Jeritan Hati Nelayan Pantura Indramayu: Beli Solar Rp1,2 Juta, Hasil Tangkapan Ikan Rp500 Ribu
Selasa, 06 September 2022 - 08:57 WIB
INDRAMAYU - Kenaikan harga BBM berdampak langsung ke nelayan di pantura Indramayu. Mereka terpaksa berhenti melaut karena tak mampu membeli BBM yang harganya naik. Mereka memarkir perahunya di pinggir laut.
Di saat harga BBM naik tinggi, harga jual tangkapan justru turun. Para nelayan pesisir pantai Dadap, Kecamatan Juntinyuat, Indramayu mengaku terpuruk dan berharap pemerintah memikirkan nasibnya.
Baca juga: Selewengkan Solar Bersubsidi, 2 Warga Cingambul Majalengka Diringkus Polisi
Biasanya, para nelayan ini berlayar di tengah laut mencari ikan. Seiring dengan naiknya harga BBM jenis solar, nelayan ini enggan melaut. "Kenaikan harga BBM membuat biaya operasional melonjak," ujar Supedi, nelayan setempat.
Menurutnya, di SPBE harga solar naik Rp2.000 per liter. Jika sekali melaut selama lima hari butuh 600 liter solar, dibutuhkan Rp1,2 juta untuk membeli solar. Padahal, nelayan hanya dapat hasil Rp500 ribu selama lima hari di laut.
Bahkan, hasil tangkapan ikan tak sebanding dengan harga jual yang saat ini terjun bebas. Akibatnya, nelayan pilih libur dan dampaknya tempat pelelangan ikan Desa Dadap tak ada bongkar muat ikan tangkapan nelayan.
Di saat harga BBM naik tinggi, harga jual tangkapan justru turun. Para nelayan pesisir pantai Dadap, Kecamatan Juntinyuat, Indramayu mengaku terpuruk dan berharap pemerintah memikirkan nasibnya.
Baca juga: Selewengkan Solar Bersubsidi, 2 Warga Cingambul Majalengka Diringkus Polisi
Biasanya, para nelayan ini berlayar di tengah laut mencari ikan. Seiring dengan naiknya harga BBM jenis solar, nelayan ini enggan melaut. "Kenaikan harga BBM membuat biaya operasional melonjak," ujar Supedi, nelayan setempat.
Menurutnya, di SPBE harga solar naik Rp2.000 per liter. Jika sekali melaut selama lima hari butuh 600 liter solar, dibutuhkan Rp1,2 juta untuk membeli solar. Padahal, nelayan hanya dapat hasil Rp500 ribu selama lima hari di laut.
Bahkan, hasil tangkapan ikan tak sebanding dengan harga jual yang saat ini terjun bebas. Akibatnya, nelayan pilih libur dan dampaknya tempat pelelangan ikan Desa Dadap tak ada bongkar muat ikan tangkapan nelayan.
(msd)
tulis komentar anda