatarbelakangi keinginan terhadap figur pemimpin seperti Ganjar Pranowo ,” katanya.
Beragam inovasi dan program diluncurkan Ganjar selama masa jabatannya di Jateng demi mensejahterakan masyarakat. Salah satu program Ganjar yang memikat hati santri Jatim di bidang perekonomian adalah program Ekonomi Pesantren (Ekotren).
Program tersebut digagas Ganjar sejak 2018 guna mendorong para santri mewujudkan kemandirian ekonomi pesantren. Di dalam Ekotren, terdapat sejumlah inovasi seperti Toko Santri Gayeng (Tosaga) yang terbukti dapat memajukan perekonomian pesantren .
Lewat Tosaga, santri dapat berdaya dengan beragam produk karyanya masing-masing. Bersama Dinas Koperasi Pemprov Jateng, Ganjar mengoptimalkan peran santri dalam berwirausaha lewat pendamping dan pelatihan. Para santri juga dibantu dalam pengurusan perizinan Pangan Industri Rumah Tangga (PIRT), sertifikat halal, dan permodalan.
"Pak Ganjar juga betul-betul tahu apa yang menjadi aspirasi kami, para santri yang ingin mencapai kemandirian ekonomi di pesantren, yang diwujudkan melalui Ekotren di Jateng. Kami berharap, inovasi dan program tersebut bisa lebih ditingkatkan dan dimasifkan di kancah nasional," terangnya.
Dia berkomitmen untuk terus menyosialisasikan figur Ganjar ke daerah-daerah lain di Jatim. Tujuannya aspirasi Ganjar Presiden 2024 dapat terwujud.
Gema Selawat ini dipimpin ulama Gus Ali Sodikin atau dikenal Gus Ali Gondrong. Hadirnya Gus Ali Gondrong membuat para peserta semakin semangat menyerukan selawat untuk Indonesia.
Di sela-sela acara, kiai-kiai muda se-Jatim ambil bagian dalam mendeklarasikan dukungan untuk Ganjar Pranowo Presiden RI 2024-2029. Koordinator Kiai Muda se-Jatim, Gus Ali Baidlowi mengatakan, mereka sepakat Ganjar pantas menduduki kepemimpinan nasional lantaran memiliki kedekatan dengan ulama, egaliter, berwibawa, tegas, dan inovatif.
Di sisi lain, langkah Ganjar serius memberikan perhatian kepada masyarakat, khususnya kalangan pesantren. Ganjar memberikan insentif pengajar agama sebagai wujud perhatian Pemprov Jateng meningkatkan kesejahteraan guru agama di Madrasah Diniyah, Pondok Pesantren, Taman Pendidikan Quran (TPQ), Sekolah Minggu (Kristen/Katolik), Pasraman (Hindu), dan Vijjalaya (Buddha).
Program tersebut telah berjalan sejak 2019. Lebih dari 211.455 pengajar agama telah menerima bantuan Rp1,2 juta per orang. Jumlah total anggaran yang digelontorkan senilai Rp253,746 miliar.
"Yang pertama Pak Ganjar pro rakyat. Kedua, karena selama kepemimpinan di Jateng, beliau program-program pro pesantren dan juga santri. Saya kira Program Insentif ini bagus dalam memperhatikan kesejahteraan para pengajar agama di Indonesia," ungkap Gus Ali Baidlowi.
Koordinator Wilayah SDG Jatim, Huriyahi mengatakan, deklarasi dan doa bersama ini merupakan rangkaian kegiatan SDG Jatim untuk sosialisasi ke daerah-daerah. “Besarnya animo masyarakat yang hadir dilatarbelakangi keinginan terhadap figur pemimpin seperti Ganjar Pranowo ,” katanya.
Beragam inovasi dan program diluncurkan Ganjar selama masa jabatannya di Jateng demi mensejahterakan masyarakat. Salah satu program Ganjar yang memikat hati santri Jatim di bidang perekonomian adalah program Ekonomi Pesantren (Ekotren).
Program tersebut digagas Ganjar sejak 2018 guna mendorong para santri mewujudkan kemandirian ekonomi pesantren. Di dalam Ekotren, terdapat sejumlah inovasi seperti Toko Santri Gayeng (Tosaga) yang terbukti dapat memajukan perekonomian pesantren .
Lewat Tosaga, santri dapat berdaya dengan beragam produk karyanya masing-masing. Bersama Dinas Koperasi Pemprov Jateng, Ganjar mengoptimalkan peran santri dalam berwirausaha lewat pendamping dan pelatihan. Para santri juga dibantu dalam pengurusan perizinan Pangan Industri Rumah Tangga (PIRT), sertifikat halal, dan permodalan.
"Pak Ganjar juga betul-betul tahu apa yang menjadi aspirasi kami, para santri yang ingin mencapai kemandirian ekonomi di pesantren, yang diwujudkan melalui Ekotren di Jateng. Kami berharap, inovasi dan program tersebut bisa lebih ditingkatkan dan dimasifkan di kancah nasional," terangnya.
Dia berkomitmen untuk terus menyosialisasikan figur Ganjar ke daerah-daerah lain di Jatim. Tujuannya aspirasi Ganjar Presiden 2024 dapat terwujud.
Baca Juga
Gema Selawat ini dipimpin ulama Gus Ali Sodikin atau dikenal Gus Ali Gondrong. Hadirnya Gus Ali Gondrong membuat para peserta semakin semangat menyerukan selawat untuk Indonesia.
Di sela-sela acara, kiai-kiai muda se-Jatim ambil bagian dalam mendeklarasikan dukungan untuk Ganjar Pranowo Presiden RI 2024-2029. Koordinator Kiai Muda se-Jatim, Gus Ali Baidlowi mengatakan, mereka sepakat Ganjar pantas menduduki kepemimpinan nasional lantaran memiliki kedekatan dengan ulama, egaliter, berwibawa, tegas, dan inovatif.
Di sisi lain, langkah Ganjar serius memberikan perhatian kepada masyarakat, khususnya kalangan pesantren. Ganjar memberikan insentif pengajar agama sebagai wujud perhatian Pemprov Jateng meningkatkan kesejahteraan guru agama di Madrasah Diniyah, Pondok Pesantren, Taman Pendidikan Quran (TPQ), Sekolah Minggu (Kristen/Katolik), Pasraman (Hindu), dan Vijjalaya (Buddha).
Program tersebut telah berjalan sejak 2019. Lebih dari 211.455 pengajar agama telah menerima bantuan Rp1,2 juta per orang. Jumlah total anggaran yang digelontorkan senilai Rp253,746 miliar.
"Yang pertama Pak Ganjar pro rakyat. Kedua, karena selama kepemimpinan di Jateng, beliau program-program pro pesantren dan juga santri. Saya kira Program Insentif ini bagus dalam memperhatikan kesejahteraan para pengajar agama di Indonesia," ungkap Gus Ali Baidlowi.
(poe)
tulis komentar anda