Miris! Rivalitas Kebablasan, 2 Nyawa Suporter PSS Sleman Melayang selama Agustus
Senin, 29 Agustus 2022 - 21:41 WIB
SLEMAN - Kelompok pengeroyok dan menganiaya suporter PSS Sleman yang mengakibatkan Aditya Eka Putranda meninggal dunia berasal dari kelompok suporter lain beda klub asal DIY. Polisi menyebut ada dua motif dalam peristiwa penganiayaan tersebut.
Kasat Reskrim Polres Sleman AKP Ronny Prasadana mengungkap, sebelum menyerang rombongan korban, kelompok pelaku ada yang berteriak dan menyebut jika mereka berasal dari pendukung klub sepak bola lain di DIY.
Hal tersebut juga ditandaskan oleh Ronny ketika menjawab pertanyaan wartawan dalam sesi wawancara.
"Ya, dari (menyebut kelompok suporter lain di DIY)," tandas Ronny.
Ronny menyebut berdasarkan pemeriksaan, para pelaku mengaku sebelumnya pernah diserang oleh kelompok suporter yang kini anggotanya mereka aniaya hingga menyebabkan salah satunya meninggal dunia.
Kendati demikian, kelompok korban ketika diperiksa mengaku tidak pernah melakukan penyerangan sebelumnya. Mereka hanya menonton sepak bola kemudian pulang ke rumahnya. Sehingga kelompok korban tidak tahu apa-apa berkaitan dengan penyerangan tersebut.
"Kami masih dalami itu. Saat ini kami sedang mendalami kasus ini dan berniat menuntaskan hingga ke akar masalah," tandasnya.
Kasat Reskrim Polres Sleman AKP Ronny Prasadana mengungkap, sebelum menyerang rombongan korban, kelompok pelaku ada yang berteriak dan menyebut jika mereka berasal dari pendukung klub sepak bola lain di DIY.
Hal tersebut juga ditandaskan oleh Ronny ketika menjawab pertanyaan wartawan dalam sesi wawancara.
"Ya, dari (menyebut kelompok suporter lain di DIY)," tandas Ronny.
Ronny menyebut berdasarkan pemeriksaan, para pelaku mengaku sebelumnya pernah diserang oleh kelompok suporter yang kini anggotanya mereka aniaya hingga menyebabkan salah satunya meninggal dunia.
Kendati demikian, kelompok korban ketika diperiksa mengaku tidak pernah melakukan penyerangan sebelumnya. Mereka hanya menonton sepak bola kemudian pulang ke rumahnya. Sehingga kelompok korban tidak tahu apa-apa berkaitan dengan penyerangan tersebut.
"Kami masih dalami itu. Saat ini kami sedang mendalami kasus ini dan berniat menuntaskan hingga ke akar masalah," tandasnya.
tulis komentar anda