UINSA Surabaya dan UIN Maliki Malang Sebut Peristiwa Kanjuruhan Tragedi Kemanusiaan
Sabtu, 08 Oktober 2022 - 02:45 WIB
Berikut pernyataan sikap lengkap:
1. Duka cita yang mendalam kepada korban dan keluarganya, baik yang meninggal maupun yang luka-luka, atas tragedi yang menimpa, karena tidak ada sepakbola yang lebih berharga dari nyawa manusia.
2. Menyerukan kepada semua pihak untuk memperkuat solidaritas dan memberi dukungan dan bantuan terhadap korban dan keluarga korban Tragedi Kanjuruhan.
3. Menyerukan kepada pihak-pihak tertentu untuk tidak memanfaatkan tragedi ini demi kepentingan sempit dan sesaat bagi kelompok tertentu, di mana hal itu merupakan perilaku “mengail keuntungan di atas kesedihan orang lain” yang sungguh nista.
4. Meminta kepada pihak-pihak terkait untuk memperbaiki manajemen sepak bola secara profesional dengan menempatkan sepak bola sebagai bagian dari komitmen membangun persatuan dan martabat bangsa.
5. Memberi kepercayaan dan dukungan kepada Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) untuk mengusut tuntas tragedi kemanusiaan ini dan mengambil langkah-langkah yang cepat dan tepat dalam rangka tegaknya kebenaran dan keadilan bagi semua pihak.
6. Tragedi ini harus menjadi pelajaran berharga bagi kita semua. Sepak bola atau olah raga apapun harus sportif. Sportivitas merupakan kesadaran yang selalu melekat, bahwa “lawan” bertanding adalah kawan yang diikat dalam pesaudaraan keolahragaan. Sportivitas juga merupakan sikap mental yang menunjukkan martabat ksatria seorang olahragawan.
1. Duka cita yang mendalam kepada korban dan keluarganya, baik yang meninggal maupun yang luka-luka, atas tragedi yang menimpa, karena tidak ada sepakbola yang lebih berharga dari nyawa manusia.
2. Menyerukan kepada semua pihak untuk memperkuat solidaritas dan memberi dukungan dan bantuan terhadap korban dan keluarga korban Tragedi Kanjuruhan.
3. Menyerukan kepada pihak-pihak tertentu untuk tidak memanfaatkan tragedi ini demi kepentingan sempit dan sesaat bagi kelompok tertentu, di mana hal itu merupakan perilaku “mengail keuntungan di atas kesedihan orang lain” yang sungguh nista.
4. Meminta kepada pihak-pihak terkait untuk memperbaiki manajemen sepak bola secara profesional dengan menempatkan sepak bola sebagai bagian dari komitmen membangun persatuan dan martabat bangsa.
5. Memberi kepercayaan dan dukungan kepada Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) untuk mengusut tuntas tragedi kemanusiaan ini dan mengambil langkah-langkah yang cepat dan tepat dalam rangka tegaknya kebenaran dan keadilan bagi semua pihak.
6. Tragedi ini harus menjadi pelajaran berharga bagi kita semua. Sepak bola atau olah raga apapun harus sportif. Sportivitas merupakan kesadaran yang selalu melekat, bahwa “lawan” bertanding adalah kawan yang diikat dalam pesaudaraan keolahragaan. Sportivitas juga merupakan sikap mental yang menunjukkan martabat ksatria seorang olahragawan.
(msd)
tulis komentar anda