Peternak Sapi Prediksi Penjualan Hewan Kurban Tahun Ini Loyo
Jum'at, 03 Juli 2020 - 15:59 WIB
CIMAHI - Pandemi COVID-19 dipastikan berimbas kepada penjualan hewan kurban untuk Idul Adha tahun ini yang diprediksi akan mengalami penurunan dibandingkan tahun lalu.
Sebab kondisi ekonomi yang sedang terpuruk ditambah dengan ancaman terpapar COVID-19, akan membuat masyarakat menahan diri untuk membeli hewan kurban sapi atau pun kambing. (Baca juga: Penampakan Kandidat Sapi Qurban Presiden Jokowi )
"Tahun ini kami pesimis, animo warga mencari hewan kurban sama seperti tahun lalu. Pasti akan jauh berbeda, turun drastis akibat ekonomi sulit," kata Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Kota Cimahi, Uden Mulyadi, Jumat (3/7/2020).
Uden mengatakan, tahun lalu tercatat ada sebanyak 175 sapi yang terjual dari wilayahnya. Namun tahun ini diprediksi penjualan sapi bisa kurang dari 100 ekor. Di sisi lain peternak tidak akan menurunkan harga per ekornya, meskipun pembeli sedikit. Ini dikarenakan kalau turun harga maka biaya perawatan dan pakan tidak akan tertutup sehingga bisa merugi.
Sejauh ini sapi dari anggota peternak yang ada di wilayahnya tercatat baru ada sekitar 50 ekor yang dipesan oleh konsumen. Para pembeli tersebut kebanyakan berasal dari wilayah Bandung Raya. Seperti Kota Cimahi, Kabupaten Bandung, dan Kabupaten Bandung Barat (KBB). Masih adanya waktu jelang Idul Adha, diharapkan sapi yang terjual bisa terus bertambah.
"Ya kalau sebagai pedagang kami berharap bisa menjual banyak, tapi kan liat kondisi juga sedang Corona. Yang dipesan sampai sekarang ada 50 sapi, semoga terus bertambah lagi," kata dia berharap.
Peternak sapi asal Kampung Torobosan, RT 02/12, Kelurahan Cipageran, Kecamatan Cimahi Utara ini menyebutkan, untuk harga sapi paling murah di wilayahnya dijual Rp18 juta. Tapi biasanya yang paling banyak diburu adalah sapi dengan harga Rp20 juta. Sementara sapi-sapi yang tersedia berkisar di harga Rp25 juta dan paling mahal Rp30 juta.
Kepala Bidang Pertanian pada Dinas Pangan dana Pertanian Kota Cimahi, Mita Mustikasari, menyampaikan, hewan kurban yang dijual ke masyarakat harus terjamin kesehatannya. Oleh sebab itu pihaknya melakukan pemeriksaan kesehatan hewan kurban agar memenuhi syarat untuk dikurbankan. Apalagi selain sapi lokal, hewan kurban di Cimahi ada yang didatangkan dari Jawa Tengah dan Jawa Timur.
"Pemeriksaan kesehatan meliputi ante mortem (sebelum disembelih) dan post mortem (setelah disembelih). Targetnya ada tiga ribu ekor yang terperiksa dan yang memenuhi syarat, diberikan kalung tanda sehat," kata dia.
Sebab kondisi ekonomi yang sedang terpuruk ditambah dengan ancaman terpapar COVID-19, akan membuat masyarakat menahan diri untuk membeli hewan kurban sapi atau pun kambing. (Baca juga: Penampakan Kandidat Sapi Qurban Presiden Jokowi )
"Tahun ini kami pesimis, animo warga mencari hewan kurban sama seperti tahun lalu. Pasti akan jauh berbeda, turun drastis akibat ekonomi sulit," kata Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Kota Cimahi, Uden Mulyadi, Jumat (3/7/2020).
Uden mengatakan, tahun lalu tercatat ada sebanyak 175 sapi yang terjual dari wilayahnya. Namun tahun ini diprediksi penjualan sapi bisa kurang dari 100 ekor. Di sisi lain peternak tidak akan menurunkan harga per ekornya, meskipun pembeli sedikit. Ini dikarenakan kalau turun harga maka biaya perawatan dan pakan tidak akan tertutup sehingga bisa merugi.
Sejauh ini sapi dari anggota peternak yang ada di wilayahnya tercatat baru ada sekitar 50 ekor yang dipesan oleh konsumen. Para pembeli tersebut kebanyakan berasal dari wilayah Bandung Raya. Seperti Kota Cimahi, Kabupaten Bandung, dan Kabupaten Bandung Barat (KBB). Masih adanya waktu jelang Idul Adha, diharapkan sapi yang terjual bisa terus bertambah.
"Ya kalau sebagai pedagang kami berharap bisa menjual banyak, tapi kan liat kondisi juga sedang Corona. Yang dipesan sampai sekarang ada 50 sapi, semoga terus bertambah lagi," kata dia berharap.
Peternak sapi asal Kampung Torobosan, RT 02/12, Kelurahan Cipageran, Kecamatan Cimahi Utara ini menyebutkan, untuk harga sapi paling murah di wilayahnya dijual Rp18 juta. Tapi biasanya yang paling banyak diburu adalah sapi dengan harga Rp20 juta. Sementara sapi-sapi yang tersedia berkisar di harga Rp25 juta dan paling mahal Rp30 juta.
Kepala Bidang Pertanian pada Dinas Pangan dana Pertanian Kota Cimahi, Mita Mustikasari, menyampaikan, hewan kurban yang dijual ke masyarakat harus terjamin kesehatannya. Oleh sebab itu pihaknya melakukan pemeriksaan kesehatan hewan kurban agar memenuhi syarat untuk dikurbankan. Apalagi selain sapi lokal, hewan kurban di Cimahi ada yang didatangkan dari Jawa Tengah dan Jawa Timur.
"Pemeriksaan kesehatan meliputi ante mortem (sebelum disembelih) dan post mortem (setelah disembelih). Targetnya ada tiga ribu ekor yang terperiksa dan yang memenuhi syarat, diberikan kalung tanda sehat," kata dia.
(nth)
tulis komentar anda