Miris! Rivalitas Kebablasan, 2 Nyawa Suporter PSS Sleman Melayang selama Agustus
Senin, 29 Agustus 2022 - 21:41 WIB
Kini polisi masih mendalami kronologi munculnya kalimat yang menyebut kelompok suporter di Jogja dari salah satu tersangka. Karena hal tersebut ternyata menjadi salah satu pemicu terjadinya penganiayaan tersebut.
Selain itu, dalam pemeriksaan ternyata beberapa pelaku penganiayaan juga merupakan residivis kasus yang sama. Beberapa pelaku penganiayaan di palang pintu kereta api Gamping pernah diamankan polisi karena melakukan kekerasan menggunakan senjata tajam.
"Kasusnya membawa sajam kalau tidak salah," kata dia.
Selain balas dendam karena pernah diserang, kelompok pelaku melakukan penganiayaan karena ada provokasi dari salah satu tersangka. Dia adalah JN, pelaku yang masih di bawah umur karena baru berusia 17 tahun.
JN memprovokasi dengan mengatakan kepada rekannya jika ia sedang dikejar oleh suporter. JN bahkan menjadi pelaku yang menembakkan mercon ke arah rombongan korban ketika tengah berhenti di palang pintu menunggu kereta selesai melintas.
Ronny menerangkan, kematian yang diawali oleh ricuh antar suporter sepak bola bukan kali pertama terjadi bahkan sudah berulang. Rivalitas pendukung dua kesebelasan yang berhome base di DIY ini bukan kali ini saja membawa korban jiwa.
Awal Agustus lalu, aksi penganiayaan juga terjadi di dekat swalayan Tambakbayan hingga mengakibatkan seorang suporter PSS Sleman bernama Tri Fajar Firmansyah meregang nyawa. Tri tewas usai mendapatkan perawatan selama 10 hari di rumah sakit.
"Akan kami dalami sampai seakar-akarnya. Tidak ada intervensi, tidak ada tebang pilih," tegas Kasat Reskrim.
Lihat Juga: 13 Oknum Suporter Persija Diamankan Polisi, Diduga Rusak Rumah Pendukung Persib di Sukabumi
Selain itu, dalam pemeriksaan ternyata beberapa pelaku penganiayaan juga merupakan residivis kasus yang sama. Beberapa pelaku penganiayaan di palang pintu kereta api Gamping pernah diamankan polisi karena melakukan kekerasan menggunakan senjata tajam.
"Kasusnya membawa sajam kalau tidak salah," kata dia.
Selain balas dendam karena pernah diserang, kelompok pelaku melakukan penganiayaan karena ada provokasi dari salah satu tersangka. Dia adalah JN, pelaku yang masih di bawah umur karena baru berusia 17 tahun.
JN memprovokasi dengan mengatakan kepada rekannya jika ia sedang dikejar oleh suporter. JN bahkan menjadi pelaku yang menembakkan mercon ke arah rombongan korban ketika tengah berhenti di palang pintu menunggu kereta selesai melintas.
Ronny menerangkan, kematian yang diawali oleh ricuh antar suporter sepak bola bukan kali pertama terjadi bahkan sudah berulang. Rivalitas pendukung dua kesebelasan yang berhome base di DIY ini bukan kali ini saja membawa korban jiwa.
Awal Agustus lalu, aksi penganiayaan juga terjadi di dekat swalayan Tambakbayan hingga mengakibatkan seorang suporter PSS Sleman bernama Tri Fajar Firmansyah meregang nyawa. Tri tewas usai mendapatkan perawatan selama 10 hari di rumah sakit.
"Akan kami dalami sampai seakar-akarnya. Tidak ada intervensi, tidak ada tebang pilih," tegas Kasat Reskrim.
Lihat Juga: 13 Oknum Suporter Persija Diamankan Polisi, Diduga Rusak Rumah Pendukung Persib di Sukabumi
(shf)
tulis komentar anda